Ketahui Prosedur dan Persiapan Donor Darah yang Aman
Sebelum mendonorkan darah, petugas medis akan meminta kamu untuk mengisi riwayat medis.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Donor Darah?
- Manfaat Melakukan Donor Darah
- Syarat-Syarat Donor Darah yang Wajib Dipenuhi
- Persiapan Donor Darah
- Kondisi yang Sebabkan Orang Tidak Dapat Mendonorkan Darah
- Pemeriksaan Fisik sebelum Donor Darah
- Prosedur Donor Darah
- Hal yang Dilakukan Usai Donor Darah
Donor darah adalah tindakan sederhana yang dapat menyelamatkan nyawa.
Meski terlihat mudah, proses ini dilakukan dengan prosedur ketat, mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga penggunaan alat steril sekali pakai, agar tetap aman bagi pendonor maupun penerima.
Dengan persiapan yang tepat, donor darah menjadi langkah kemanusiaan yang aman, bermanfaat, dan berdampak besar bagi orang lain.
Apa Itu Donor Darah?
Donor darah adalah proses sukarela memberikan darah untuk transfusi kepada orang yang membutuhkan.
Tindakan mulia ini dapat menyelamatkan nyawa dan membantu meningkatkan kesehatan banyak orang.
Kantong darah yang didonasikan akan melalui serangkaian pemeriksaan untuk memastikan keamanannya sebelum diberikan kepada pasien yang membutuhkan.
Manfaat Melakukan Donor Darah
Selain membantu menyelamatkan nyawa orang lain, donor darah juga memberikan manfaat bagi kesehatan pendonor:
- Menjaga kesehatan jantung: Donor darah dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi kadar zat besi berlebih dalam tubuh.
- Mendeteksi penyakit: Setiap kantong darah yang didonasikan akan diperiksa untuk mendeteksi berbagai penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis.
- Menurunkan risiko kanker: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa donor darah secara teratur dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker.
- Meningkatkan produksi sel darah merah: Setelah donor darah, tubuh akan memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan sel darah yang hilang.
- Kepuasan batin: Memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan merasa bahagia karena telah membantu menyelamatkan nyawa.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), donor darah sukarela secara teratur merupakan sumber darah yang paling aman karena pendonor cenderung memiliki gaya hidup sehat dan tidak berisiko tinggi terinfeksi penyakit menular.
Syarat-Syarat Donor Darah yang Wajib Dipenuhi
Untuk memastikan keamanan dan kesehatan donor serta penerima darah, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:
- Usia: 17-60 tahun (untuk donor pertama kali). Pendonor berusia 60-65 tahun memerlukan pertimbangan khusus dari dokter.
- Berat badan: Minimal 45 kg.
- Kondisi kesehatan: Sehat jasmani dan rohani. Tidak sedang menderita penyakit menular atau penyakit kronis tertentu.
- Tekanan darah: Sistolik 100-150 mmHg, Diastolik 70-100 mmHg.
- Hemoglobin: Kadar hemoglobin minimal 12,5 g/dL untuk wanita dan 13,0 g/dL untuk pria.
- Interval donor: Minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah terakhir.
- Tidak berisiko tinggi: Tidak memiliki perilaku berisiko tinggi terinfeksi penyakit menular seperti HIV, hepatitis B, atau hepatitis C.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah, setiap calon donor harus memenuhi kriteria kesehatan yang ditetapkan untuk menjamin keamanan transfusi darah.
Selain itu, penting untuk memberikan informasi yang jujur dan akurat mengenai riwayat kesehatan kepada petugas medis.
Sebelum mendonorkan darah, kamu harus mengisi riwayat medis. Ini mencakup pertanyaan tentang perilaku kesehatan. Tujuannya agar pendonor terbukti bebas dari infeksi yang dapat menular melalui darah.
Selain itu, hal lain yang perlu dipersiapkan terkait donor darah bisa dibaca di artikel Ketahui Prosedur dan Persiapan Donor Darah yang Aman.
Persiapan Donor Darah
Donor darah tidak hanya bermanfaat untuk orang yang membutuhkan darah melainkan juga pendonor. Baca informasinya di artikel 9 Manfaat Donor Darah Secara Rutin untuk Kesehatan.
Kebanyakan orang dewasa yang sehat dapat menyumbangkan setengah liter darahnya dengan aman tanpa risiko kesehatan.
Dalam beberapa hari setelah donor darah, tubuh akan mengganti cairan yang hilang. Setelah dua minggu, tubuh pun akan menggantikan sel darah merah yang hilang.
Yuk, Mengenal 4 Jenis Donor Darah yang Perlu Diketahui.
Sebelum donor darah, ada baiknya calon pendonor melakukan beberapa hal berikut:
- Tidurlah yang cukup di malam hari sebelum berencana untuk mendonorkan darah.
- Makan makanan sehat sebelum donasi, hindari makanan berlemak, dan junk food.
- Minum banyak air sebelum proses donor.
- Jujurlah pada petugas mengenai obat yang sedang atau baru saja kamu minum. Sebab, beberapa obat sangat mungkin menghalangi proses donor darah terjadi. Misalnya, jika kamu adalah pendonor trombosit, kamu tidak boleh minum aspirin selama dua hari sebelum mendonor.
- Kenakan kemeja dengan lengan yang bisa digulung.
Kondisi yang Sebabkan Orang Tidak Dapat Mendonorkan Darah
Ada beberapa jenis infeksi yang dapat menular melalui darah sehingga tidak semua orang dapat mendonorkan darah.
Berikut hal-hal yang menyebabkan orang tidak dapat mendonorkan darahnya:
- Siapa pun yang pernah menggunakan obat suntik, steroid, atau zat lainnya dalam tiga bulan terakhir.
- Memiliki penyakit atau kelainan darah.
- Mengidap HIV/AIDS.
- Pekerja seks dan pengguna narkoba.
- Siapa pun yang dalam 12 bulan terakhir telah melakukan kontak dekat ataupun melakukan kontak seksual dengan seseorang yang mengidap virus hepatitis.
- Sedang hamil atau menyusui. Sebaiknya kamu menunda donor hingga 6 bulan setelah melahirkan).
- Mengonsumsi obat tertentu, seperti antibiotik atau obat kanker.
- Baru bepergian ke daerah yang sedang mengalami suatu endemik, misalnya demam berdarah atau chikungunya.
Pemeriksaan Fisik sebelum Donor Darah
Sebelum melakukan donor darah, calon pendonor juga akan menjalani pemeriksaan fisik singkat. Apa sajakah itu?
1. Pemeriksaan fisik umum
Meliputi pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, dan suhu. Pemeriksaan fisik umum ini dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi kesehatan cukup fit untuk melakukan donor darah. Orang yang tekanan darahnya rendah tidak direkomendasikan melakukan donor darah.
2. Cek darah
Setelah itu, sampel kecil darah diambil dari tusukan jari dan digunakan untuk memeriksa tingkat hemoglobin. Jika konsentrasi hemoglobin berada dalam kisaran yang sehat, dan kamu telah memenuhi semua persyaratan pemeriksaan lainnya, maka calon pendonor dapat mendonorkan darahnya.
3. Skrining penyakit
Pengecekan darah tidak hanya untuk memeriksa tingkat hemoglobin tetapi juga skrining penyakit menular. Ini termasuk infeksi menular seks, riwayat penyakit hepatitis, termasuk juga penyakit paru.
Prosedur Donor Darah
Saat hendak mendonorkan darah, kamu akan berbaring atau duduk di kursi dengan lengan terentang di sandaran tangan. Manset tekanan darah atau tourniquet akan ditempatkan di sekitar lengan atas. Tujuannya untuk membuat pembuluh darah lebih mudah terlihat dan mudah untuk memasukkan jarum ke dalamnya. Penempatan manset ini juga dapat membantu mengisi kantong darah lebih cepat.
Petugas akan memasukkan jarum steril baru ke pembuluh darah di lengan. Petugas lalu memasang jarum pada tabung plastik tipis dan kantong darah. Setelah itu, petugas akan meminta kamu mengepalkan tangan beberapa kali untuk membantu aliran darah dari vena.
Setelah itu, darah dikumpulkan ke dalam tabung untuk pengujian. Kemudian darah dibiarkan memenuhi kantong, kira-kira sekitar setengah liter. Jarum biasanya di tempat sekitar 10 menit.
Jika sudah selesai, petugas akan mencabut jarum dan memasangkan perban kecil di tempat jarum dan petugas akan melilitkan pembalut di lengan.
Hal yang Dilakukan Usai Donor Darah
Setelah berdonasi, kamu akan duduk di area observasi untuk beristirahat. Setelah donor darah, kamu direkomendasikan untuk:
- Minum cairan ekstra.
- Hindari aktivitas fisik yang berat atau angkat berat selama sekitar lima jam.
- Jika merasa pusing, berbaringlah sampai perasaan itu hilang.
- Jangan lepaskan perban selama lima jam ke depan.
- Jika mengalami pendarahan setelah melepas perban, tekan area tersebut dan angkat lengan hingga pendarahan berhenti.
- Jika terjadi memar, oleskan kompres dingin ke area tersebut secara berkala selama 24 jam pertama.
- Pertimbangkan untuk menambahkan makanan kaya zat besi ke dalam diet untuk menggantikan zat besi yang hilang setelah donor darah.
Itulah informasi mengenai prosedur dan persiapan donor darah yang perlu kamu ketahui.
Informasi lebih lanjut bisa tanyakan langsung pada dokter lewat aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.
Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.
Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!


