Advertisement

Kenali 6 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang pada Ibu Hamil

11 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   26 November 2025

Dalam kasus tertentu, janin bisa saja tidak berkembang saat kehamilan karena berbagai alasan.

Kenali 6 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang pada Ibu HamilKenali 6 Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang pada Ibu Hamil

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Janin Tidak Berkembang?
  2. Ciri-Ciri Janin Tidak Berkembang yang Perlu Dikenali
  3. Penyebab Janin Tidak Berkembang
  4. Bagaimana Diagnosis Janin Tidak Berkembang Dilakukan?
  5. Penanganan Janin Tidak Berkembang
  6. Kemungkinan Komplikasi Akibat Janin Tidak Berkembang
  7. Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gangguan Kehamilan
  8. Tips Mencegah Janin Tidak Berkembang
  9. Kapan Harus ke Dokter?
  10. Pastikan Kehamilan Sehat dengan Melakukan Tes Lab Pakai Halodoc
  11. FAQ

Janin tidak berkembang atau yang juga disebut kehamilan anembrionik, terjadi ketika embrio awal tidak pernah berkembang atau berhenti berkembang, diserap, dan meninggalkan kantung kehamilan (ovum) yang kosong.

Penyebab kehamilan tidak berkembang sering kali tidak diketahui, tapi kemungkinan karena kelainan kromosom pada sel telur yang telah dibuahi.

Kondisi ini biasanya terjadi di awal kehamilan, bahkan terkadang sebelum kamu mengetahui bahwa sedang hamil.  Lantas, seperti apa ciri-ciri janin tidak berkembang?

Apa Itu Janin Tidak Berkembang?

Janin tidak berkembang (blighted ovum) adalah kondisi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, tetapi embrio tidak berkembang. Dengan kata lain, kantung kehamilan terbentuk, tetapi tidak berisi janin. Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan.

Menurut data dari American Pregnancy Association, blighted ovum menjadi penyebab keguguran pada trimester pertama kehamilan sebanyak 50 persen kasus.

Ciri-ciri Janin Tidak Berkembang yang Perlu Dikenali

Gejala awal kehamilan bisa berbagai macam, seperti nyeri payudara, mual, dan muntah. Namun, ketika embrio berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun, gejala kehamilan mereda.

Pada titik ini, kram perut ringan atau bercak darah mungkin terjadi. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) merupakan salah satu cara untuk mengetahui janin tidak berkembang.

Berikut ini ciri-ciri janin tidak berkembang yang perlu diketahui:

1. Kram 

Janin yang tidak berkembang menyebabkan kram perut yang hebat. Meski gejala ini sering terjadi di awal kehamilan, sebaiknya jangan mengabaikan kram perut saat kehamilan. Terutama jika kram tidak kunjung hilang dan sering muncul.

2. Pendarahan secara tiba-tiba

Ciri-ciri janin tidak berkembang berikutnya yaitu munculnya pendarahan pada vagina secara tiba-tiba. Jika kamu mengalami gejala ini dan khawatir janin tidak berkembang, sebaiknya segera kunjungi dokter kandungan.

3. Detak jantung janin tidak terdeteksi

Umumnya detak jantung janin dapat didengar dan dilihat melalui USG setelah usia kandungan 10 minggu kehamilan.

Namun, jika detak jantung janin tidak terdengar, maka dapat mengindikasikan kehamilan tidak berkembang dengan baik. 

Janin yang berkembang normal memiliki detak jantung sekitar 120 hingga 160 detak per menit.

Namun, detak jantung janin yang tidak terdengar bisa dikarenakan posisinya dalam perut atau letak plasenta yang menghalangi pemeriksaan.

4. Kadar hCG menurun

Kadar hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (hCG) akan meningkat saat hamil.

Namun, jika kadarnya menurun selama 8 hingga 10 minggu pertama kehamilan, maka itu menunjukkan jaringan trofoblas mati dan dapat mengindikasikan kehamilan ektopik, atau janin dalam rahim tidak berkembang (tidak dapat hidup).

Apabila level hCG secara tiba-tiba turun saat usia kehamilan dua bulan, sebaiknya ibu perlu waspada. Sebab ada kemungkinan janin tidak berkembang dengan baik.

5. Intrauterine growth restriction (IUGR)

Ciri-ciri janin tidak berkembang selanjutnya yaitu adanya kondisi IUGR. Kondisi IUGR terjadi ketika janin di dalam rahim berukuran lebih kecil dari seharusnya yang sesuai dengan usia kehamilan.

Ada berbagai faktor yang mengakibatkan IUGR, misalnya kondisi plasenta, genetik, kesehatan ibu hamil, hingga infeksi yang dibawa ibu.

6. Ketubah pecah dini

Umumnya ketubah pecah menandakan bahwa waktu persalinan sudah dekat. Namun, jika ketuban pecah dini di usia kandungan yang belum cukup bulan, maka bisa jadi ciri-ciri janin tidak berkembang.

Ketuban pecah merupakan reaksi tubuh yang menunjukkan apabila perkembangan janin terhenti. Jika ini terjadi di awal kehamilan maka dapat diartikan bahwa janin tidak berkembang.

Janin yang tidak berkembang pada akhirnya dapat menyebabkan keguguran.

Penyebab Janin Tidak Berkembang

diduga berperan:

  • Kelainan kromosom. Ini adalah penyebab paling umum janin tidak berkembang. Kelainan kromosom dapat terjadi secara acak saat pembuahan atau disebabkan oleh faktor genetik dari orang tua.
  • Kualitas sel telur atau sperma yang buruk. Sel telur atau sperma yang tidak sehat dapat menyebabkan kelainan pada embrio.
  • Masalah pada rahim. Bentuk rahim yang tidak normal atau adanya jaringan parut di rahim dapat mengganggu implantasi dan perkembangan embrio.
  • Infeksi. Infeksi tertentu selama kehamilan, seperti rubella atau toksoplasmosis, dapat menyebabkan janin tidak berkembang.
  • Gangguan hormon. Ketidakseimbangan hormon, seperti kekurangan progesteron, dapat mengganggu perkembangan embrio.

Selain faktor-faktor di atas, usia ibu hamil yang sudah lanjut dan gaya hidup tidak sehat (merokok, konsumsi alkohol, atau penggunaan obat-obatan terlarang) juga dapat meningkatkan risiko janin tidak berkembang.

Bagaimana Diagnosis Janin Tidak Berkembang Dilakukan?

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis janin tidak berkembang:

  • Pemeriksaan USG. USG adalah pemeriksaan utama untuk mendiagnosis janin tidak berkembang. Dokter akan melihat apakah ada kantung kehamilan, tetapi tidak ada embrio di dalamnya.
  • Pemeriksaan kadar hCG. Dokter akan memeriksa kadar hormon hCG dalam darah. Pada kehamilan normal, kadar hCG akan meningkat secara signifikan setiap 48-72 jam. Pada janin tidak berkembang, peningkatan kadar hCG mungkin lebih lambat atau bahkan menurun.
  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa tanda-tanda fisik kehamilan, seperti ukuran rahim dan adanya pendarahan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diagnosis janin tidak berkembang harus ditegakkan berdasarkan kombinasi pemeriksaan USG dan kadar hCG. Hal ini untuk menghindari kesalahan diagnosis dan penanganan yang tidak tepat.

Penanganan Janin Tidak Berkembang

Dalam kasus blighted ovum atau hamil kosong yang telah dikonfirmasi, dokter biasanya akan memberikan beberapa opsi penanganan kepada pasien, yang meliputi:

  • Menunggu keguguran terjadi secara alami, yang mungkin memakan waktu beberapa minggu.
  • Penggunaan obat-obatan yang bertujuan untuk membantu meluruhkan kandungan.
  • Proses dilatasi dan kuretase, yang dilakukan untuk mengeluarkan jaringan yang masih tersisa di dalam rahim.

Kemungkinan Komplikasi Akibat Janin Tidak Berkembang

Meskipun kondisi janin yang tidak berkembang sering kali tidak menimbulkan masalah jangka panjang, tetap ada beberapa risiko komplikasi yang perlu ibu waspadai. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Infeksi

Jika jaringan kehamilan tidak seluruhnya keluar dari rahim, bisa terjadi infeksi serius. Infeksi ini, jika tidak segera ditangani, berisiko menyebar dan memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

2. Perdarahan

Selama proses keguguran, ibu mungkin mengalami perdarahan hebat. Dalam beberapa kasus, perdarahan ini membutuhkan perawatan medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

3. Jaringan Parut

Jika diperlukan tindakan kuretase untuk mengeluarkan jaringan kehamilan, ada kemungkinan terbentuk jaringan parut di dalam rahim (sindrom Asherman). Kondisi ini bisa memengaruhi kesuburan di masa depan.

4. Dampak Emosional

Kehilangan kehamilan bukan hanya berdampak fisik, tetapi juga emosional. Banyak ibu yang mengalami kesedihan mendalam, kecemasan, hingga depresi setelah mengetahui janin tidak berkembang. Reaksi emosional ini sangat normal dan perlu mendapatkan perhatian.

Karena itu, sangat penting bagi ibu untuk mencari dukungan, baik dari keluarga, teman, maupun profesional kesehatan mental.

Jangan ragu untuk berbicara tentang perasaanmu dan mencari bantuan bila ibu merasa kesulitan menghadapinya. Pendampingan emosional dapat membantu ibu melalui proses penyembuhan dengan lebih baik.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gangguan Kehamilan

Jika kamu mengalami gangguan kehamilan, kamu bisa menghubungi dokter spesialis obgyn di Halodoc.

Dokter spesialis obgyn di Halodoc sudah berpengalaman selama bertahun-tahun, sehingga mereka mampu memberikan penanganan pada gangguan kehamilan yang kamu alami.

Jangan  khawatir, selama sesi konsultasi, privasimu akan tetap terjaga. Mereka juga telah menerima ulasan yang baik dari pasien-pasien sebelumnya yang sudah mereka tangani.

Berikut ini daftar rekomendasinya:

1. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG

Dokter spesialis berikutnya yang juga bisa kamu hubungi sebelum mengonsumsi pil KB adalah dr. Fitria Angela Umar Sp.OG. 

Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG telah memperoleh gelar dokternya dari Universitas Sam Ratulangi pada tahun 2015 dan 2022. 

Kini, ia membuka praktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan juga terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7121301322172530.

Berbekal pengalaman 9 tahun, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG siap menjawab pertanyaan kamu seputar gangguan kehamilan.

Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG juga dapat memberikan layanan konsultasi terkait kesuburan, program kehamilan, kesehatan kandungan, maupun keluarga berencana.

Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG Mulai dari Rp59.000,- di Halodoc.

2. dr. Marsell Phang Sp.OG

Sebelum mengonsumsi pil KB, kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dr. Marsell Phang Sp.OG.

Ia adalah seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2018. 

Saat ini, dr. Marsell Phang Sp.OG berpraktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7111301423133574.

Memiliki pengalaman selama 13 tahun, dr. Marsell Phang Sp.OG dapat kamu percayai dalam memberikan penanganan terkait gangguan kehamilan. 

Selain itu, kamu juga bisa berdiskusi dengannya terkait program hamil, keluarga berencana, kesehatan kandungan, kehamilan berisiko tinggi dan penyakit kelamin. 

Chat dr. Marsell Phang Sp.OG mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

Dokter spesialis kandungan tersebut siap membantu kamu dalam memberikan tips maupun panduan saat hendak memilih pil KB.

Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja.

Jangan khawatir apabila dokter sedang offline atau tidak tersedia. Kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, konsultasikan dengan dokter di Halodoc sekarang juga!

Tips Mencegah Janin Tidak Berkembang

Meskipun tidak semua kasus janin tidak berkembang dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:

  • Melakukan pemeriksaan pranikah. Pemeriksaan pranikah dapat membantu mengidentifikasi risiko genetik atau masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kehamilan.
  • Menjalani gaya hidup sehat. Makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang dapat meningkatkan kesehatan kehamilan.
  • Mengonsumsi asam folat. Asam folat penting untuk mencegah cacat lahir pada bayi. Konsumsi asam folat sebaiknya dimulai sebelum kehamilan dan dilanjutkan selama trimester pertama kehamilan.
  • Mengelola penyakit kronis. Jika memiliki penyakit kronis, seperti diabetes atau hipertensi, pastikan untuk mengelolanya dengan baik sebelum dan selama kehamilan.
  • Melakukan vaksinasi. Vaksinasi tertentu, seperti vaksin rubella, dapat melindungi ibu hamil dan janin dari infeksi berbahaya.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penting bagi ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan antenatal care (ANC) secara teratur. ANC meliputi pemeriksaan kehamilan, pemberian informasi mengenai kesehatan ibu dan bayi, serta deteksi dini komplikasi kehamilan.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter kandungan jika kamu mengalami gejala-gejala berikut:

  • Pendarahan vagina
  • Kram perut yang hebat
  • Hilangnya gejala kehamilan
  • Tidak ada detak jantung janin saat pemeriksaan USG

Pemeriksaan dini dapat membantu mendiagnosis masalah kehamilan dan memberikan penanganan yang tepat.

Selain itu, untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat, Ibu bisa mengonsumsi vitamin untuk kehamilan. Rekomendasi produknya bisa dicari tahu pada artikel berikut: Catat, Ini Rekomendasi Vitamin Ibu Hamil yang Bagus.

Yuk, temukan juga beragam obat, suplemen, dan produk perawatan kulit lainnya di Toko Kesehatan Halodoc. Produk kesehatannya 100% asli dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Pastikan Kehamilan Sehat dengan Melakukan Tes Lab Pakai Halodoc

Untuk mengetahui risiko kesehatan yang mungkin dihadapi oleh ibu hamil, ada baiknya untuk melakukan beberapa tes lab selama kehamilan. 

Pasalnya, selama hamil ibu berisiko mengalami gangguan kesehatan yang bisa memengaruhi tumbuh kembang bayi dalam kandungan seperti anemia, diabetes, kekurangan vitamin D, gangguan hormon tiroid, dan penyakit infeksi lain. 

Dengan mengetahui risiko ini lebih awal, dokter dapat merencanakan perawatan dan tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

Ibu pun kini dapat memesan Layanan Paket Kehamilan Trimester 2 di rumah dengan menggunakan layanan Homecare by Halodoc.

Layanan homelab ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi manapun yang kamu pilih (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).

Selain itu, paket ini juga mencakup pemeriksaan AFP, yang disarankan dilakukan pada minggu ke-15 hingga ke-20 untuk skrining kelainan pada bayi seperti Down syndrome dan spina bifida. 

Karena dilakukan di rumah, ibu bisa memantau kondisi kesehatan sendiri dengan lebih baik.

Nah, ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab dari Homecare by Halodoc, antara lain:

  • Tak perlu repot keluar rumah.
  • Hemat waktu dan biaya
  • Tenaga kesehatan responnya cepat.
  • Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
  • Sampel diambil secara aman dan steril.
  • Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
  • Harganya mulai dari Rp2.500.000,-
  • Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
  • Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya dari Halodoc.

Booking Paket Tes Kehamilan Trimester 2 di Homecare by Halodoc Mulai dari Harga Rp2.500.000!

Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Blighted ovum: What causes it?
American Pregnancy. Diakses pada 2025. Blighted Ovum
Baby Center. Diakses pada 2025. Blighted ovum
Healthline. Diakses pada 2025. Pregnancy Lingo: What Is Intrauterine Growth Restriction (IUGR)?

FAQ

1. Berapa lama janin yang tidak berkembang bisa bertahan?

Janin yang tidak berkembang, sering disebut sebagai kehamilan anembrionik atau telur kosong, umumnya akan berakhir dalam keguguran spontan beberapa minggu setelah diagnosis.

Waktu tepatnya bisa bervariasi, dan terkadang wanita tidak menyadari kondisi ini sampai pemeriksaan rutin.

2. Janin tidak berkembang apa bisa diselamatkan?

Janin yang tidak berkembang, di mana tidak ada embrio yang terbentuk atau embrio berhenti berkembang, tidak dapat diselamatkan.

Kondisi ini merupakan hasil dari abnormalitas kromosomal atau masalah lain saat pembuahan yang mencegah janin berkembang secara normal.

3. Bagaimana cara menyelamatkan janin tidak berkembang?

Karena janin yang tidak berkembang tidak dapat berkembang menjadi kehamilan yang sehat, tidak ada tindakan medis yang bisa menyelamatkan janin tersebut. 

Pengelolaannya mungkin termasuk menunggu keguguran alami terjadi atau melakukan prosedur medis seperti kuretase untuk mengeluarkan jaringan kehamilan dari rahim.

4. Apa ciri-ciri bayi meninggal di dalam kandungan?

Ciri-ciri yang mungkin menunjukkan bayi meninggal di dalam kandungan termasuk berhentinya pergerakan bayi yang biasanya terasa, tidak ada detak jantung bayi pada USG, dan berhentinya pertumbuhan atau perubahan pada rahim. 

Wanita juga mungkin mengalami gejala seperti keluarnya cairan atau pendarahan dari vagina, penurunan gejala kehamilan seperti mual, atau nyeri punggung atau perut.

Jika ada kecurigaan bahwa bayi mungkin meninggal di dalam kandungan, sangat penting untuk segera mencari perawatan medis.