Advertisement

Kenali Kaitannya Antara Asma dengan Penyakit Lain

4 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Juni 2025

Beberapa penyakit dan kondisi medis dapat memperparah asma atau bahkan memicu kekambuhan. 

Kenali Kaitannya Antara Asma dengan Penyakit LainKenali Kaitannya Antara Asma dengan Penyakit Lain

DAFTAR ISI

  1. Bagaimana Asma Bisa Terjadi?
  2. Penyebab dan Faktor Risiko Asma
  3. Ini Kaitan Antara Asma dengan Penyakit Lain
  4. Anjuran Dokter untuk Pencegahan

Asma bukan sekadar gangguan napas biasa. Kondisi ini ternyata bisa saling berkaitan dengan berbagai penyakit lain yang memperparah gejala atau memicu kekambuhan. 

Tak heran jika pengelolaan asma seringkali memerlukan pendekatan menyeluruh, bukan cuma mengandalkan inhaler.

Lalu, bagaimana asma bisa muncul dan mengapa penyakit lain bisa memperburuknya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Bagaimana Asma Bisa Terjadi?

Asma adalah kondisi kronis yang memengaruhi saluran napas, menyebabkan peradangan, penyempitan, dan peningkatan produksi lendir. 

Hasilnya, penderitanya mengalami sesak napas, batuk, dan suara napas mengi, terutama saat malam atau dini hari.

Secara medis, asma terjadi karena saluran napas terlalu sensitif terhadap rangsangan tertentu. 

Ketika terpapar pemicu, otot-otot di sekitar saluran napas menegang, lapisan dalamnya membengkak, dan produksi lendir meningkat. Kombinasi inilah yang membuat aliran udara terhambat.

Alami asma saat malam hari? Ketahui 4 Cara Mengatasi Asma di Malam Hari.

Penyebab dan Faktor Risiko Asma

Penyebab pasti asma belum sepenuhnya diketahui, tapi para ahli sepakat bahwa ada kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan. 

Inilah beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena asma:

  • Riwayat keluarga dengan asma, alergi, atau eksim.
  • Alergen lingkungan, seperti debu, bulu hewan, dan serbuk sari.
  • Infeksi saluran napas di masa kecil, terutama yang menyerang paru-paru.
  • Paparan asap rokok sejak dalam kandungan atau di usia dini.
  • Obesitas, yang dapat memperberat kerja paru dan memperburuk peradangan.
  • Polusi udara, termasuk asap kendaraan dan industri.

Dokter Ibrahim N.I.P Dharmawan, Sp.P, seorang dokter spesialis paru dengan pengalaman lebih dari 8 tahun menjelaskan pentingnya memperhatikan pemicu alergi:

“Asma dapat dipicu oleh alergen seperti debu, tungau, bulu hewan, atau makanan tertentu. Jika tubuh bereaksi berlebihan terhadap alergen ini, saluran napas akan meradang dan menyempit. Karena itu, mengenali dan menghindari pemicu adalah kunci,” ujarnya.

Ini Kaitan Antara Asma dengan Penyakit Lain

Beberapa penyakit dan kondisi medis dapat memperparah asma atau bahkan memicu kekambuhan. 

Menurut dr. Ibrahim N.I.P. Dharmawan Sp.P, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai:

1. Infeksi saluran napas atas

Flu, pilek, atau bronkitis dapat memicu peradangan saluran napas, sehingga memicu serangan asma. “Virus atau bakteri bisa menyebabkan radang di saluran napas, lalu memicu kekambuhan asma,” jelas dr. Ibrahim.

2. GERD (gastroesophageal reflux disease)

Ini adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Asam ini bisa mengiritasi saluran napas dan menyebabkan batuk atau sesak napas. 

“GERD dapat memperparah asma. Banyak pasien tidak sadar bahwa naiknya asam lambung adalah salah satu pemicunya,” tambahnya.

3. Obesitas

Lemak tubuh yang berlebih bisa menekan paru-paru dan membuat pernapasan lebih berat. “Komposisi tubuh yang tidak ideal dapat meningkatkan risiko peradangan dan membuat asma makin sulit dikendalikan,” jelas dr. Ibrahim.

4. Polusi dan asap rokok

Partikel halus dari polusi atau asap rokok dapat menimbulkan iritasi di saluran napas. 

Ini bisa menyebabkan peradangan kronis dan memperparah asma.

Waspada, Kenali 10 Bahaya Merokok yang Merusak Tubuh.

5. Alergi kronis

Alergi terhadap makanan, serbuk sari, atau tungau bisa membuat sistem imun terus aktif dan memicu reaksi berlebihan di saluran napas.

Anjuran Dokter untuk Pencegahan

Dokter. Ibrahim N.I.P. Dharmawan Sp.P menyarankan beberapa langkah untuk mencegah kekambuhan asma, terutama jika kamu memiliki kondisi medis yang memicunya:

  • Gunakan obat asma sesuai resep dokter, baik inhaler pelega maupun pengontrol.
  • Hindari paparan asap rokok, polusi, dan alergen di lingkungan sekitar.
  • Bersihkan rumah secara rutin dan gunakan air purifier jika perlu.
  • Cuci sprei dan sarung bantal secara rutin agar terhindar dari tungau.
  • Lakukan vaksinasi flu tahunan, terutama untuk lansia dan penderita asma berat.
  • Jaga imunitas tubuh dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.

Asma bukan penyakit yang bisa disepelekan, apalagi jika sudah berkaitan dengan penyakit lain seperti infeksi, GERD, atau alergi. 

Menjaga lingkungan, menghindari pemicu, dan mengikuti anjuran dokter bisa membantu kamu hidup lebih nyaman meski punya asma.

Jika kamu merasa gejala asmamu makin sering kambuh atau semakin parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis paru di Halodoc. 

Penanganan lebih awal akan jauh lebih baik daripada menunggu hingga kondisi memburuk.

Dokter tepercaya di Halodoc mampu memberikan solusi terkait penanganan asma dengan akurat dan sesuai kondisimu.

Yuk, gunakan Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
American Lung Association. Diakses pada 2025. Asthma Causes & Risk Factors.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Asthma.
Sinyor B. Diakses pada 2025. Pathophysiology of Asthma.