Advertisement

Gigitan Kutu Kucing: Gejala, Cara Mengobati dan Pencegahan

8 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 November 2025

Gigitan kutu kucing pada manusia umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Gigitan Kutu Kucing: Gejala, Cara Mengobati dan PencegahanGigitan Kutu Kucing: Gejala, Cara Mengobati dan Pencegahan

DAFTAR ISI :

  1. Ciri-Ciri Gigitan Kutu Kucing pada Manusia
  2. Penyebab Gigitan Kutu Kucing
  3. Cara Mengobati Gigitan Kutu Kucing
  4. Kapan Harus ke Dokter?
  5. Pencegahan Gigitan Kutu Kucing
  6. Kesimpulan
  7. Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gigitan Kutu Kucing
  8. FAQ

Kutu kucing (Ctenocephalides felis) adalah serangga kecil tanpa sayap yang hidup dari darah hewan berbulu, termasuk kucing, anjing, dan terkadang manusia.

Kutu kucing adalah parasit umum yang dapat menggigit manusia. Gigitan ini menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman. Yuk ketahui ciri-ciri, penyebab, pengobatan, dan pencegahan gigitan kutu kucing pada manusia.

Ciri-Ciri Gigitan Kutu Kucing pada Manusia

Gigitan kutu kucing memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari gigitan serangga lain:

  • Bintik Merah Kecil: Muncul bintik-bintik merah kecil yang dikelilingi oleh lingkaran merah.
  • Rasa Gatal Intens: Gigitan terasa sangat gatal, yang dapat menyebabkan keinginan untuk menggaruk.
  • Lokasi Gigitan: Seringkali ditemukan di area pergelangan kaki, kaki, atau area tubuh yang tertutup pakaian.
  • Muncul Berkelompok: Gigitan kutu kucing biasanya muncul dalam kelompok atau garis lurus, karena kutu cenderung menggigit beberapa kali di area yang sama.
  • Reaksi Alergi: Pada beberapa orang, gigitan kutu kucing dapat menyebabkan reaksi alergi yang lebih parah, seperti ruam kulit yang meluas, gatal-gatal, atau bahkan kesulitan bernapas.

Gigitan kutu kucing pada manusia umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap gigitan kutu, yang dapat menyebabkan gatal-gatal yang lebih parah, ruam, atau kesulitan bernapas.

Jika mengalami gejala alergi setelah digigit kutu, segera cari pertolongan medis.

Apa saja obat gatal pada kulit? Ini pilihannya: Ini Rekomendasi 7 Obat Gatal pada Kulit yang Ampuh di Apotek

Penyebab Gigitan Kutu Kucing

Gigitan kutu kucing disebabkan oleh kutu yang mencari makanan berupa darah. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko gigitan kutu kucing meliputi:

  • Hewan Peliharaan Terinfestasi: Kucing atau anjing yang terinfestasi kutu dapat membawa kutu ke dalam rumah.
  • Lingkungan yang Tidak Bersih: Tempat tidur hewan peliharaan yang kotor atau area berdebu di rumah dapat menjadi tempat berkembang biaknya kutu.
  • Kontak dengan Hewan Liar: Kontak dengan hewan liar seperti tikus atau kucing liar juga dapat meningkatkan risiko terpapar kutu.

Cara Mengobati Gigitan Kutu Kucing

Pengobatan gigitan kutu kucing bertujuan untuk meredakan gatal dan mencegah infeksi.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan di rumah meliputi:

  • Cuci Area Gigitan: Bersihkan area yang terkena gigitan dengan sabun dan air hangat.
  • Kompres Dingin: Tempelkan kompres dingin pada area gigitan untuk mengurangi peradangan dan gatal.
  • Krim Anti-Gatal: Oleskan krim anti-gatal yang mengandung hidrokortison atau kalamin untuk meredakan rasa gatal.
  • Antihistamin: Jika gatal sangat parah, konsumsi antihistamin oral dapat membantu mengurangi reaksi alergi. Apa saja obat dengan kandungan antihistamin? Cari tahu di sini: 5 Rekomendasi Obat Gatal karena Alergi dengan Resep Dokter
  • Hindari menggaruk: Menggaruk area gigitan dapat memperburuk iritasi dan meningkatkan risiko infeksi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, gigitan kutu kucing dapat menyebabkan infeksi sekunder. Jika muncul tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau nanah, segera konsultasikan dengan dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika:

  • Mengalami reaksi alergi yang parah, seperti kesulitan bernapas atau pembengkakan pada wajah dan tenggorokan.
  • Muncul tanda-tanda infeksi pada area gigitan, seperti kemerahan, bengkak, atau nanah.
  • Gatal tidak mereda setelah melakukan perawatan di rumah.

Pencegahan Gigitan Kutu Kucing

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari gigitan kutu kucing.

Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:

  • Perawatan Hewan Peliharaan: Berikan obat kutu secara teratur kepada hewan peliharaan sesuai dengan rekomendasi dokter hewan.
  • Kebersihan Lingkungan: Bersihkan rumah secara teratur, terutama area tempat tidur hewan peliharaan. Vakum karpet dan furnitur secara rutin.
  • Gunakan Semprotan Anti-Kutu: Semprotkan area di sekitar rumah dengan semprotan anti-kutu yang aman untuk hewan peliharaan dan manusia.
  • Hindari Kontak dengan Hewan Liar: Jauhi kontak dengan hewan liar yang berpotensi membawa kutu.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kesehatan hewan peliharaan, Anda dapat membaca artikel Tips Menjaga Kesehatan Hewan Peliharaan di Rumah.

Kesimpulan

Gigitan kutu kucing dapat menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman. Dengan memahami ciri-ciri gigitan kutu kucing, penyebab, cara pengobatan, dan pencegahannya, kamu dapat melindungi diri dan keluarga dari masalah ini.

Jika kamu mengalami gejala yang mengkhawatirkan atau gigitan kutu kucing menyebabkan reaksi alergi yang parah, segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gigitan Kutu Kucing

Jika kulitmu terasa teriritasi setelah digigit kutu kucing, penting untuk tetap waspada terhadap kemungkinan infeksi. 

Gigitan kucing bisa memicu penyakit kulit seperti kurap, jadi perhatikan gejala yang muncul.

Kamu bisa menghubungi dokter spesialis di Halodoc untuk konsultasi dan peraatan ketika mengalami gigitan kutu kucing.

Dokter di Halodoc telah berpengalaman dalam mengatasi berbagai penyakit kulit serta mendapat ulasan positif dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Nah, berikut dokter spesialis kulit di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E

Kamu bisa menghubungi dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E, seorang dokter yang merupakan alumni dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2013 dan Universitas Hasanuddin pada tahun 2022. 

Saat ini, dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E praktik di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat dan merupakan anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). 

Dengan pengalaman selama 10 tahun sebagai dokter spesialis kulit, dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E dapat memberikan konsultasi melalui Halodoc mengenai berbagai masalah kulit, termasuk yang berkaitan dengan gigitan hewan.

Chat dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E dari Rp 59.000,- di Halodoc.

2. dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E

Jika memerlukan pengobatan untuk masalah kulit, kamu juga dapat menghubungi Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E. 

Ia adalah alumni dari Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada tahun 2011 dan Universitas Udayana pada tahun 2017. 

Saat ini, dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E berpraktik di Denpasar, Bali, dan merupakan anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). 

Dengan pengalaman selama 12 tahun, dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E menyediakan layanan konsultasi di Halodoc mengenai pengobatan penyakit kulit yang disebabkan oleh gigitan hewan.

Chat dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

3. dr. Dina Febriani Sp.D.V.E

Rekomendasi selanjutnya adalah dr. Dina Febriani Sp.D.V.E. yang lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Jakarta pada tahun 2009 dan Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tahun 2023. 

Saat ini, dr. Dina Febriani Sp.D.V.E berpraktik di Pekanbaru, Riau, dan menjadi anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). 

Dengan pengalaman 14 tahun, ia menyediakan layanan konsultasi di Halodoc untuk berbagai masalah kulit seperti kudis, kurap, dan lainnya.

Chat dr. Dina Febriani Sp.D.V.E mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

4. dr. Frieda Sp.D.V.E

Berikutnya kamu bisa menghubungi adalah dr. Frieda Sp.D.V.E. Ia adalah alumni dari Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya pada tahun 2015 dan Universitas Sebelas Maret pada tahun 2022. 

Saat ini, ia berpraktik di Bogor, Jawa Barat, dan menjadi anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). 

Dengan pengalaman selama 8 tahun, dr. Frieda Sp.D.V.E menyediakan layanan konsultasi di Halodoc mengenai masalah kulit yang disebabkan oleh gigitan hewan.

Chat dr. Frieda Sp.D.V.E mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

5. dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E

Kamu juga dapat menghubungi dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang pada tahun 2010 dan Universitas Airlangga pada tahun 2016. 

Saat ini, dr. Ryski praktik di Gresik, Jawa Timur, dan merupakan anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). 

Dengan pengalaman selama 13 tahun, dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait masalah kulit.

Chat dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

Itulah beberapa tips mengatasi gigitan kutu kucing pada manusia yang bisa kamu di rumah. Ingat untuk selalu menjaga kebersihan bulu hewan peliharaan agar terhindar dari gigitan kutu. 

Jangan tunda untuk menghubungi dokter hewan di Halodoc sebelum semakin parah. Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Betterhealth. Diakses pada 2025. Fleas. 
PetMD. Diakses pada 2025. 4 Surprising Flea Diseases You Need to Know. 
My-pet Doctor. Diakses pada 2025. Cat Fleas & Humans: 6 Things You Need to Know!
Tirto.id. Diakses pada 2025. Benarkan Gigitan Pinjal atau Kutu Kucing Bahaya Bagi Manusia?

FAQ

1. Apakah gigitan kutu kucing berbahaya?

Gigitan kutu kucing umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman. Pada beberapa orang, gigitan kutu kucing dapat menyebabkan reaksi alergi.

2. Bagaimana cara menghilangkan kutu kucing dari rumah?

Beberapa cara untuk menghilangkan kutu kucing dari rumah meliputi membersihkan rumah secara teratur, menggunakan semprotan anti-kutu, dan memberikan obat kutu kepada hewan peliharaan.

3. Bagaimana cara mencegah kucing tertular kutu?

Gunakan produk anti-kutu secara teratur, jaga kebersihan rumah dan halaman, dan batasi kontak dengan hewan lain yang mungkin memiliki kutu.