Advertisement

Konsumsi Junk Food untuk Buka Puasa, Ini 6 Dampaknya Bagi Tubuh

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   30 Juni 2025

Ada sejumlah dampak negatif yang dapat terjadi akibat konsumsi junk food sebagai menu berbuka.

Konsumsi Junk Food untuk Buka Puasa, Ini 6 Dampaknya Bagi TubuhKonsumsi Junk Food untuk Buka Puasa, Ini 6 Dampaknya Bagi Tubuh

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Junk Food?
  2. Dampak Konsumsi Junk Food Saat Berbuka Puasa
  3. Tips Menghindari Junk Food Saat Puasa
  4. Makanan Sehat Pengganti Junk Food untuk Buka Puasa

Setelah menjalani ibadah puasa sekitar lebih dari 12 jam, wajar jika kamu ingin menyantap hidangan makanan yang lezat.

Nah, salah satu pilihan makanan yang mungkin langsung terbayang di pikiranmu adalah junk food. Konsumsi makanan seperti burger, pizza, atau ayam goreng tentu terlihat lebih nikmat dan menggoda selera.  

Namun, makanan tersebut sebenarnya perlu dihindari, apalagi jika dikonsumsi sebagai menu buka puasa. Sebab, ada beberapa dampak negatif yang dapat terjadi jika kamu mengonsumsinya saat berbuka. Penasaran apa saja dampak negatif tersebut? Yuk, ketahui informasinya di sini!

Apa Itu Junk Food?

Junk food adalah istilah untuk makanan yang tinggi kalori, lemak, gula, dan garam, tetapi rendah nutrisi seperti vitamin, mineral, dan serat. Makanan ini seringkali diproses secara berlebihan dan mengandung bahan tambahan yang tidak sehat.

Konsumsi junk food berlebihan berkontribusi pada peningkatan risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan lainnya. 

Dampak Konsumsi Junk Food Saat Berbuka Puasa

Junk food termasuk ke dalam golongan makanan tidak sehat karena mengandung banyak kalori dan kandungan gizinya sedikit.

Selain itu, kandungan yang tidak baik seperti gula, lemak jahat, dan karbohidrat olahan dengan kadar tinggi juga sering ditemukan dalam junk food. Itulah sebabnya kamu tidak disarankan terlalu sering berbuka puasa dengan junk food

Nah, berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat terjadi dari konsumsi junk food saat berbuka, antara lain: 

1. Meningkatkan Asam Lambung

Buat pengidap maag, salah satu jenis makanan yang harus dihindari adalah junk food. Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi akan kandungan lemak tidak jenuh ini, dapat membuat regulasi asam lambungmu jadi terganggu. 

Selain itu, makanan tersebut juga memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna. Bila junk food yang kamu makan tidak tercerna dengan sempurna, asam lambung dapat meningkat dan naik kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan perut terasa mulas, dada sakit, dan tenggorokan seperti terbakar.

Agar kamu bisa mencegah kondisi ini, simak lebih dalam mengenai Apa itu Penyakit Asam Lambung (GERD) ? Gejala & Pengobatan.

2. Berat Badan Naik

Kandungan sodium yang terdapat dalam junk food sangat tinggi dan sodium merupakan salah satu faktor utama penyebab kembung. Sebenarnya, sodium berfungsi untuk mengatur jumlah darah dalam pembuluh dan menarik serta menahan air di dalam tubuh.

Namun, terlalu banyak asupan sodium juga bisa menyebabkan sel-sel tubuh kelebihan cairan, sehingga akhirnya tubuhmu akan jadi lebih gemuk, terutama pada daerah pinggang dan perut.

Selain itu, menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam U.S. National Library of Medicine pada 2015 silam, konsumsi junk food secara teratur akan menyebabkan kamu ketagihan dan ingin makan lebih banyak lagi. Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas pada tubuh. 

Simak informasi lain tentang Obesitas – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan agar kamu makin waspada.

3. Sembelit

Perut yang dalam kondisi kosong setelah berpuasa, sebaiknya tidak langsung diisi dengan makanan berat seperti junk food, karena bisa membuat saluran pencernaan jadi kaget dan mengganggu proses pencernaan.

Junk food yang terbuat dari roti putih atau nasi putih biasanya juga mengandung serat yang sedikit, sehingga bisa menyebabkan sembelit. Apalagi jika selama puasa, kamu tidak mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh, sembelit bisa semakin bertambah parah.

Kebiasaan buruk seperti makan burger atau junk food lainnya sambil minum minuman beralkohol atau bersoda juga bisa membuat kamu susah BAB. Akibatnya, perut akan terasa penuh dan tidak nyaman. 

4. Mudah Capek

Saat berbuka puasa, kamu sebaiknya mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi agar tenagamu kembali pulih dan kesehatanmu tetap terjaga.

Mengonsumsi junk food yang minim gizi dan rendah serat hanya akan membuatmu mudah capek, sehingga akhirnya jadi malas beraktivitas.

5. Kekurangan Nutrisi

Dampak buka puasa dengan junk food lainnya adalah kamu berisiko kekurangan nutrisi. Berbagai macam junk food umumnya hanya tinggi kalori tapi kandungan nutrisi lainnya seperti protein, kalsium zat besi, vitamin A, C, D, dan E sangat rendah.

Bila kamu selalu berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan tersebut, nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh tidak akan terpenuhi. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh akan menjadi lemah dan kamu jadi mudah terkena penyakit dan infeksi.

6. Berpotensi Merusak Gigi  

Karbohidrat dan gula dalam makanan cepat saji atau junk food dapat meningkatkan asam di mulut. Asam tersebut dapat merusak email gigi yang dapat membuat perkembangan bakteri meningkat. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. 

7. Merusak Suasana Hati

Kurangnya asupan gizi seimbang dapat menghambat produksi serotonin neurotransmitter pada tubuhmu. Kondisi ini dapat membuatmu merasa cemas, depresi, sekaligus mudah tersinggung.

Tips Menghindari Junk Food Saat Puasa

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengurangi konsumsi junk food saat berpuasa:

  • Rencanakan Menu Buka Puasa dan Sahur. Dengan merencanakan menu, dapat memastikan makanan yang dikonsumsi bergizi seimbang dan terhindar dari godaan junk food.
  • Masak Sendiri. Memasak sendiri memungkinkan untuk mengontrol bahan-bahan yang digunakan dan menghindari tambahan gula, garam, dan lemak berlebihan.
  • Siapkan Camilan Sehat. Jika ingin ngemil saat berbuka, siapkan camilan sehat seperti buah-buahan, kurma, atau kacang-kacangan.
  • Hindari Belanja Saat Lapar. Saat lapar, cenderung lebih impulsif dan tergoda untuk membeli junk food.
  • Baca Label Nutrisi. Sebelum membeli makanan kemasan, periksa label nutrisi untuk mengetahui kandungan kalori, lemak, gula, dan garam.
  • Batasi Frekuensi Makan di Luar. Makanan di restoran atau tempat makan seringkali mengandung lebih banyak kalori, lemak, dan gula dibandingkan makanan rumahan.

Jika butuh saran terkait pola makan sesuai kondisi tubuhmu, Ini Rekomendasi Dokter Gizi di Halodoc yang Bisa Dihubungi.

Makanan Sehat Pengganti Junk Food untuk Buka Puasa

Alih-alih berbuka dengan junk food, pilihlah makanan sehat dan bergizi berikut ini:

  • Kurma. Sumber energi alami yang baik dan kaya serat.
  • Buah-buahan. Menyediakan vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk tubuh.
  • Sayuran. Kaya serat dan nutrisi yang membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
  • Protein Tanpa Lemak. Ayam tanpa kulit, ikan, atau tahu adalah sumber protein yang baik untuk membantu memperbaiki dan membangun jaringan tubuh.
  • Karbohidrat Kompleks. Nasi merah, roti gandum utuh, atau oatmeal memberikan energi yang stabil dan tahan lama.

Itulah beberapa dampak negatif mengonsumsi junk food untuk berbuka puasa. Mulai dari meningkatkan asam lambung, hingga berpotensi merusak mood atau suasana hatimu.

Jadi, berbukalah dengan makanan yang tidak hanya enak, tapi juga bergizi seimbang. Terutama makanan yang tinggi akan kandungan serat seperti sayuran dan buah-buahan. 

Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar menu berbuka yang menyehatkan, kamu bisa tanya dokter spesialis gizi di aplikasi Halodoc.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi: 
National News. Diakses pada 2025. The best foods to eat and avoid during iftar and suhour. 
Liputan 6. Diakses pada 2025. Sebaiknya Hindari Menu Junk Food untuk Buka Puasa dan Sahur, Kenapa?
Healthline. Diakses pada 2025. The Effects of Fast Food on the Body.
Medical News Today. Diakses pada 2025. Serotonin deficiency: Symptoms and treatment. 
NIH. Diakses pada 2025. Neural systems implicated in obesity as an addictive disorder: from biological to behavioral mechanisms.