Mengenal Defense Mechanisms: Contoh dan Cara Kerjanya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 Desember 2023

“Defense mechanisms adalah strategi tak sadar (bawah sadar) untuk mengatasi stres dan ancaman emosional. Contohnya, penyangkalan, represi, proyeksi, rasionalisasi, dan regresi.”

Mengenal Defense Mechanisms: Contoh dan Cara KerjanyaMengenal Defense Mechanisms: Contoh dan Cara Kerjanya

DAFTAR ISI

1. Apa itu Defense Mechanisms?

2. Contoh Defense Mechanisms

3. Cara Kerja Defense Mechanisms


Halodoc, Jakarta – Defense mechanisms atau mekanisme pertahanan adalah respons psikologis alam bawah sadar seseorang. Cara ini bertujuan untuk melindungi diri dari perasaan cemas, ancaman, dan hal-hal yang tidak ingin mereka hadapi.

Defense mechanisms pertama kali dijelaskan oleh Sigmund Freud dalam teori psikoanalitiknya. Menurut Freud, mekanisme ini melindungi pikiran sadar dari kontradiksi antara insting dasar manusia dan norma-norma yang berlaku.

Apa itu Defense Mechanisms?

Defense Mechanisms adalah perilaku yang digunakan orang untuk memisahkan diri dari peristiwa, tindakan, atau pikiran yang tidak menyenangkan. Ide ini berasal dari suatu perspektif psikologis tentang kepribadian. 

Defense Mechanisms merupakan strategi psikologis yang biasanya muncul secara alami untuk menjauhkan diri dari ancaman, atau perasaan yang tidak diinginkan, seperti rasa bersalah atau malu.

Mekanisme pertahanan dapat membantu individu mengatasi stres emosional, tetapi juga dapat mempengaruhi pemahaman diri dan interaksi sosial jika digunakan secara berlebihan.

Contoh Defense Mechanisms

Berikut beberapa contoh mekanisme pertahanan yang umum dilakukan oleh seseorang:

1. Penyangkalan

Penyangkalan adalah salah satu defense mechanisms yang paling umum. Hal ini terjadi ketika seseorang menolak menerima kenyataan atau fakta. 

Orang yang menyangkal mungkin menghalangi kejadian atau pikirannya sehingga mereka tidak harus menghadapi dampak emosionalnya. Dengan kata lain, mereka menghindari perasaan atau peristiwa yang menyakitkan.

2. Represi

Represi dilakukan dengan menyingkirkan pikiran atau ingatan yang tidak diinginkan atau terasa menyakitkan. Orang dengan kondisi ini memilih menyembunyikannya dengan harapan bisa melupakannya sepenuhnya.

Namun, bukan berarti kenangan itu hilang sama sekali. Hal-hal yang dipendam tersebut juga bisa saja memengaruhi perilaku dan mungkin memengaruhi hubungan mereka di masa depan sebagai dampaknya.

3. Proyeksi

Proyeksi adalah mekanisme pertahanan psikologis di mana individu memindahkan perasaan, gagasan, atau sifat yang tidak diinginkan dalam diri mereka sendiri ke orang lain. 

Dengan kata lain, seseorang melihat atau menyalahkan orang lain atas hal-hal yang sebenarnya merupakan bagian dari diri sendiri. Hal ini adalah cara untuk mengurangi ketidaknyamanan emosional dengan mengalihkan aspek-aspek negatif dari diri sendiri ke luar diri.

Proyeksi hampir mirip dengan playing victim. Ketahui lebih lanjut penjelasannya di sini: Mengenal Playing Victim: Pengertian, Ciri, dan Penyebabnya

4. Rasionalisasi

Rasionalisasi adalah mekanisme pertahanan di mana individu mencari alasan atau pembenaran logis untuk perilaku atau tindakan mereka. Hal tersebut terjadi akibat dorongan emosional atau keinginan yang sulit diterima secara sadar. 

Dengan merasionalisasi, seseorang mencoba mengurangi konflik antara pemikiran atau perasaan. Hal ini dilakukan dengan mencari alasan yang rasional atau masuk akal menurut diri mereka sendiri. 

Meskipun bisa memberikan rasa kenyamanan sesaat, terlalu banyak rasionalisasi dapat menghalangi pemahaman diri dan kejujuran terhadap diri sendiri.

5. Regresi

Regresi terjadi sebagai cara untuk menghadapi kecemasan atau tekanan emosional yang berlebihan. Caranya dengan kembali pada pola berpikir atau cara merespon yang lebih sederhana. 

Meskipun dapat memberikan bentuk defense mechanisms, regresi sering kali dianggap sebagai mekanisme pertahanan yang kurang adaptif dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Selain defense mechanism, ada kondisi yang bisa terjadi pada diri sendiri dan terjadi secara tidak disengaja. Ini penjelasannya: Mengenal Self-Loathing, Perasaan Benci pada Diri Sendiri.

Cara Kerja Defense Mechanisms

Mekanisme pertahanan adalah cara bereaksi terhadap situasi yang memunculkan emosi negatif. Menurut teori psikoanalitik, ketika mengalami stresor, alam bawah sadar akan memantau situasi terlebih dahulu. untuk melihat apakah hal itu dapat merugikan. 

Jika alam bawah sadar percaya bahwa situasi tersebut dapat menyebabkan masalah emosional, ia mungkin bereaksi dengan mekanisme pertahanan untuk melindungi diri.

Dalam jangka panjang, mekanisme pertahanan yang matang mungkin tidak terlalu merugikan kesehatan emosional atau mental. Cara ini dapat membantu menghadapi kecemasan dan situasi yang biasanya menyebabkan stres serta tekanan emosional.

Namun, mekanisme pertahanan dalam jangka waktu lama juga dapat menyebabkan masalah yang berkepanjangan. Hal ini dapat menghalangi seseorang untuk menghadapi masalah emosional, karena menghalangi akar permasalahannya.

Beberapa tanda bahwa defense mechanisms bisa menghalangi kehidupan sehari-hari dan kesehatan mental, antara lain:

  • Merasa sedih atau depresi.
  • Mengalami kesulitan untuk bangun dari tempat tidur.
  • Menghindari aktivitas sehari-hari, hal-hal, atau orang-orang yang biasa membuat kamu bahagia.
  • Mengalami kesulitan membentuk atau mempertahankan hubungan yang sehat.
  • Memiliki masalah komunikasi yang menghambat kehidupan profesional atau pribadi.

Defense mechanisms merupakan cara melindungi diri dengan cara yang salah, sehingga terlihat berbeda dengan membela diri. Untuk mengajarkan Si Kecil, ketahui caranya di sini: Cara Ajarkan Anak Membela Diri saat Di-bully

Itulah contoh dan cara kerja defense mechanisms. Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Very Well Mind. Diakses pda 2023. 20 Common Defense Mechanisms and How They Work.
Healthline. Diakses pada 2023. 10 Defense Mechanisms: What Are They and How They Help Us Cope.