Mengenal Antiretroviral atau Obat ARV yang untuk Pengobatan HIV/AIDS

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   23 November 2023

"Setiap pengidap HIV/AIDS perlu mengonsumsi obat ARV untuk menekan virus dan menjaga daya tahan tubuhnya. Dengan begitu, harapan hidup pengidap HIV/AIDS bisa lebih besar."

Mengenal Antiretroviral atau Obat ARV yang untuk Pengobatan HIV/AIDSMengenal Antiretroviral atau Obat ARV yang untuk Pengobatan HIV/AIDS

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Obat ARV?
  2. Macam-Macam Obat Antiretroviral
  3. Perhatian Penggunaan Obat ARV

Halodoc, Jakarta -Obat Antiretroviral (ARV) memiliki peran penting dalam mengelola penyakit HIV/AIDS. Sebab, obat ini berfungsi menghambat reproduksi virus HIV dan mencegah penurunan daya tahan tubuh pada pengidap HIV/AIDS. 

Bukan hanya memperpanjang harapan hidup, obat ini juga menurunkan risiko berbagai penyakit yang rentan menyasar pengidap HIV/AIDS. Yuk, ketahui lebih dalam soal obat ini!

Apa Itu Obat ARV?

ARV adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengobati infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), virus penyebab Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). 

HIV menginfeksi dan merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. 

Penggunaan ARV dapat membantu menghambat perkembangan virus HIV, mencegah penurunan fungsi sistem kekebalan, dan memperpanjang harapan hidup pengidap HIV/AIDS.

Obat ini juga mengurangi tingkat virus dalam darah hingga menjadi tidak terdeteksi. 

Dengan begitu, risiko penularan HIV kepada orang lain melalui hubungan seksual atau ibu ke anak selama kehamilan dan persalinan bisa menurun.

Macam-Macam Obat Antiretroviral

Obat ARV terbagi menjadi beberapa kelas obat berdasarkan tahapan siklus hidup virus HIV.

Selain itu, dosis maupun cara pemakaiannya pun berbeda-beda untuk setiap pasien. 

Dokter akan mengaturnya sesuai dengan tahapan HIV/AIDS. Nah, berikut kelas obat ARV yang perlu kamu ketahui:

1. Inhibitor Nukleosida dan Nukleotida Reverse Transcriptase (NRTI)

Obat-obatan dalam kelas ini menghambat aksi enzim reverse transcriptase yang diperlukan oleh virus HIV untuk mereplikasi diri. Contoh NRTI termasuk zidovudine (AZT), tenofovir, dan lamivudine.

2. Inhibitor Non-Nukleosida Reverse Transcriptase (NNRTI)

Kelas obat ini juga bekerja dengan menghambat enzim reverse transcriptase, tetapi dengan mekanisme aksi yang berbeda dari NRTI. Contoh obat NNRTI adalah efavirenz dan nevirapine.

3. Inhibitor Protease (PI)

PI juga bekerja dengan menghambat enzim protease yang diperlukan oleh virus HIV untuk menghasilkan partikel baru yang dapat menyerang sel-sel lain. Contoh PI termasuk ritonavir dan atazanavir.

4. Inhibitor Integrase (INSTI)

Kelas obat ini menghambat enzim integrase yang memungkinkan virus HIV menyisipkan materi genetiknya ke dalam sel manusia. Contoh INSTI termasuk raltegravir dan dolutegravir.

Selain meminum obat, ketahui Cara Meningkatkan Status Gizi pada Pengidap HIV menurut dokter. 

Sementara itu, kamu juga bisa kunjungi halaman ini untuk mendapatkan informasi lanjutan mengenai Kesehatan Seksual

Perhatian Penggunaan Obat ARV

Minum obat ARV secara teratur dan sesuai dengan petunjuk dokter untuk menjaga efektivitasnya. Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, yaitu:

1. Patuhi jadwal minum

Pertama, kamu perlu mematuhi jadwal minum obat ARV untuk mencegah reaksi negatif dari virus HIV. Mematuhi jadwal minum juga bisa mencegah resistensi obat. 

Minumlah obat pada waktu yang sama setiap hari untuk membentuk kebiasaan dan mengoptimalkan efek pengobatan. 

2. Kenali efek samping 

Jika mengalami efek samping seperti mual, diare, atau gangguan tidur, segera hubungi dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. 

Jangan menghentikan penggunaan obat ARV tanpa berkonsultasi dengan dokter, bahkan jika mengalami efek samping.

Dokter dapat membantu menyesuaikan dosis atau meresepkan obat alternatif.

Untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, Ini Dokter yang Bisa Bantu Perawatan HIV/AIDS.

3. Ketahui potensi interaksi obat

Sampaikan kepada dokter mengenai semua obat, termasuk suplemen, atau herbal yang sedang kamu konsumsi.

Pasalnya, ada beberapa zat yang dapat berinteraksi dengan obat ARV.

Hindari mengonsumsi obat tanpa resep atau obat tradisional tanpa pemberitahuan dokter. Sebab, hal ini dapat mempengaruhi efektivitas pengobatan.

4. Terapkan gaya hidup sehat

Pertahankan gaya hidup sehat dengan pola makan yang baik dan olahraga teratur untuk menjaga daya tahan tubuh.

Nah, begini Pola Makan Sehat untuk Pengidap HIV yang perlu kamu tahu. 

Tinggalkan kebiasaan buruk seperti merokok atau minum alkohol. Perilaku tersebut bisa memengaruhi respons terhadap pengobatan dan merusak kesehatan secara umum. 

5. Rutin memeriksakan diri

Lakukan pemeriksaan darah secara rutin untuk memantau jumlah sel darah, kadar CD4, dan kadar virus HIV dalam darah. Pemeriksaan berfungsi memantau kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Jika mengalami gejala yang mengarah pada HIV/AIDS, jangan panik dulu.

Kamu bisa melakukan skrining HIV atau penyakit menular seksual lainnya dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya). 

Layanan homelab ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi manapun yang kamu pilih.

Praktis bukan? Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2023. Antiretroviral therapy (ART) for HIV.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. HIV/AIDS – Diagnosis & Treatment.
HIV Info. Diakses pada 2023. HIV Treatment.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan