Obesitas Tingkatkan Risiko Terkena 9 Penyakit Ini

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 Oktober 2020
Obesitas Tingkatkan Risiko Terkena 9 Penyakit IniObesitas Tingkatkan Risiko Terkena 9 Penyakit Ini

Halodoc, Jakarta - Kamu mungkin pernah dengar bahwa obesitas atau kelebihan berat badan adalah akar dari berbagai penyakit serius. Itulah sebabnya, kamu dianjurkan untuk menerapkan gaya hidup sehat dan menjaga berat badan tetap ideal. 

Seseorang dianggap obesitas ketika indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) di atas 30, atau bisa dikatakan ia memiliki kelebihan berat badan sebesar 20 persen. 

Baca juga: Obesitas Pada Anak-Anak Ketahui 4 Hal Ini

Kamu perlu tahu, berikut ini beberapa risiko penyakit yang bisa terjadi karena obesitas, yaitu: 

1. Penyakit Ginjal

Salah satu risiko buruk yang mengintai orang yang obesitas adalah penyakit ginjal. Kok bisa? Ya, berat badan berlebihan dan obesitas meningkatkan risiko terjadinya gagal ginjal.

Peningkatan risiko hipertensi dan diabetes melitus pada obesitas, diyakini dapat memperburuk gagal ginjal dan mempercepat terjadinya tahap akhir penyakit ini. Selain itu, obesitas juga mengakibatkan mudahnya terjadi batu ginjal dan inkontinensia.

2. Diabetes

Dalam tubuh orang obesitas, terjadi proses peradangan kronis yang berperan dalam menyebabkan resistensi insulin (hormon yang diperlukan untuk mengatur kadar gula darah). Resistensi insulin adalah faktor risiko terjadinya sindrom metabolik, yaitu diabetes. 

3. Hipertensi

Baik pada orang dewasa maupun anak-anak, obesitas meningkatkan risiko terjadinya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Pada anak-anak, risiko ini dapat meningkat hingga tiga kali lipat pada anak dengan obesitas, dibandingkan anak yang memiliki berat badan ideal. 

Timbunan lemak darah dalam tubuh berkorelasi dengan peningkatan jumlah kolesterol. Hal ini menyebabkan sel lemak mudah lepas dan memasuki pembuluh darah dan menyebabkan sumbatan pembuluh darah. Akibatnya, terjadilah penyempitan pembuluh darah dan berujung menjadi hipertensi. 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Obesitas pada Anak Bisa Picu Perlemakan Hati

4. Dislipidemia

Kandungan lemak dalam tubuh yang mengalami peningkatan bisa berdampak pada metabolisme. Kadar low density lipoprotein cholesterol (LDL), very low density lipoprotein cholesterol (VLDL), dan trigliserida, akan meningkat, sedangkan kolesterol yang bersifat protektif, high density lipoprotein (HDL), mengalami penurunan. Akibatnya, terjadi kondisi yang bernama dislipidemia, yaitu ketika plak terbentuk dan menyumbat pembuluh darah.

5. Penyakit Jantung

Obesitas berkaitan erat dengan hipertensi dan dislipidemia, sehingga risiko penyakit jantung koroner juga dapat meningkat. Terutama jika kedua kondisi tersebut dibiarkan tidak terkontrol.

Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan serangan jantung yang mengancam nyawa. Selain itu, kondisi ini bisa sebabkan gagal jantung akibat kerja jantung yang semakin berat karena hipertensi dan penyakit jantung koroner.

6. Stroke

Orang dengan obesitas memiliki risiko dua kali lebih besar untuk terkena stroke, dibandingkan orang yang memiliki berat badan ideal. Stroke yang terjadi dapat berupa stroke iskemik ataupun hemoragik.

7. Obstructive Sleep Apnea (OSA)

OSA adalah kondisi ketika terjadi obstruksi (hambatan) pada saluran pernapasan saat tidur. Pada anak-anak, OSA dapat menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang, gangguan perilaku, penurunan fungsi kognitif, dan meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular. Salah satu gejala OSA yang dapat ditemukan adalah mendengkur saat tidur.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Dampak dari Obesitas

8. Penyakit Perlemakan Hati

Peningkatan kadar lemak tubuh pada orang yang obesitas menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di berbagai organ, termasuk hati. Penyakit perlemakan hati adalah salah satu penyebab utama dari penyakit hati kronis. Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat berkembang menjadi sirosis hati dan hepatocellular carcinoma (kanker hati).

9. Osteoartritis

Obesitas juga menjadi salah satu faktor utama terjadinya osteoartritis. Dampak terburuk penyakit ini terjadi pada kedua lutut yang menopang berat badan saat berjalan. Selain pada lutut, osteoartritis juga dapat terjadi pada sendi tangan, panggul, dan area persendian lainnya.

Itulah beberapa penyakit yang bisa mengintai orang obesitas. Untuk menghindarinya, terapkan gaya hidup sehat dan jaga berat badan ideal dari sekarang. Kalau butuh saran lebih lanjut dari dokter soal pola hidup sehat, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter, kapan dan di mana saja. 


Referensi:
Science Direct. Diakses pada 2020. Complications of Obesity.
WHO. Diakses pada 2020. Obesity and Overweight.
CDC. Diakses pada 2020. The Health Effects of Overweight and Obesity.
Live Science. Diakses pada 2020. Obesity: Causes, Complications & Treatments.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan