Advertisement

Mengalami Plasenta Previa, Ini Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   18 September 2025

Plasenta previa perlu mendapatkan pemantauan ketat karena kondisi ini bisa memicu pendarahan dan persalinan prematur.

Mengalami Plasenta Previa, Ini Hal-Hal yang Perlu DiperhatikanMengalami Plasenta Previa, Ini Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

DAFTAR ISI

  1. Jenis Plasenta Previa
  2. Gejala Plasenta Previa
  3. Penyebab Plasenta Previa
  4. Diagnosis Plasenta Previa
  5. Komplikasi Plasenta Previa
  6. Pengobatan Plasenta Previa
  7. Pencegahan Plasenta Previa
  8. Apa Kata Riset?
  9. Kapan Harus ke Dokter?
  10. Kesimpulan
  11. FAQ

Plasenta previa adalah kondisi kehamilan saat plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks (leher rahim). 

Perlu kamu pahami bahwa plasenta adalah organ yang berfungsi memberikan oksigen dan nutrisi kepada janin selama kehamilan. 

Normalnya, plasenta menempel di bagian atas atau samping rahim. Namun, pada plasenta previa, organ ini berada di bagian bawah rahim, sehingga berisiko menyebabkan komplikasi selama persalinan.

Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan pada trimester kedua atau ketiga kehamilan. 

Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko persalinan prematur. 

Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami plasenta previa perlu mendapatkan pemantauan dan perawatan medis yang tepat untuk menghindari komplikasi serius.

Jenis Plasenta Previa

Plasenta previa dikategorikan berdasarkan seberapa besar ia menutupi serviks. Berikut beberapa jenisnya:

  • Plasenta Previa Totalis: Plasenta sepenuhnya menutupi serviks, sehingga ibu hamil tidak mungkin bisa melakukan persalinan normal.
  • Plasenta Previa Parsialis: Plasenta hanya menutupi sebagian serviks. Kondisi ini tetap berisiko tinggi menyebabkan perdarahan selama kehamilan dan persalinan.
  • Plasenta Previa Marginalis: Plasenta terletak di dekat serviks tetapi tidak menutupinya sepenuhnya. Dalam beberapa kasus, posisi plasenta dapat berubah seiring perkembangan kehamilan.

Gejala Plasenta Previa

Gejala utama dari kondisi ini adalah perdarahan vagina yang terjadi pada trimester kedua atau ketiga.

Berikut adalah beberapa gejala yang dapat muncul:

  • Perdarahan tanpa nyeri: Biasanya terjadi tiba-tiba dan dapat berulang sepanjang kehamilan.
  • Kontraksi rahim: Beberapa wanita mungkin mengalami kontraksi ringan hingga sedang.
  • Nyeri punggung atau perut bagian bawah: Gejala ini dapat muncul tergantung pada tingkat keparahan kondisi.

Jika ibu hamil mengalami perdarahan yang tidak normal, segera cari pertolongan medis karena kondisi ini dapat mengancam keselamatan ibu dan janin.

Penyebab Plasenta Previa

Ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, yaitu:

  • Riwayat kehamilan sebelumnya dengan plasenta previa.
  • Usia ibu di atas 35 tahun.
  • Riwayat operasi rahim sebelumnya, seperti operasi caesar atau kuretase.
  • Kehamilan kembar atau lebih.
  • Merokok atau penggunaan zat terlarang selama kehamilan.
  • Rahim yang memiliki bentuk abnormal.
  • Pernah mengalami keguguran atau prosedur medis yang memengaruhi lapisan rahim.
  • Riwayat plasenta previa sebelumnya.

Supaya ibu lebih waspada terhadap kondisi ini, simak informasi lengkap tentang Plasenta Previa berikut ini.

Diagnosis Plasenta Previa

Kondisi ini biasanya terdeteksi melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) selama kehamilan. Berikut beberapa metode diagnosis yang bisa dokter gunakan:

  1. USG Transabdominal: Dokter akan menggunakan probe di atas perut untuk melihat posisi plasenta.
  2. USG Transvaginal: Probe dimasukkan ke dalam vagina untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas.
  3. MRI (Magnetic Resonance Imaging): Dalam kasus tertentu, dokter dapat menggunakan MRI untuk mengevaluasi posisi plasenta secara lebih detail.

Komplikasi Plasenta Previa

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, baik bagi ibu maupun janin. Berikut beberapa komplikasi yang dapat terjadi:

  • Perdarahan dapat terjadi secara tiba-tiba dan mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat.
  • Jika perdarahan tidak dapat dikendalikan, dokter mungkin akan menyarankan persalinan lebih awal atau persalinan prematur.
  • Anemia, kehilangan darah yang berlebihan dapat menyebabkan anemia pada ibu.
  • Plasenta akreta, di mana plasenta menempel terlalu dalam pada dinding rahim, sehingga sulit untuk lepas setelah persalinan.
  • Jika aliran darah ke plasenta terganggu, janin mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.
  • Dalam sebagian besar kasus, persalinan normal tidak memungkinkan, sehingga operasi caesar menjadi pilihan utama.

Selain plasenta previa, waspadai kondisi lain dari Komplikasi Kehamilan – Gejala, Penyebab, dan Pengobatanny.

Pengobatan Plasenta Previa

Perawatan akan bergantung pada tingkat keparahan, usia kehamilan, dan kondisi ibu serta janin.

Berikut beberapa metode pengobatan yang dapat dokter lakukan:

1. Pemantauan Ketat

Jika perdarahan ringan dan ibu serta janin dalam kondisi stabil, dokter mungkin akan merekomendasikan istirahat total dan pemantauan ketat. 

Dokter umumnya akan meminta ibu hamil untuk menghindari aktivitas berat dan hubungan seksual guna mengurangi risiko perdarahan lebih lanjut.

2. Obat-obatan

Dokter juga bisa meresepkan obat untuk mencegah kontraksi, seperti tokolitik, atau memberikan suntikan kortikosteroid.

Tujuannya untuk mempercepat pematangan paru-paru janin jika sewaktu-waktu persalinan prematur harus segera dokter lakukan.

Jika punya pertanyaan seputar obat-obatan saat hamil, Ini Pilihan Dokter Kandungan di Halodoc yang Bisa Dihubungi.

3. Rawat Inap

Jika perdarahan semakin parah, perawatan di rumah sakit perlu ibu hamil jalani agar mendapatkan pemantauan lebih lanjut. 

Dokter akan mengawasi kondisi janin melalui tes non-stres dan USG berkala untuk memastikan janin tetap sehat.

4. Persalinan Caesar

Sebagian besar kasus membutuhkan persalinan melalui operasi caesar untuk mengurangi risiko perdarahan berlebihan. 

Operasi caesar biasanya dokter lakukan ketika kehamilan telah mencapai usia 36-37 minggu atau lebih awal jika pendarahan tidak terkendali.

Pencegahan Plasenta Previa

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kondisi ini, beberapa langkah berikut dapat membantu mengurangi risikonya:

  • Menghindari merokok dan konsumsi alkohol selama kehamilan.
  • Menjaga kesehatan rahim dengan menghindari prosedur medis yang tidak perlu.
  • Konsultasikan dengan dokter sebelum hamil. Jika memiliki riwayat operasi caesar atau masalah rahim lainnya, diskusikan dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan.
  • Menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk mendeteksi masalah lebih awal.
  • Menjaga pola hidup sehat dengan pola makan bergizi dan olahraga ringan.

Apa Kata Riset?

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing membahas tentang plasenta previa, suatu kondisi di mana plasenta berada sangat rendah di rahim sehingga menutupi serviks. Hasilnya

  • Pemeriksaan ultrasonografi secara dini sangat penting untuk mengidentifikasi kondisi ini. Tujuannya untuk mengurangi risiko pendarahan dan komplikasi saat melahirkan. 
  • Studi ini menunjukkan bahwa untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi, pengelolaan yang cermat sering kali melibatkan tindakan pembedahan seperti operasi caesar.

Selain itu, penelitian tersebut mengulas faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa, seperti:

  • Ibu yang hamil di usia lebih tua (di atas 35 tahun)
  • Memiliki riwayat seksio sesarea sebelumnya
  • Kehamilan kembar

Memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk merumuskan strategi penanganan yang lebih efektif, sehingga risiko komplikasinya bisa dicegah.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari bantuan medis jika mengalami gejala berikut:

  • Perdarahan vagina selama trimester kedua atau ketiga.
  • Kontraksi atau nyeri perut yang tidak biasa.
  • Pusing atau pingsan akibat kehilangan darah.
  • Gerakan janin yang berkurang.

Kesimpulan

Plasenta previa adalah kondisi yang memerlukan perhatian medis serius. Dengan diagnosis dini dan penanganan yang tepat, risiko komplikasi dapat diminimalkan.

Jika kamu engalami gejala plasenta previa atau memiliki faktor risiko, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Selalu ingat untuk menjaga kesehatan selama kehamilan dengan nutrisi yang baik, istirahat yang cukup, dan pemeriksaan kehamilan rutin. Dengan perawatan yang tepat, kamu dapat meningkatkan peluang kehamilan yang sehat dan kelahiran bayi yang aman.

Itulah penjelasan seputar plasenta previa yang perlu ibu pahami. Jika punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter spesialis kandungan di Halodoc saja! 

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Cari obat atau vitamin untuk ibu hamil? Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Placenta previa. 
Healthline. Diakses pada 2025. Placenta previa: Symptoms, causes, and treatment. 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Placenta previa. 
Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing. Diakses pada 2025. Effect of previous placenta previa on outcome of next pregnancy: a 10-year retrospective cohort study.

FAQ

1. Apa yang dirasakan ibu hamil saat plasenta previa?

Ibu hamil dengan kondisi ini sering mengalami pendarahan tanpa rasa sakit dari vagina.

Pendarahan bisa berkisar ringan hingga berat, terutama di trimester kedua atau ketiga kehamilan.

2. Plasenta previa terjadi pada usia kehamilan berapa?

Kondisi ini biasanya teridentifikasi pada pertengahan kehamilan, seringkali selama pemeriksaan ultrasound yang dilakukan sekitar minggu ke-20 kehamilan atau setelahnya.

3. Plasenta previa apakah berpengaruh pada bayi?

Plasenta previa dapat berpengaruh pada bayi, terutama jika menyebabkan pendarahan berat atau terjadi partus prematur. 

Kondisi ini mungkin memerlukan kelahiran melalui operasi caesar untuk mengurangi risiko komplikasi pada bayi.