Mengenal Playing Victim: Pengertian, Ciri, dan Penyebabnya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 November 2023

“Playing victim adalah kondisi yang terjadi saat seseorang merasa dirinya merupakan korban dari hal-hal buruk yang ia alami. Hal ini biasanya dipicu oleh banyak tekanan mental dan emosional.”

Mengenal  Playing Victim: Pengertian, Ciri, dan PenyebabnyaMengenal  Playing Victim: Pengertian, Ciri, dan Penyebabnya

DAFTAR ISI

1. Apa Arti Playing Victim? 

2. Ciri-ciri Orang Playing Victim

3. Penyebab  yang Mendasari


Halodoc, Jakarta – Istilah playing victim adalah kondisi saat seseorang selalu merasa menjadi korban dalam situasi apapun. Hal ini bisa terjadi karena mentalitasnya atau ada orang lain yang ingin ia salahkan.

Kata playing victim muncul ketika seseorang merasa terdesak dengan tekanan yang signifikan. Alhasil, pola pikir ‘seolah korban’ ini muncul untuk membantu membentengi diri dari kesalahan yang mungkin ia lakukan.

Apa Arti Playing Victim

Playing victim ketika seseorang merasa menderita akan suatu hal, meskipun bukti menunjukkan sebaliknya. Mereka juga merasa tidak memiliki kendali atas apa yang terjadi pada dirinya.

Playing victim adalah masalah kesehatan mental yang berdampak pada hubungan, pekerjaan, dan kesehatan. Pola pikirnya berkembang sebagai mekanisme penanganan pengalaman traumatis sebelumnya.

Playing victim biasanya terjadi pada beberapa kondisi:

  • Mengalami berbagai situasi di mana pengidap tidak memiliki kendali.
  • Memiliki rasa sakit emosional berkelanjutan yang mengarah pada ketidakberdayaan diri.
  • Mengalami pengkhianatan yang dilakukan oleh orang terdekat.

Playing victim atau ‘mentalitas sebagai korban’ biasanya muncul pada pengidap gangguan penggunaan alkohol atau narkoba. Di sini, pengidap merasa terjerumus karena orang lain atau lingkungannya.

Lantas, bagaimana cara mengatasi orang playing victim? Baca penjelasannya dalam artikel ini: Cara Menghadapi Seseorang yang Berlaku Playing Victim

Ciri-ciri Orang Playing Victim

Terdapat beberapa ciri-ciri orang yang memiliki karakteristik playing victim, antara lain:

1. Tanda-tanda perilaku

  • Sering menyalahkan orang lain ketika terjadi kesalahan.
  • Mengalami kesulitan mengambil tanggung jawab pribadi karena takut salah atau disalahkan.
  • Terlalu kritis terhadap diri sendiri atau orang lain.
  • Hanya bergaul dengan orang-orang sepemikiran.

2. Tanda-tanda mental dan kognitif

  • Melihat dunia tidak adil atau tidak aman bagi dirinya.
  • Distorsi kognitif, yaitu cara pikir yang cenderung tidak akurat atau merubah informasi sesuai dengan pemahaman subjektif.
  • Pola pikir yang merugikan atau pesimisme.
  • Merenungkan kesalahan dan rasa sakit dari masa lalu.
  • Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

3. Tanda-tanda hubungan

  • Kesulitan dengan keintiman dan kepercayaan.
  • Memiliki empati yang terbatas terhadap orang lain.
  • Kesulitan menerima kritik yang membangun.

4. Tanda-tanda emosional

  • Kecemasan. 
  • Depresi. 
  • Merasa tidak diperhatikan.
  • Rendah diri.
  • Merasakan kebencian orang lain.
  • Isolasi sosial.

5. Sabotase diri sendiri

Orang yang hidup dengan mentalitas playing victim mungkin akan melakukan sabotase diri dengan pemikiran:

  • “Segala sesuatu yang buruk hanya terjadi padaku.”
  • “Aku tidak bisa berbuat apapun, jadi, mengapa harus mencobanya?”
  • “Aku pantas menerima segala hal buruk yang menimpaku.”
  • “Tidak ada satupun orang yang peduli padaku.”

Sabotase jadi salah satu penyebab orang melakukan agresi. Selengkapnya baca dalam artikel ini: Agresi Adalah Bentuk Perilaku Agresif, Ini Faktanya

Penyebab  yang Mendasari

Ada beberapa penyebab yang menjadi pemicu karakteristik playing victim, antara lain:

1. Trauma masa lalu

Mentalitas sebagai korban seringkali berkembang sebagai respons terhadap kondisi yang sebenarnya. Hal ini bisa saja muncul sebagai metode untuk mengatasi trauma yang pernah terjadi di masa lalu.

2. Pengkhianatan

Pengkhianatan terhadap kepercayaan, terutama pengkhianatan yang berulang-ulang, juga dapat membuat orang merasa menjadi korban dan sulit mempercayai siapa pun.

3. Kodependensi

Kodependensi adalah kondisi atau perilaku di mana seseorang sangat tergantung pada orang lain, pada tingkat yang tidak sehat. Pengidap cenderung fokus pada kebutuhan dan keinginan orang lain, serta mengabaikan diri sendiri dalam prosesnya.

4. Manipulasi

Beberapa orang berkarakteristik playing victim tampak senang menyalahkan orang lain atas masalah yang mereka timbulkan. Mereka juga akan menyerang dan membuat orang lain merasa bersalah, atau memanipulasi orang lain untuk mendapatkan simpati dan perhatian.

Ketahui juga bentuk-bentuk manipulasi dalam artikel ini: Ini Bentuk-Bentuk Tindakan Manipulasi yang Perlu Diwaspadai

Itulah pengertian, ciri, dan penyebab dari playing victim. Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
PsychCentral. Diakses pada 2023. What Are the Signs of a Victim Mentality?
Healthline. Diakses pada 2023. How to Identify and Deal with a Victim Mentality.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan