Ketahui 3 Komplikasi Akibat Filariasis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 Januari 2019
Ketahui 3 Komplikasi Akibat FilariasisKetahui 3 Komplikasi Akibat Filariasis

Halodoc, Jakarta - Menurut data dari WHO, setidaknya 725 ribu orang harus kehilangan nyawa tiap tahunnya karena penyakit yang ditularkan melalui nyamuk. Sementara itu, malaria sendiri diperkirakan memengaruhi 200 juta orang dan menimbulkan 600 ribu kematian tiap tahunnya.

Ingat, nyamuk enggak cuma menjadi biang keladi dari demam dan malaria yang membuat banyak orang resah. Sebab, hewan kecil yang satu ini bisa menimbulkan beberapa penyakit lainnya, salah satunya  filariasis.  

Baca juga: Bikin Ganggu, Ini Daftar Penyakit Akibat Nyamuk

Penyakit ini disebabkan oleh cacing filaria. Kata ahli, penyakit ini bisa menyerang hewan maupun manusia. Yang perlu diawasi, penyakit ini bisa berakibat panjang bagi kesehatan. Sebab, bisa menimbulkan nyeri atau pembengkakan bagian tubuh pada waktu yang lama. Bahkan, juga dapat menghilangkan kemampuan seksual.

Hidup di Dalam Jaringan

Filariasis umumnya dikelompokkan berdasarkan lokasi habitat cacing dewasa dalam tubuh manusia. Jenisnya meliputi filariasis kulit, limfatik, dan rongga tubuh. Namun, filariasis limfatik merupakan jenis yang cukup banyak dialami orang-orang. Di negara kita, jenis yang satu ini lebih sering dikenal dengan sebutan kaki gajah. Setidaknya, menurut WHO, sekitar 120 juta orang di dunia mengidap kaki gajah pada tahun 2000.

Biang keladi kaki gajah bisa disebabkan karena parasit Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Namun, kata ahli, Wuchereria bancrofti merupakan parasit yang paling sering menyerang manusia. Kira-kira 9 dari 10 pengidap kaki gajah disebabkan oleh parasit ini.

Nah, parasit filaria ini bisa masuk ke tubuh melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi. Nantinya, parasit ini akan tumbuh dewasa dan berbentuk cacing. Yang bikin resah, cacing ini bisa bertahan hidup selama 6–8 tahun, dan terus berkembang biak dalam jaringan limfa manusia. Tuh, ngeri kan?

Menurut studi, penyakit kaki gajah amat umum terjadi di negara-negara tropis dan subtropis. Misalnya, Asia, Pasifik Barat, dan Afrika. Ingat, kondisi medis ini bisa menyerang orang di segala usia, lho.

Kenali Gejalanya

Pada tahap awal penyakit kaki gajah hampir tak menimbulkan gejala. Infeksinya memang lebih sering menyerang kaki, tapi ada kalanya juga menyerang bagian lainnya. Misalnya, lengan, dada, dan alat kelamin. Gejala ini dapat muncul dalam beberapa tahun hingga akhirnya disadari.

Ketika tubuh terinfeksi, maka bagian yang terserang akan membengkak dan kehilangan fungsi secara bertahap. Hal ini disebabkan oleh infeksi pada sistem limfatik. Seseorang mungkin saja akan mengalami infeksi bakteri pada kulit dan sistem limfatik. Alhasil, kulitnya akan mengeras dan menebal.

Baca juga: Ini Penyebab Filariasis yang Perlu Dihindari

Untuk pria, infeksi ini juga bisa menyebabkan pembengkakan dan hidrokel (retensi cairan tubuh) pada skrotum. Ingat, mungkin saja masih ada gejala-gejala lain yang tak disebutkan di atas. Oleh sebab itu, diskusikanlah dengan dokter bila kamu mengkhawatirkan adanya sebuah gejala tertentu.

Awasi Komplikasinya

Tanpa perawatan medis yang tepat dan cepat, penyakit kaki gajah ini akan menimbulkan sederet masalah lainnya. Nah, berikut komplikasi yang bisa disebabkan oleh filariasis:

  1. Cacat atau Disabilitas. Komplikasi yang paling umum dari kaki gajah adalah ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas, seperti biasanya karena pembengkakan yang ekstrem. Contohnya, rasa sakit dan bengkak ini akan membuat pengidapnya sulit melakukan pekerjaan sehari-hari.

  2. Infeksi Sekunder. Infeksi sekunder, seperti infeksi jamur dan bakteri juga sering dialami pengidap kaki gajah karena kerusakan pada sistem getah bening.

  3. Depresi. Kaki gajah dapat menyebabkan pengidapnya khawatir akan penampilan mereka. Nah, hal inilah yang bisa meningkatkan kecemasan dan depresi dalam hidupnya.

Baca juga: Kenali Cara Penyebaran Filariasis

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!