Jangan Diabaikan, Ini Cara Mencegah Radang Panggul

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 Juni 2019
Jangan Diabaikan, Ini Cara Mencegah Radang PanggulJangan Diabaikan, Ini Cara Mencegah Radang Panggul

Halodoc, Jakarta – Radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita. Organ reproduksi meliputi rahim, saluran tuba, ovarium, dan leher rahim yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri. Biasanya, radang panggul disebabkan oleh bakteri dari infeksi menular seks, tapi tak jarang juga karena bakteri normal yang ditemukan di Miss V.

Seorang wanita memiliki risiko lebih tinggi mengidap radang panggul ketika:

  1. Telah memiliki infeksi menular seks

  2. Mengidap radang panggul sebelumnya

  3. Lebih muda dari 25 tahun dan sudah berhubungan intim. Radang panggul paling sering terjadi pada wanita berusia 15–24 tahun.

  4. Memiliki lebih dari satu pasangan seks atau pasangan yang memiliki banyak pasangan seksual

  5. Douching dapat mendorong bakteri ke dalam organ reproduksi dan menyebabkan radang panggul (PID).

  6. Pernah melakukan pemasangan alat intrauterin

Baca juga: Ketahui Komplikasi Penyakit Radang Panggul yang Tak Segera Diobati

Banyak wanita tidak tahu kalau mereka mengidap radang panggul. Ketika gejala terjadi, biasanya ringan dan seolah tidak serius, seperti:

  • Nyeri di perut bagian bawah

  • Demam 38 derajat celcius atau lebih tinggi

  • Keputihan yang mungkin berbau busuk

  • Hubungan intim yang menyakitkan

  • Nyeri saat buang air kecil

  • Periode menstruasi tidak teratur

  • Nyeri di perut kanan atas

  • Radang panggul bisa datang dengan cepat, dengan rasa sakit dan demam yang ekstrem, terutama jika disebabkan oleh gonore

Kamu tidak mungkin dapat mencegah radang panggul karena tidak selalu disebabkan oleh infeksi menular seks. Bakteri normal di Miss V juga dapat dapat melakukan perjalanan ke organ reproduksi dan menyebabkan radang panggul.

Baca juga: 6 Faktor Pemicu Penyakit Radang Panggul yang Harus Diwaspadai

Namun, kamu dapat menurunkan risiko radang panggul dengan tidak melakukan douching,  tidak melakukan hubungan intim vaginal, oral, ataupun anal.

Jika kamu melakukan hubungan intim, turunkan risiko dengan cara-cara berikut ini:

Gunakan Kondom

Kondom adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi menular seks saat berhubungan intim. Karena seorang pria tidak perlu ejakulasi (datang) untuk memberi atau mendapatkan infeksi menular seks, pastikan untuk memakai kondom sebelum Mr P menyentuh Miss V, mulut, ataupun anus. Metode KB lain, seperti pil KB, suntikan, implan, ataupun diafragma, tidak akan melindungi dari infeksi menular seks.

Melakukan Pemeriksaan

Pastikan kamu dan pasangan dites untuk infeksi menular seks. Bicaralah satu sama lain tentang hasil tes sebelum kamu berhubungan intim.

Satu Pasangan Saja

Berhubungan intim dengan satu pasangan saja dapat menurunkan risiko infeksi menular seks. Setelah diuji untuk infeksi menular seks, jadilah setia satu sama lain. Itu berarti kamu hanya berhubungan intim dengan satu orang saja.

Baca juga: Jangan Terlambat, Waspada Komplikasi Radang Panggul

Jangan Menggunakan Narkoba dan Konsumsi Alkohol

Minum terlalu banyak alkohol atau menggunakan narkoba meningkatkan perilaku berisiko dan dapat menempatkan seseorang pada risiko kekerasan seksual dan kemungkinan terpapar infeksi menular seks.

Dokter akan memberi kamu antibiotik untuk mengobati radang panggul. Setidaknya dua antibiotik digunakan yang bekerja melawan berbagai jenis bakteri. Kamu harus meminum semua antibiotik, walaupun gejalanya hilang. Ini membantu memastikan infeksi sepenuhnya sembuh. Temui kembali dokter dua hingga tiga hari setelah mulai antibiotik untuk memastikan obat benar-benar bekerja.

Untuk informasi lebih jelas mengenai radang panggul, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Womens Health. Diakses pada 2019. Pelvic inflammatory disease.

Diperbarui pada tanggal 26 September 2019.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan