Ketahui Komplikasi yang Diakibatkan Syok Kardiogenik
Halodoc, Jakarta - Tidak hanya serangan jantung yang membuat jantung mengalami gangguan secara mendadak, salah satu kondisi yang menyebabkan hal yang serupa adalah syok kardiogenik. Akibat kondisi ini, pasokan darah yang dibutuhkan oleh tubuh menjadi tidak tercukupi. Meski kasusnya lebih jarang dari serangan jantung, tetapi jika seseorang mengalami kondisi ini maka pengobatan yang tepat harus dilakukan.
Apabila syok kardiogenik tidak segera ditangani, beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain kerusakan pada organ ginjal, hati, dan otak dikarenakan pasokan oksigen yang dibawa darah berkurang. Syok kardiogenik yang ditangani secara dini menurunkan potensi kematian. Selain itu, perlu diingat jika kondisi ini tidak ditangani, kesempatan pulih sangat kecil.
Penyebab Syok Kardiogenik
Beberapa alasan menyebabkan seseorang terkena gangguan jantung ini. Penyebab yang cukup umum adalah akibat berkurangnya oksigen ke jantung akibat dari serangan jantung dan kerusakan ruang pompa utama, yaitu ventrikel kiri.
Jika oksigen tidak mencukupi kebutuhan jantung, maka otot jantung akan melemah dan menyebabkan syok kardiogenik. Penyebab lain dari syok kardiogenik adalah peradangan otot jantung, infeksi katup jantung (endokarditis), overdosis obat, atau keracunan senyawa tertentu yang mempengaruhi kemampuan memompa jantung.
Terdapat faktor risiko yang meningkatkan seseorang terserang penyakit ini, antara lain:
-
Usia tua.
-
Memiliki riwayat gagal jantung atau serangan jantung.
-
Memiliki penyumbatan (penyakit arteri koroner) di beberapa arteri utama hati.
-
Memiliki diabetes atau tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Kenali Kondisi Jantung dan Serangannya yang Perlu Diwaspadai
Gejala Syok Kardiogenik
Beberapa hal mengindikasikan seseorang mengidap syok kardiogenik, antara lain:
-
Pernapasan cepat.
-
Sesak napas berat.
-
Detak jantung mendadak cepat (takikardia).
-
Hilang kesadaran.
-
Lemah atau denyut cepat.
-
Berkeringat berat.
-
Frekuensi buang air kecil berkurang dari biasanya atau tidak sama sekali.
-
Nyeri dada.
-
Gelisah, agitasi, kebingungan, dan pusing.
-
Kulit terasa dingin saat disentuh.
-
Kulit pucat atau berjerawat.
Jika gejala tersebut muncul, maka kamu patut untuk khawatir. Ada baiknya untuk segera menemui dokter sebelum terlambat.
Pengobatan Syok Kardiogenik
Jika syok kardiogenik terjadi dalam kondisi gawat darurat, maka pengidapnya wajib dibawa ke rumah sakit dan dirawat di ruang intensif (ICU). Pengidap membutuhkan oksigen tambahan untuk meminimalisasi kerusakan jantung dan organ-organ lain. Alat bantu napas atau ventilator juga dibutuhkan. Sementara obat-obatan dan cairan yang diperlukan tubuh akan dimasukkan melalui infus.
Obat-obatan yang digunakan untuk menangani syok kardiogenik memiliki dua manfaat, yakni meningkatkan tekanan darah dan memperbaiki fungsi pompa jantung.
Penyebab terbanyak dari syok kardiogenik adalah serangan jantung, maka dokter berfokus untuk mengatasi serangan jantung yang terjadi. Selain serangan jantung, penyebab lain seperti penyakit katup jantung harus diatasi, misalnya operasi penggantian katup jantung atau pemasangan alat ventricular assist device untuk memperbaiki pompa jantung.
Dalam kasus aritmia yang mengancam nyawa, tindakan berupa pemberian terapi kejut jantung dengan defibrilasi atau kardioversi akan diberikan. Pengidap dapat dilakukan pemasangan alat pacu jantung untuk denyut jantung yang lemah.
Baca Juga: Hindari Kebiasaan Ini Demi Jantung Sehat
Bagi kamu yang memiliki riwayat serangan jantung sebelumnya, segera lakukan pola hidup sehat seperti berhenti merokok dan selalu menjaga asupan makanan. Apabila merasakan gejala yang telah disebutkan di atas, periksakan diri ke dokter untuk memperoleh penanganan yang cepat dan tepat. Diskusikan masalah kesehatan kamu kepada dokter spesialis pilihan melalui fitur Chat, Voice Call, atau Video Call di aplikasi Halodoc. Rasakan kemudahan berdiskusi hanya dengan aplikasi Halodoc yang bisa kamu download secara gratis di App Store dan Google Play.