Halodoc, Jakarta – Kelenjar tiroid memerankan peran penting untuk fungsi tubuh, salah satunya proses metabolisme. Gangguan pada kelenjar ini tentu saja akan mengganggu proses metabolisme. Ketika kelenjar ini terlalu aktif, salah satu potensi yang bisa terjadi adalah perkembangan penyakit diabetes. 

Pasalnya, gula darah yang seharusnya diubah menjadi energi justru menumpuk di dalam tubuh. Berikut penjelasan lengkap seputar kaitan antara penyakit tiroid dan diabetes.

Kaitan Antara Penyakit Tiroid dengan Diabetes

Tiroid yang terlalu aktif bisa memicu hiperglikemia, yaitu naiknya kadar gula darah melebihi batas normal.

Hiperglikemia yang disebabkan karena penyakit tiroid juga bisa menyebabkan sindrom metabolik.

Sindrom ini terjadi ketika tubuh mengalami tekanan darah tinggi, kadar glukosa tinggi dan trigliserida yang tinggi. 

Apabila tidak segera diobati, sindrom metabolik bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2. Selain itu, kelenjar tiroid menghasilkan insulin yang bertugas mengubah glukosa menjadi energi.

Ketika tiroid terlalu aktif, insulin akan dikeluarkan lebih cepat daripada biasanya. Alhasil, gula darah naik dengan cepat dan berpotensi menyebabkan diabetes tipe 2. 

Diabetes tipe 2 umumnya didiagnosis melalui tes hemoglobin terglikasi (A1C). Jenis tes darah ini bisa menunjukkan kadar gula darah rata-rata selama 2-3 bulan terakhir. 

Jika hasilnya di bawah 5,7 persen, artinya gula darah masih normal. Namun, apabila angkanya lebih dari itu, artinya kamu sudah masuk kategori pra diabtes.

Seseorang dinyatakan mengidap diabetes jika angkanya mencapai 6,5 persen. 

Kenali Tanda-Tanda Awal Penyakit Diabetes Tipe 2

Sayangnya, sebagian besar pengidap diabetes tidak merasakan tanda awal penyakit ini. Umumnya, gejala mulai disadari ketika penyakit sudah memasuki tahap lanjut. 

Tanda-tandanya, yaitu: 

• Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
• Sering merasa haus.
• Mudah kelelahan.
• Sering merasa lapar.
• Penurunan berat badan secara tiba-tiba.
• Gatal di sekitar alat kelamin.
• Sering mengalami sariawan.
• Luka sulit sembuh.
• Penglihatan kabur.
• Mudah terserang infeksi.
• Nyeri atau mati rasa pada kaki dan tangan.
• Mudah kesemutan.

Tips Mencegah Penyakit Diabetes

Pencegahan diabetes tipe 2 yang paling utama adalah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

Seseorang yang didiagnosis prediabetes perlu segera mengubah gaya hidup untuk memperlambat atau menghentikan perkembangan menjadi diabetes. 

Gaya hidup sehat tersebut meliputi:

• Mengubah pola makan dengan menghindari makanan tinggi gula, tinggi kalori dan tinggi lemak. Pilih makanan berserat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
• Rutin bergerak aktif dan berolahraga. Kamu bisa memilih aktivitas aerobik dalam intensitas sedang hingga berat selama 150 menit atau lebih dalam seminggu. Contohnya seperti jalan cepat, bersepeda, lari, atau berenang.
• Turunkan berat badan ke angka yang ideal untuk menunda perkembangan dari pra-diabetes menjadi diabetes tipe 2. Menurunkan 7-10 persen berat badan bisa menurunkan potensi diabetes pada seseorang yang kelebihan berat badan. 

Dokter juga merekomendasikan obat-obatan untuk menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Biasanya, obat ini ditujukan kepada pengidap obesitas atau orang-orang tidak dapat menurunkan kadar gula darah dengan perubahan gaya hidup.

Selain menerapkan gaya hidup sehat, kamu juga butuh vitamin dan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh.

Segera cek kebutuhan vitamin dan suplemen di toko kesehatan Halodoc. Jangan tunggu sakit untuk minum vitamin, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2023. Thyroid Problems.

Medical News Today. Diakses pada 2023. What to Know about Common Thyroid Disorders.

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Type 2 diabetes – Symptoms and causes.

American Diabetes Association. Diakses pada 2023. Life doesn’t end with type 2 diabetes.