Mengenal Manajemen Nyeri dan Manfaatnya untuk Kesehatan

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Februari 2024

“Manajemen nyeri adalah pendekatan mengelola rasa nyeri untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Ada berbagai pendekatan atau kombinasi dari beberapa teknik manajemen nyeri.”

Mengenal Manajemen Nyeri dan Manfaatnya untuk KesehatanMengenal Manajemen Nyeri dan Manfaatnya untuk Kesehatan

DAFTAR ISI

1. Apa itu Manajemen Nyeri?

2. Jenis-jenis Nyeri

3. Jenis-jenis Manajemen Nyeri


Halodoc, Jakarta – Melansir dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, nyeri merupakan masalah umum yang dialami oleh 20 persen populasi dunia. Sebagian jenisnya adalah nyeri dalam intensitas kronis. 

Sementara itu, di Amerika, kasus nyeri yang ditemukan pada 2012 ada sebanyak 86.6 juta orang dewasa, dengan 25.5 juta mengidap nyeri kronis. Di Indonesia sendiri, belum ada penelitian yang membahas prevalensi nyeri.

Nah, mau tahu lebih jauh mengenai fakta-fakta penting terkait manajemen nyeri? Berikut ulasannya!

Apa itu Manajemen Nyeri?

Nyeri adalah gejala paling umum dari cedera, penyakit, atau ada kelainan dalam tubuh. Hal ini dapat berlangsung dalam waktu singkat dan hilang sendirinya, atau bisa juga berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Manajemen nyeri adalah pendekatan atau upaya untuk mengelola atau mengurangi rasa nyeri yang dialami seseorang. Caranya melibatkan pemahaman, penilaian, dan intervensi terhadap nyeri untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup. 

Manajemen nyeri dapat melibatkan berbagai metode, termasuk penggunaan obat-obatan, terapi fisik, teknik relaksasi, intervensi psikologis, dan pendekatan holistik untuk memahami dan mengatasi nyeri. Hal ini disesuaikan dengan kondisi medis dan kebutuhan pasien. 

Ada beberapa obat yang efektif untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang. Baca daftar obatnya di artikel ini: “Ini 5 Rekomendasi Obat Pereda nyeri yang Ampuh di Apotek

Jenis-jenis Nyeri

Terdapat beberapa jenis nyeri yang umum dialami, di antaranya:

1. Akut

Jenis nyeri ini terasa tajam dan umumnya terjadi akibat cedera. Nyeri akut dapat terjadi akibat patah tulang, kejang otot, luka bakar, atau kecelakaan. Selain itu juga bisa terjadi akibat radang usus buntu dan herpes zoster.

2. Kronis

Jenis nyeri ini biasanya berlangsung lebih dari enam bulan yang terjadi akibat cedera atau penyakit yang tidak diobati. Masalah ini juga bisa disebabkan oleh arthritis, fibromyalgia, kerusakan saraf (neuropati), atau nyeri punggung bawah.

3. Nociceptive

Nyeri nosiseptif terjadi ketika seseorang mengalami patah tulang, kepala terbentur, atau otot tertarik. Rasa sakitnya terjadi tiba-tiba dan dapat terjadi dalam durasi pendek atau lama pada organ dalam (nyeri visceral) atau sistem muskuloskeletal (nyeri somatik).

Ketahui di sini berbagai gejala nyeri yang umum dialami: Berbagai Gejala Nyeri Sendi yang Bisa Terjadi.

4. Neuropatik

Masalah pada sistem saraf menyebabkan nyeri neuropatik (nyeri saraf). Hal ini terjadi ketika saraf mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak secara tidak sengaja, meskipun saraf tersebut tidak rusak. Nyeri dapat terjadi akibat diabetes, multiple sclerosis, atau infeksi human immunodeficiency virus (HIV).

Jenis-jenis Manajemen Nyeri

Dokter mungkin merekomendasikan satu pendekatan atau kombinasi dari beberapa teknik manajemen nyeri. Beberapa langkahnya termasuk:

1. Pengobatan di rumah

Metode manajemen nyeri yang dapat kamu lakukan di rumah salah satunya adalah RICE (rest, ice, compression, dan elevation). Saat beristirahat, gunakan es atau kompres dingin setiap 20 menit guna mengurangi pembengkakan dan nyeri.

2. Konseling dan terapi

Terapi perilaku kognitif (CBT) dapat membantu mengatasi nyeri kronis dengan mengubah cara berpikir untuk bereaksi terhadap ketidaknyamanan fisik. 

Karena nyeri kronis juga dapat menyebabkan depresi dan kecemasan, tim medis biasanya merekomendasikan jenis terapi, konseling, atau meditasi lain guna membantu mengelola emosi yang muncul.

3. Latihan fisik

Dokter mungkin akan merekomendasikan latihan fisik seperti pilates, yoga, tai chi, berenang atau berjalan kaki untuk mengurangi nyeri kronis, memperbaiki postur tubuh, dan membantu tubuh agar bisa bekerja lebih baik secara keseluruhan. Latihan juga dapat membantu menjaga kesehatan mental pengidapnya.

4. Perawatan langsung

Banyak pengidap nyeri juga mendapatkan pereda nyeri melalui terapi fisik, pijat, akupunktur, pengobatan manipulatif osteopati (OMT) dan penyesuaian kiropraktik. 

Selama perawatan langsung ini, tim medis akan menggunakan berbagai teknik. Tujuannya sama, yakni mengurangi rasa sakit, meningkatkan keselarasan dan membantu tubuh agar tetap bisa menjalankan fungsinya.

5. Suntikan dan stimulasi

Selanjutnya, manajemen nyeri dapat dilakukan dengan stimulasi saraf listrik transkutan (TENS) atau ablasi frekuensi radio guna meredakan nyeri saraf. Selain itu, terkadang dokter juga merekomendasikan injeksi steroid langsung ke area yang nyeri.

6. Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup tertentu dapat menghilangkan rasa sakit. Jika memiliki berat badan berlebih atau obesitas, tim medis mungkin menyarankan melakukan penurunan berat badan. 

Pengidap juga perlu mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, minum banyak air, cukup tidur, dan mengelola tingkat stres dengan melakukan berbagai aktivitas yang disukai.

Jika beberapa langkah di atas tak membuat nyeri membaik, ini beberapa rekomendasi vitamin yang bisa kamu coba: Ini Rekomendasi Vitamin untuk Nyeri Sendi.

Tanyakan pada dokter bila ambeien tak kunjung membaik. Kemudian dapatkan obat-obatan yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Pain Management.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Diakses pada 2023. Manajemen Nyeri.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan