Mengenal Inner Child dan Cara Penyembuhannya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Oktober 2022

“Inner child kerap dikaitkan dengan bagaimana seseorang berperilaku ketika usianya telah dewasa. Inner child yang terluka perlu disembuhkan, bisa dengan mengakui keberadaannya, menulis jurnal, dan meditasi.”

Mengenal Inner Child dan Cara PenyembuhannyaMengenal Inner Child dan Cara Penyembuhannya

Halodoc, Jakarta – Setiap orang memiliki inner child. Kamu mungkin melihat hal ini sebagai representasi langsung dari diri sendiri di tahun-tahun awal kehidupan, atau simbol mimpi masa muda dan kesenangan. Sebenarnya, kesadaran inner child bisa membantu kamu berpikir kembali ke tahun-tahun ketika semuanya terasa lebih menyenangkan dan mudah. 

Berhubungan kegembiraan tanpa batas pada masa anak-anak, bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk menghadapi masa depan yang sangat menantang. Namun, tidak semua orang mengasosiasikan masa kecil dengan keceriaan dan kesenangan. Jika kamu mengalami pengabaian, trauma, atau rasa sakit emosional lainnya, inner child mungkin tampak kecil, rentan, dan membutuhkan perlindungan.

Kamu bahkan telah memendam dan mengubur semua rasa sakit yang pernah kamu rasakan sedalam mungkin, dan menyembunyikannya untuk melindungi diri sendiri, baik diri saat ini maupun diri kamu yang dulu. 

Cara Menyembuhkan Inner Child yang Terluka

Sayangnya, menyembunyikan rasa sakit tidak akan menyembuhkan inner child yang terluka. Sebaliknya, hal itu akan lebih sering muncul dalam kehidupan dewasa kamu nantinya, apakah itu sebagai kesusahan dalam menjalani hubungan atau kesulitan memenuhi kebutuhan diri sendiri. 

Inilah mengapa, inner child yang terluka perlu disembuhkan. Memang akan membutuhkan waktu dan kesabaran, tetapi setidaknya kamu perlu mencobanya dari sekarang. Kamu bisa memulai dengan melakukan tips berikut ini. 

  1. Mengakui keberadaan inner child

Sebagai langkah awal memulai penyembuhan, kamu harus mengakui kehadiran inner child dalam dirimu. Siapa saja bisa terhubung dengan inner child mereka, hanya jika mereka terbuka untuk mengeksplorasi hubungan ini. Namun, jika kamu merasa ragu atau menolak ide untuk menjelajahi masa lalu, kamu akan kesulitan memulai proses penyembuhan.

Proses mengenali inner child sebenarnya sebagian besar hanya melibatkan mengenali, dan menerima hal-hal yang menyebabkan kamu merasa tersakiti di masa kanak-kanak. Menerima rasa sakit yang pernah kamu alami di masa lalu bisa membantu kamu lebih mudah memahami dampaknya. 

  1. Meditasi

Memiliki berbagai pertanyaan kepada inner child dalam diri? Cobalah untuk mencari jawabannya melalui meditasi. Meditasi memiliki banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental, tetapi beberapa di antaranya berhubungan langsung dengan inner child.

Meditasi meningkatkan kesadaran diri yang penuh perhatian, mengajari untuk lebih memperhatikan perasaan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, meditasi juga membantu kamu menjadi lebih nyaman dengan emosi yang tidak diinginkan. 

Anak-anak sering mengalami kesulitan menyebutkan emosi yang tidak nyaman, terutama ketika mereka tidak didukung untuk mengekspresikan diri.

Mereka mungkin memendam atau mengubur perasaan tersebut untuk menghindari hukuman. 

Meditasi membantu kamu berlatih mengakui dan duduk dengan perasaan apa pun yang muncul dalam hidup. Ketika kamu terbiasa menerima emosi yang datang, kamu akan lebih mudah mengekspresikannya dengan cara yang sehat. Ini membantu memvalidasi inner child dengan memberikan pesan bahwa tidak apa-apa untuk memiliki emosi dan membiarkannya keluar.

  1. Jadilah terbuka

Penyembuhan tidak selalu memiliki akhir yang pasti. Sering kali, ini lebih mengarah pada perjalanan panjang yang perlu kamu terima. Kamu telah memulai prosesnya dengan menjangkau inner child. Tetap selaras dengan hal itu dapat menyebabkan rasa diri yang lebih lengkap dan meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi. 

Perkuat koneksi yang telah kamu buka sebelumnya dengan terus mendengarkan, menawarkan cinta dan kasih sayang, dan bekerja untuk menyembuhkan setiap luka yang tetap terbuka.

  1. Menulis jurnal

Jika kamu belum dapat menerima trauma dan rasa sakit masa lalu sepenuhnya, atau belum mampu menceritakan atau berbagi dengan orang lain, kamu bisa mencoba untuk menulis jurnal.

Tak hanya sebagai sarana untuk melepaskan emosi, menulis jurnal dapat menjadi cara untuk kamu merefleksikan diri terhadap semua hal dan pengalaman yang sudah berlalu, entah itu pengalaman baik atau sebaliknya.

Melalui proses ini, kamu menjadi lebih dapat mengidentifikasi dan memisahkan hal yang menurut kamu kurang tepat dan ingin diperbaiki. Misalnya perasaan, respons terhadap suatu kondisi, atau sikap.

  1. Dapatkan kebahagiaan diri

Dewasa tentu saja datang dengan banyak tanggung jawab, tetapi relaksasi dan kesenangan adalah komponen penting dari kesehatan mental yang baik. Jika masa kecil kamu tidak memiliki pengalaman positif, meluangkan waktu untuk melakukan hal yang kamu suka bisa membantu menyembuhkan rasa sakit karena kehilangan apa yang kamu butuhkan sebagai seorang anak.

Pastikan kamu melakukan berbagai hal yang menurutmu mampu menghadirkan kebahagiaan. Misalnya makan es krim setelah jalan-jalan, bermain dengan pasangan atau anak-anak, dan tawa bersama teman-teman.

Jangan ragu untuk meminta bantuan psikolog jika kamu tidak dapat mengatasi hal ini sendiri. Biar bagaimanapun juga, berdamai dengan masa lalu dan penerimaan diri atas apa yang pernah terjadi, bukan menjadi hal yang mudah dilakukan bagi sebagian orang. 

Kamu bisa memanfaatkan Layanan Janji Medis di Halodoc untuk membuat janji temu secara langsung. Cek dan download Halodoc di ponselmu melalui App Store atau Play Store.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. 8 Ways to Start Healing Your Inner Child.
Healthline. Diakses pada 2022. Finding and Getting to Know Your Inner Child.
Psychology Today. Diakses pada 2022. Carrying a Wounded Inner Child Into Your Relationships?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan