Mengenal Dermatitis Atopik, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Dermatitis atopik merupakan masalah kulit yang ditandai dengan gatal-gatal, kulit kering dan meradang. Pengobatannya perlu disesuaikan dengan faktor pemicunya.

DAFTAR ISI
- Penyebab Dermatitis Atopik
- Gejala Dermatitis Atopik
- Diagnosis Dermatitis Atopik
- Apa Pilihan Pengobatannya?
- Studi Mengenai Pentingnya Pelembab pada Pasien Dermatitis Atopik
- Rekomendasi Obat untuk Atasi Dermatitis Atopik
- Perawatan Mandiri Dermatitis Atopik di Rumah
Dermatitis atopik, atau yang lebih dikenal sebagai eksim, merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan rasa gatal dan peradangan. Masalah kulit ini lebih sering dialami oleh anak-anak, meskipun orang dewasa juga bisa mengalaminya.
Eksim memang bukan penyakit menular, tapi rasa gatal yang terus-menerus disertai kulit kering bisa sangat mengganggu kenyamanan. Meski gejalanya bisa mereda, eksim termasuk kondisi yang mudah kambuh, terutama jika terpapar pemicunya.
Untuk itu, penting bagi kamu memahami apa saja yang bisa memicu kambuhnya dermatitis atopik agar lebih mudah dicegah. Yuk, kenali penyebab-penyebabnya berikut ini!
Berbagai Penyebab Dermatitis Atopik
Ada berbagai hal yang bisa memicu eksim. Beberapa diantaranya mungkin tidak bisa kamu hindari. Namun, sebagian besar faktor pemicunya bisa kamu cegah.
Berikut berbagai penyebabnya:
1. Faktor genetik
Kondisi ini ternyata bisa berasal dari faktor genetik alias keturunan. Jadi, apabila ada salah satu atau kedua orang tua yang mengidap eksim, kemungkinan besar sang anak akan mengalaminya.
Eksim bisa diatasi dengan menggunakan obat-obatan sejenis cream atau salep. Cek rekomendasinya di sini: “Ini 5 Pilihan Obat untuk Mengatasi Dermatitis pada Kulit”.
2. Gangguan fungsi barier kulit
Pengidap dermatitis atopik cenderung memiliki barier atau lapisan kulit yang lemah. Padahal, lapisan ini berperan besar untuk melindungi kulit dari pengaruh lingkungan.
Lemahnya barier lantas membuat kulit mudah kehilangan kelembapannya.
Akibatnya, berbagai alergi, iritan atau bakteri yang menempel pada kulit mudah memicu peradangan atau bahkan reaksi alergi.
3. Reaksi alergi
Dermatitis atopik juga berkaitan erat dengan reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu. Misalnya, alergi makanan, alergi udara, atau kontak langsung dengan iritan seperti deterjen atau bahan kimia rumah tangga. Reaksi alergi ini kemudian memicu peradangan kulit dan gejala eksim.
Pola Hidup yang Dapat Memperburuk Dermatitis Atopik
1. Kebiasaan mandi yang tidak tepat.
2. Paparan terhadap alergen dan iritan.
3. Stres emosional yang tidak dikelola.
4. Kurang tidur.
5. Pola makan yang buruk.
6. Lingkungan yang kering atau terlalu lembab.
4. Faktor lingkungan bisa sebabkan dermatitis atopik
Lingkungan juga menjadi faktor penyumbang dermatitis. Faktor ini bisa berupa debu, serbuk sari, polusi udara, cuaca dingin atau kering. Rendahnya kelembapan udara juga bisa memperburuk gejala dermatitis atopik.
5. Gangguan sistem kekebalan tubuh
Perubahan dalam respons sistem kekebalan tubuh juga bisa memicu peradangan kulit. Pengidap eksim umumnya memiliki respons imun yang berlebihan terhadap rangsangan tertentu. Akibatnya, muncul peradangan dan gejala dermatitis.
Kenali Gejala Dermatitis Atopik
Gejala utamanya adalah kulit yang meradang, kemerahan dan disertai gatal-gatal. Apabila kamu menggaruknya, bagian kulit rentan mengalami infeksi.
Tanda-tanda kulit yang infeksi, yaitu:
- Kulit semakin kering atau basah, memerah dan terlihat meradang.
- Keluarnya cairan dari kulit
- Timbul kerak kuning di permukaan kulit atau bintik-bintik kecil berwarna putih kekuningan.
- Kulit menjadi bengkak dan sakit
- Tidak enak badan, tubuh terasa panas dan menggigil.
Ketahui bahwa kulit yang infeksi bisa tampak basah atau kering. Untuk lebih jelasnya, baca lebih lanjut di sini: “Ketahui Perbedaan Eksim Basah Vs Eksim Kering”.
Diagnosis Dermatitis Atopik
Diagnosis dermatitis atopik biasanya didasarkan pada pemeriksaan fisik kulit dan riwayat kesehatan pasien.
Dokter akan mencari tanda-tanda khas dermatitis atopik dan menanyakan tentang gejala, riwayat keluarga, dan faktor-faktor lain yang mungkin berperan.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan tes alergi untuk mengidentifikasi alergen yang dapat memicu gejala. Tes ini dapat berupa tes tusuk kulit atau tes darah.
Apa Pilihan Pengobatannya?
Pilihan pengobatannya tentu dokter sesuaikan dengan pemicu dermatitis atopik. Berikut berbagai opsinya:
1. Perawatan topikal
Opsi berikut ini menggunakan obat yang berbentuk salep. Dokter bisa meresepkan jenis obat salep berikut ini:
- Krim atau salep kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan gatal pada kulit.
- Salep atau krim imunosupresa, seperti tacrolimus atau pimekrolimus. Fungsinya untuk mengendalikan peradangan dan mengurangi gatal pada kulit.
- Krim pelembap guna menjaga kelembapan kulit dan mengurangi gejala kering dan pecah-pecah.
2. Perawatan sistemik
Selain obat salep, dokter juga bisa meresepkan obat-obatan oral berikut ini:
- Antihistamin untuk mengurangi gatal pada kulit dan membantu meningkatkan kualitas tidur.
- Obat imunosupresan seperti siklosporin atau azatioprin untuk mengendalikan peradangan.
3. Menghindari pemicu dermatitis atopik
Dokter biasanya meminta kamu untuk mengidentifikasi faktor pemicu gatal. Tujuannya, agar kamu bisa menghindarinya sehingga dermatitis atopik tidak mudah kambuh.
4. Perawatan kulit untuk dermatitis atopik
Dokter juga menganjurkan perawatan kulit harian seperti berikut untuk mencegah kambuhnya dermatitis atopik:
- Gunakan krim pelembap bebas pewangi secara teratur untuk menjaga kelembapan kulit. Oleskan krim pelembap setelah mandi atau mencuci tangan.
- Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang keras. Gunakan pembersih kulit yang lembut dan bebas pewangi.
- Usahakan untuk tidak menggaruk kulit, karena hal ini dapat memperburuk peradangan dan menyebabkan infeksi.
- Hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat atau berbahan kasar yang dapat mengiritasi kulit. Kenakan pakaian yang lembut dan longgar.
Studi Mengenai Pentingnya Pelembab pada Pasien Dermatitis Atopik
Menurut jurnal yang diterbitkan oleh Asia Pacific Allergy, dermatitis atopik (AD) merupakan penyakit kulit kronis yang bersifat kambuhan dan memerlukan perawatan jangka panjang, terutama dalam menjaga dan memperbaiki fungsi pelindung kulit yang terganggu.
Temuan utama dari studi ini membahas mengenai pentingnya pelembab dalam pengobatan dermatitis atopik:
- Pelembap menjadi komponen utama dalam strategi pencegahan dan pengelolaan penyakit, karena kemampuannya untuk memperbaiki dan memperkuat lapisan kulit.
- Kulit pasien dermatitis atopik umumnya kering, kasar, dan mudah meradang, sehingga membutuhkan bantuan eksternal untuk menjaga kelembapan dan integritas kulit.
- Pelembap membantu mengisi kekurangan lipid alami kulit dan memperkuat lapisan luar kulit, sehingga mencegah kehilangan air yang berlebihan (transepidermal water loss).
- Dengan menjaga kelembapan kulit, pelembap dapat membantu menstabilkan kondisi kulit dan memperpanjang periode remisi, sehingga gejalanya tidak mudah kambuh.
Rekomendasi Obat untuk Atasi Dermatitis Atopik
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi obat yang bisa digunakan untuk mengatasi dermatitis atopik:
- Digenta Cream 10 g. Obat ini digunakan untuk mengatasi peradangan kulit yang disertai infeksi bakteri sekunder, seperti dermatitis atopik, dermatitis kontak, eksim, dan psoriasis.
- La Roche Posay Lipikar Bauma Ap +M 200 ml. Pelembab intensif yang dirancang khusus untuk kulit sangat kering, sensitif, dan rentan terhadap dermatitis atopik. Produk ini cocok digunakan oleh bayi, anak-anak, dan orang dewasa.
- Noroid Soothing Cream 80 ml. Pelembab kulit yang dirancang khusus untuk kulit sensitif dan kering, termasuk penderita dermatitis atopik. Dengan formulasi yang lembut dan bebas dari bahan iritan, produk ini dapat membantu menenangkan dan menjaga kelembaban kulit.
- Hydrocortison Cream 2.5% 5 g. Adalah krim topikal yang mengandung kortikosteroid hidrokortison dengan konsentrasi 2,5%. Obat ini digunakan untuk mengatasi peradangan kulit ringan hingga sedang, termasuk dermatitis atopik.
- Esperson Cream 0.25% 15 g. Kandungan desoximetasone bekerja dengan menekan reaksi peradangan pada kulit, mengurangi gatal, kemerahan, dan pembengkakan yang sering terjadi pada dermatitis atopik
- Cerave Daily Moisturizing Cream 50 ml. CeraVe Daily Moisturizing Cream 50 ml adalah pilihan pelembap yang efektif untuk mengatasi kulit kering dan sensitif akibat dermatitis atopik. Produk ini membantu memperbaiki fungsi penghalang kulit dan menjaga kelembapan.
Perawatan Mandiri Dermatitis Atopik di Rumah
Selain pengobatan medis, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu mengelola dermatitis atopik:
- Mandi air hangat: Mandi air hangat (bukan panas) selama 10-15 menit.
- Gunakan sabun yang lembut: Hindari sabun yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras.
- Keringkan kulit dengan lembut: Tepuk-tepuk kulit hingga kering setelah mandi, jangan digosok.
- Oleskan pelembap: Oleskan pelembap segera setelah mandi saat kulit masih lembap.
- Hindari menggaruk: Menggaruk dapat memperburuk peradangan dan meningkatkan risiko infeksi.
- Kenakan pakaian yang longgar dan lembut: Hindari pakaian yang terbuat dari bahan yang kasar atau menyebabkan iritasi.
- Kelola stres: Stres dapat memicu atau memperburuk gejala dermatitis atopik.
Itulah informasi seputar eksim yang perlu kamu ketahui. Jika punya pertanyaan lain seputar masalah kulit yang satu ini, jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis kulit terpercaya di Halodoc.✔️
Kamu juga bisa mencari obat, suplemen, dan produk kesehatan lainnya di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya dikirim dari apotek tepercaya!


