Obesitas Bukan Sekadar Pola Makan, Kenali Penyebab Lainnya
Selain pola makan, aktivitas fisik juga menjadi faktor yang berkontribusi terhadap obesitas.

Daftar Isi:
- Definisi Obesitas
- Penyebab Obesitas
- Dampak Obesitas pada Kesehatan
- Gejala Obesitas yang Perlu Diwaspadai
- Diagnosis Obesitas: Bagaimana Dokter Menentukannya?
- Pilihan Pengobatan Obesitas yang Tersedia
- Strategi Pencegahan Obesitas yang Efektif
- Kapan Harus ke Dokter?
Obesitas seringkali dianggap sebagai masalah yang disebabkan oleh pola makan berlebihan.
Padahal, penyebab obesitas jauh lebih kompleks dari itu. Faktor genetik, lingkungan, gaya hidup, hingga kondisi medis tertentu juga berperan penting.
Yuk, cari tahu penyebab obesitas lainnya selain dari pola makan, dalam artikel berikut ini!
Definisi Obesitas
Obesitas adalah kondisi medis kronis yang ditandai dengan penumpukan lemak tubuh berlebihan.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi.
Obesitas diukur dengan Indeks Massa Tubuh (IMT), yaitu perhitungan berat badan (kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (meter).
Penyebab Obesitas
Obesitas adalah masalah kesehatan kompleks yang disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor.
Meskipun pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik sering menjadi sorotan utama, ada banyak faktor lain yang berkontribusi terhadap perkembangan obesitas.
- Faktor Genetik dalam Obesitas
Faktor genetik dapat memengaruhi bagaimana tubuh mengatur nafsu makan, metabolisme, dan penyimpanan lemak.
Seseorang dengan riwayat keluarga obesitas lebih berisiko mengalami kondisi serupa.
Namun, penting untuk diingat bahwa gen bukan satu-satunya penentu. Gaya hidup tetap memainkan peran krusial.
- Pengaruh Lingkungan terhadap Obesitas
Lingkungan tempat tinggal, bekerja, dan beraktivitas sehari-hari dapat memengaruhi kebiasaan makan dan tingkat aktivitas fisik.
Akses mudah ke makanan cepat saji, kurangnya fasilitas olahraga, dan lingkungan yang tidak aman untuk berjalan kaki dapat meningkatkan risiko obesitas.
- Obesitas dan Gaya Hidup Modern
Gaya hidup modern seringkali mendorong perilaku yang kurang sehat. Jam kerja panjang, stres, kurang tidur, dan kebiasaan makan di depan layar dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan.
Oleh karena itu, penting untuk menciptakan gaya hidup yang seimbang dan sehat.
- Kondisi Medis Tertentu yang Berkontribusi pada Obesitas
Beberapa kondisi medis tertentu dapat memicu obesitas.
Hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif), sindrom Cushing (paparan hormon kortisol tinggi), dan sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah beberapa contohnya.
Kondisi ini dapat memengaruhi metabolisme dan meningkatkan risiko penambahan berat badan.
- Obat-obatan Tertentu yang Dapat Menyebabkan Obesitas
Beberapa jenis obat, seperti antidepresan, steroid, dan beberapa obat diabetes, dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping.
Jika mengalami kenaikan berat badan setelah mengonsumsi obat tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mencari alternatif lain jika memungkinkan.
Dampak Obesitas pada Kesehatan
Obesitas meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius, di antaranya:
- Penyakit jantung dan stroke.
- Diabetes tipe 2.
- Tekanan darah tinggi.
- Beberapa jenis kanker.
- Osteoarthritis.
- Sleep apnea.
- Penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menekankan pentingnya pencegahan dan pengendalian obesitas sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Atasi obesitas dengan menu sehat sehari-hari. Kamu bisa simak Tips dan Menu Diet Sehat 30 Hari untuk Turunkan Berat Badan.
Gejala Obesitas yang Perlu Diwaspadai
Gejala utama obesitas adalah peningkatan berat badan yang signifikan. Selain itu, beberapa gejala lain yang mungkin timbul meliputi:
- Sesak napas.
- Mudah lelah.
- Nyeri sendi.
- Berkeringat berlebihan.
- Sulit tidur.
- Masalah kulit akibat lipatan kulit yang lembap.
Diagnosis Obesitas: Bagaimana Dokter Menentukannya?
Diagnosis obesitas umumnya dilakukan dengan mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT).
IMT dihitung menggunakan rumus berat badan (kg) / tinggi badan (m)². Hasil IMT kemudian dikategorikan sebagai berikut:
- Kurang dari 18.5: Berat badan kurang
- 18.5 – 24.9: Berat badan normal
- 25 – 29.9: Kelebihan berat badan
- 30 atau lebih: Obesitas
Selain IMT, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan untuk menentukan risiko kesehatan terkait obesitas.
Pilihan Pengobatan Obesitas yang Tersedia
Pengobatan obesitas bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Pendekatan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu dan tingkat keparahan obesitas.
Berikut ini rekomendasi obat anti obesitas yang sudah disetujui BPOM:
- Wegovy 0.25 mg Dosis Pen 1.5 ml
- Wegovy 0.5 mg Dosis Pen 1.5 ml
- Wegovy 1 mg Dosis Pen 3 ml
- Wegovy 2.4 mg Dosis Pen 3 ml
Selain itu, kamu bisa cari tahu juga Ini 5 Rekomendasi Obat Diet yang Ampuh dan Aman untuk Turunkan Berat Badan.
Strategi Pencegahan Obesitas yang Efektif
Pencegahan obesitas lebih efektif daripada mengobati setelah kondisi berkembang. Beberapa strategi pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:
- Menerapkan pola makan sehat sejak dini.
- Membatasi konsumsi makanan olahan, minuman manis, dan makanan tinggi lemak.
- Meningkatkan aktivitas fisik setiap hari.
- Memantau berat badan secara teratur.
- Menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala obesitas atau memiliki kekhawatiran tentang berat badan.
Dokter dapat membantu menentukan penyebab obesitas, memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat, dan memantau kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!


