Jumlah Mi Instan yang Boleh Dikonsumsi Agar Tetap Sehat

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Desember 2020
Jumlah Mi Instan yang Boleh Dikonsumsi Agar Tetap SehatJumlah Mi Instan yang Boleh Dikonsumsi Agar Tetap Sehat

Halodoc, Jakarta - Mi instan adalah salah pilihan makanan yang kerap dikonsumsi banyak orang karena rasanya yang nikmat dan mudah untuk membuatnya. Padahal, jumlah gizi sehat yang terkandung pada makanan tersebut terbilang minim bahkan dapat meningkatkan risiko dari beberapa penyakit. Maka dari itu, kamu harus tahu batas dari konsumsi maksimal mi instan agar tubuh tetap sehat. Baca ulasan lengkapnya di sini!

Batas Konsumsi Mi Instan agar Tubuh Tetap Sehat

Banyak orang yang sudah tahu tentang bahaya yang dapat ditimbulkan saat mengonsumsi mi instan terlalu sering, tetapi tetap saja tidak menguranginya. Padahal, kandungan natrium, MSG, dan pengawet di dalam makanan tersebut sangat tinggi, sehingga tidak boleh dikonsumsi setiap hari atau dalam waktu seminggu. Nah, lalu berapa banyak konsumsi mi instan yang dapat menjaga tubuh untuk tetap sehat?

Baca juga: Sering Makan Mi Instan Bisa Kena Kanker Perut, Mitos atau Fakta?

Ada beberapa pandangan terkait konsumsi makanan yang terbuat dari tepung olahan ini. Kamu disarankan untuk mengonsumsi mi instan hanya satu-dua porsi dalam satu minggu dan tidak boleh lebih dari itu. Namun, ada juga yang berpendapat lebih ekstrim dengan hanya memperbolehkan konsumsi makanan yang mudah disajikan ini hanya 1–2 kali dalam sebulan. Memang lebih jarang makan mi instan dapat menjaga tubuh untuk tetap sehat.

Meski begitu, ada juga mitos yang menyatakan jika menambahkan sayuran ke mi instan yang disajikan dapat meningkatkan nilai gizinya. Namun faktanya, makanan-makanan yang menyehatkan layaknya sayur dan buah tidak dapat melawan efek negatif yang dihasilkan oleh makanan tidak sehat ini. Berikut ini pembahasan untuk mengetahui lebih jauh terkait dampak buruk yang dapat dihasilkan dari konsumsi mi instan:

1. Dapat Meningkatkan Risiko Terjadinya Kanker

Makanan olahan cepat saji ini ternyata dapat menimbulkan dampak buruk bagi sistem pencernaan yang memaksanya untuk mengolah mi dalam waktu berjam-jam. Makanan ini juga dapat mengganggu kadar gula darah dan pelepasan insulin jika dicerna terlalu cepat. Pencernaan yang lambat membuat bahan kimia beracun dan pengawet tetap berada di dalam tubuh yang menyebabkan paparan berlebihan dari BHA dan TBHQ.

Kedua kandungan ini umumnya digunakan dalam suatu produk agar dapat tahan lama atau pengawet. Faktanya, bahan kimia ini bersifat karsinogenik, yaitu dapat menyebabkan kanker pada seseorang dan beberapa gangguan lainnya, seperti asma, diare, bahkan perasaan cemas. Segala gangguan tersebut berisiko lebih tinggi terjadi saat mengonsumsi terlalu sering. Maka dari itu, ada baiknya untuk membatasi konsumsinya sekarang juga.

Baca juga: Sering Konsumsi Makanan Instan, Risiko Kanker Meningkat

2. Peningkatan Risiko Penyakit Jantung

Pada seseorang yang terlalu sering mengonsumsi mi instan atau bahkan dapat beberapa porsi dalam seminggu, berhati-hatilah terhadap peningkatan risiko dari penyakit jantung. Seseorang yang terlalu banyak mengonsumsi makanan ini berisiko lebih besar mengalami sindrom metabolik, terlepas dari pola makan atau atau kebiasaan olahraganya. Risikonya dapat mencapai 68 persen untuk mengalami sindrom metabolik.

Sindrom metabolik sendiri adalah sekelompok gejala dari obesitas sentral, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol HDL yang rendah, sehingga dapat meningkatkan seseorang untuk tertular penyakit jantung, diabetes, hingga stroke. Dengan mengetahui segala risiko buruk yang bisa terjadi akibat kebiasaan mengonsumsi mi instan, sebaiknya segera untuk mengurangi atau bahkan menghentikannya guna kebaikan tubuh sendiri.

Setelah mengetahui batas konsumsi mi instan agar dapat menjaga tubuh tetap sehat dan segala risiko yang dapat terjadi, diharapkan kamu dapat mengurangi konsumsi makanan tersebut. Hal ini juga untuk kebaikan tubuh agar tetap sehat dalam jangka panjang. Jangan sampai segala sesuatu yang berbahaya sudah terjadi barulah timbul rasa penyesalan.

Baca juga: Seberapa Sering Anak Dapat Makan Mie Instan?

Apabila kamu masih memiliki pertanyaan terkait dampak buruk yang dapat dihasilkan oleh mi instan, dokter dari Halodoc dapat memberikan gambaran yang terbaik terkait bahayanya. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc, dan dapatkan kemudahan akses kesehatan dengan langsung berdiskusi bersama ahli medis berpengalaman!

Referensi:
Life Hack. Diakses pada 2020. What Will Happen To Your Body When You Eat Instant Noodles?
Electronic Journal of Biology, 2017, Vol.13(3): 222-227. Diakses pada 2020. Instant Noodles: Are they Really Good for Health? A Review.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan