Mengenal Tradisi Melahirkan dari Berbagai Belahan Dunia

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Juni 2022

“Ada banyak tradisi melahirkan unik di seluruh belahan dunia. Namun, tidak semuanya berdasarkan pengalaman medis. Ada baiknya, tradisi ini diteruskan dengan mempertimbangkan kesehatan dan fakta medis yang mendukung.”

Mengenal Tradisi Melahirkan dari Berbagai Belahan DuniaMengenal Tradisi Melahirkan dari Berbagai Belahan Dunia

Halodoc, Jakarta –  Setiap negara memiliki tradisi melahirkan yang berbeda-beda. Di Indonesia misalnya, umumnya proses persalinan ditemani oleh suami atau ibu kandung. Lalu setelah melahirkan, ibu biasanya mulai menggunakan stagen atau gurita untuk mengembalikan bentuk perut seperti semula. 

Kemudian ada pula kebudayaan di suatu daerah di Indonesia yang tidak mengizinkan ibu yang baru melahirkan untuk keluar rumah sebelum 30 hari karena disebut-sebut “pamali” atau tidak baik. Lalu bagaimana dengan negara lain di dunia? Simak selengkapnya tradisi melahirkan dari berbagai negara di dunia berikut ini!

Tradisi Melahirkan Unik dari Berbagai Negara di Dunia

Setiap kelompok masyarakat beraktivitas sesuai dengan tradisi yang ada di wilayahnya. Itulah yang membuat setiap masyarakat dalam suatu negara menjadi unik dan menarik untuk ditelisik. Nah ini termasuk pada proses persalinan yang dilakukan. Yuk, simak tradisi melahirkan dari beberapa negara berikut ini!

1. Melahirkan di Rumah (Belanda)

Para bumil di Belanda merasa lebih nyaman dan senang jika melahirkan di rumah. Oleh karena itu, negara kincir angin ini tercatat sebagai negara dengan pelaku homebirth tertinggi di Eropa. 

Ada sekitar 33 persen bayi di negara ini yang dilahirkan di rumah. Usai melakukan persalinan, ibu akan dibantu oleh perawat untuk mengurus semua kebutuhan Si Kecil. Uniknya, perawat juga akan mengurusi kebutuhan ibu, termasuk pekerjaan rumah tangga sehingga mereka akan tinggal selama 10 hari di rumah setelah ibu melahirkan.

2. Membungkus Bayi dengan Kemeja Ayah (Jerman)

Lain lagi dengan tradisi unik di Munich, Jerman. Bukannya dengan selimut, bayi yang baru lahir akan dibungkus menggunakan kemeja sang ayah sebelum diserahkan pada ibunya. Ini dilakukan agar Si Kecil tidak hanya merasakan kedekatan dengan ibunya saja melainkan juga dengan ayahnya juga.

3. Melahirkan di Sauna (Finlandia)

Karena suhu udara yang rendah, untuk kenyamanan saat melahirkan ibu hamil di Finlandia memiliki cara unik sendiri. Para ibu di Finlandia memilih untuk melahirkan dalam sauna. Karena nyaman dan hangat, maka ini akan memudahkan ibu untuk berkonsentrasi ketika melahirkan.

4. Berjongkok di Bebatuan Panas ( Afrika)

Nyatanya, para calon ibu di beberapa wilayah di Afrika memilih untuk berjongkok di atas bebatuan panas untuk melenturkan area perineum sebelum melahirkan. Namun, berbeda dengan di Nigeria, Miss V calon ibu yang akan melahirkan ini justru tidak boleh disentuh oleh siapapun, kecuali suami mereka. 

Jadi, para bidan yang membantu persalinan pun hanya membantu dengan mengucapkan doa dan mengoleskan ramuan pada perut untuk merangsang kontraksi.

5. Istirahat Penuh Selama Satu Bulan (Cina)

Setelah melahirkan, para ibu di Cina diberi keistimewaan dengan beristirahat di rumah selama sebulan. Untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dan menjaga Si Kecil yang baru lahir, para ibu ini akan dibantu oleh ibu mertua. Dalam tradisi keluarga yang lebih tua, ibu yang baru melahirkan bahkan hanya boleh diam tempat tidur selama beberapa hari dan tidak boleh didekati oleh suaminya.

6. Melahirkan di Laut (Jepang)

Berat badan naik merupakan hal yang biasa, namun ibu hamil di Jepang tidak dianjurkan naik berat badannya lebih dari 10 kilogram selama masa kehamilan. Ini dikarenakan kepercayaan para bidan yang menyatakan bahwa berat badan yang naik berlebihan dapat membuat persalinan jadi sulit. 

Tak hanya itu saja, suami pun tidak diperkenankan menemani saat persalinan dan usai melahirkan ibu harus diam di tempat tidur selama dua minggu. Ada lagi yang lebih unik,  di desa nelayan terpencil di Jepang, para wanita bukan melakukan persalinan di rumah sakit, melainkan di laut.

7. Minum Rebusan Bawang Merah (Amerika)

Jika calon ibu mengalami kesulitan saat melahirkan, tradisi di Guatemala akan meminta para ibu untuk meminum cairan dari rebusan bawang merah. Ini dilakukan agar proses persalinan segera selesai. 

Lalu di Peru, apabila plasenta tidak juga keluar setelah Si Kecil lahir, maka ibu mesti mengolesi lidahnya dengan garam. Konon, tindakan ini dipercaya dapat membuat plasenta cepat keluar.

Penduduk asli Amerika juga memiliki kepercayaan bahwa ibu yang suka merajut harus menyelesaikan rajutannya sebelum melahirkan. Jika tidak, maka proses melahirkan Si Kecil nantinya bisa terhambat. 

Ada banyak ritual melahirkan unik di seluruh belahan dunia. Namun, tidak semuanya berdasarkan pengalaman medis. Di Indonesia sendiri, pada beberapa daerah masih diyakini tradisi-tradisi persalinan yang tidak didukung fakta medis. 

Alangkah baiknya jika semua masalah kesehatan termasuk persalinan dibicarakan langsung dengan dokter atau bidan yang tepat. Untuk itu, kamu bisa download aplikasi Halodoc guna mendapatkan informasi seputar kehamilan. Lewat Halodoc, kamu juga bisa membeli kebutuhan vitamin dan suplemen selama kehamilan.

Referensi:
The Bump.com. Diakses pada 2022. Pregnancy and Birth Traditions Around the World.
Parents.com. Diakses pada 2022. Birth Customs Around the World.