Kebiasaan Sederhana untuk Mencegah Perikoronitis

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Agustus 2019
Kebiasaan Sederhana untuk Mencegah Perikoronitis Kebiasaan Sederhana untuk Mencegah Perikoronitis

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mendengar lagu “Lebih Baik Sakit Gigi”? Salah satu liriknya menyebutkan bahwa lebih baik merasakan sakit gigi daripada sakit hati. Meski kedengarannya sepele, sakit gigi dapat terasa menyiksa, lho! Sakit gigi bisa dipicu oleh banyak faktor, salah satunya yang sering terjadi karena tumbuhnya gigi molar ketiga.

Perikoronitis merupakan penyakit gigi ketika jaringan gusi menjadi bengkak dan terinfeksi di sekitar gigi bungsu akibat pertumbuhan gigi molar ketiga. Tumbuhnya gigi molar ketiga sering dialami oleh orang berusia belasan atau awal dua puluhan.

Baca Juga: Alasan Ibu Hamil Rentan Terkena Perikoronitis

Gejala Sakit Gigi Akibat Perikoronitis

Gejala perikoronitis tergantung apakah kondisinya akut atau kronis. Namun, gejala perikoronitis secara umum, yaitu:

  • Sakit parah di dekat gigi belakang;

  • Pembengkakan pada jaringan gusi;

  • Rasa sakit saat menelan;

  • Keluar nanah;

  • Trismus (lockjaw);

  • Bau mulut;

  • Sakit datang dan menghilang secara bergiliran selama satu atau dua hari.

Munculnya gejala di atas disebabkan karena tumbuhnya gigi bungsu, sehingga menembus gusi. Kondisi ini memberikan celah bagi bakteri untuk masuk di sekitar gigi dan menyebabkan infeksi. Makanan atau plak dapat terperangkap di bawah lipatan gusi di sekitar gigi juga bisa sebabkan perikoronitis apabila dibiarkan tanpa dibersihkan. 

Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Kondisi Perikoronitis pada Ibu Hamil

Perawatan untuk Atasi Perikoronitis

Dokter perlu mempertimbangkan sejumlah faktor sebelum memutuskan perawatan yang tepat untuk kondisi perikoronitis. Dokter gigi dapat meresepkan ibuprofen atau acetaminophen untuk mengurangi rasa sakit. Dokter gigi juga membersihkan jaringan gusi di sekitar gigi untuk mencegah penumpukan plak dan partikel makanan. 

Jika tumbuhnya gigi bungsu menyebabkan pembengkakan atau infeksi, dokter dapat memberikan antibiotik seperti penisilin atau eritromisin. Dokter dapat merujuk pengidap perikoronitis ke ahli bedah mulut dan maksilofasial apabila gigi atau penutup harus diangkat. Selain perawatan dokter, ada jenis perawatan rumahan yang bisa kamu lakukan. 

Mengonsumsi penghilang rasa sakit yang dijual bebas dan berkumur dengan air garam adalah perawatan yang bisa dilakukan dirumah. Jangan lupa untuk tetap menyikat gigi secara rutin agar gigi tetap bersih dari plak. Kalau kamu butuh obat penghilang rasa sakit, belinya lewat aplikasi Halodoc aja. Yuk, segera download Halodoc di smartphone kamu sekarang juga, ya!

Baca Juga: 3 Komplikasi yang Dapat Terjadi saat Cabut Gigi Bungsu

Kebiasaan Sederhana untuk Mencegah Perikoronitis 

Selalu jaga kebersihan mulut dan gigi untuk mencegah terjadinya perikoronitis. Langkah-langkah yang dapat dilakukan orang untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya perikoronitis yakni dengan membersihkan gigi dan mulut secara seksama untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dan bakteri. Jangan lupa untuk rutin mengunjungi dokter gigi. Pemeriksaan rutin membantu dokter gigi mengidentifikasi tanda-tanda atau masalah yang terkait dengan perikoronitis.

Referensi:
Healthline (2019). Recognizing the Symptoms of Pericoronitis: Symptoms, Treatment.
Web MD (2019). Dental Health and Pericoronitis.
Medical News Today (2019). What causes pericoronitis?: Causes, Prevention.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan