Pamer Anak di Medsos, Perhatikan Hal Ini

Halodoc, Jakarta - Media sosial menjadi wadah saling tukar informasi yang begitu diminati berbagai kalangan. Anak, remaja, hingga dewasa muda, semua berlomba-lomba untuk memamerkan aktivitas yang sedang dilakukan, foto menarik yang mungkin menyita perhatian, hingga momen-momen membahagiakan kepada semua teman di media sosial. Tanpa banyak yang menyadari, ada orang-orang yang tidak mereka kenal, tetapi turut menyaksikan unggahan tersebut.
Misalnya, mengunggah semua cerita atau momen bersama anak. Memang terasa membahagiakan melihat anak bertumbuh dan berkembang seperti apa yang ibu dan ayah harapkan. Pasti ada kebanggaan ketika memberitahu banyak orang tentang pola asuh anak yang ibu dan ayah terapkan.
Sebelum Pamer Anak di Medsos, Perhatikan Hal Ini
Namun, sebaiknya ibu dan ayah berpikir ulang jika ingin memamerkan apa saja yang telah buah hati perbuat yang berhasil menyita perhatian ayah dan ibu. Sebelum memamerkan anak di media sosial, sebaiknya ibu dan ayah perhatikan hal-hal ini.
1. Lokasi
Ibu mungkin hanya mengunggah foto anak sedang mengayuh sepedanya di jalan depan rumah. Namun, apa saja yang tampak biasa bisa menjadi penting bagi orang lain yang melihatnya. Latar belakang seperti papan jalan atau nomor rumah mungkin saja tidak berbahaya bagi ibu, tetapi bisa menjadi sumber informasi bagi orang lain. Ini sangat mungkin membuat anak rentan mengalami pencurian identitas atau penculikan digital.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Kecanduan Media Sosial
2. Menyebarkan Informasi Pribadi Anak
Ibu mungkin tidak sengaja mengunggah momen bahagia ketika anak bertambah usia atau ketika anak akhirnya lulus sekolah dasar, bahkan mengunggah foto paspor anak karena berhasil mengajaknya jalan-jalan ke luar negeri. Namun, sebelum ibu melakukannya, pikirkan kembali. Pasalnya, ini akan memungkinkan orang-orang dengan kelainan pedofilia mengakses data pribadi anak.
3. Menyebarkan Hal yang Memalukan bagi Anak
Mengunggah foto anak ketika sedang sakit mungkin akan mengundang rasa iba dari semua rekanan ibu di media sosial. Namun, ketahui juga bagaimana hal ini dari sisi anak, karena bisa saja postingan ibu justru memalukan bagi mereka. Alangkah lebih baik jika ibu menyimpannya sebagai kenangan pribadi, agar lebih bisa menjaga kesehatan sang buah hati, sehingga ia tak perlu lagi mengalami masa-masa sulit ketika sedang sakit.
4. Mengumbar Nilai Anak yang Kurang Memuaskan
Pola asuh anak yang beragam tentu saja akan membuat anak tumbuh besar sesuai karakternya. Jadi, hindari mempermalukan anak secara daring. Mempermalukan anak dengan menunjukkan nilai buruknya secara online bukan menjadi satu hal yang patut ibu banggakan. Media sosial tidak selalu menjadi tempat terbaik untuk memamerkan segala hal, terlebih apa yang menjadi masalah pribadi. Ketahui apa yang mungkin anak rasakan jika ia mengetahuinya. Pastinya ini akan sangat melukai hatinya, bahkan bisa saja membuatnya stres dan depresi.
Baca juga: Pengaruh Sosial Media pada Remaja
5. Perilaku yang Tidak Sewajarnya
Ibu, selalu ingat bahwa media sosial bukan menjadi tempat untuk mempermalukan anak. Terlebih ketika ia menunjukkan perilaku yang tidak sewajarnya. Mungkin, ia sedang berjuang untuk tidak lagi mengompol atau sedang berusaha untuk belajar membaca dan berbicara. Mengekspos kelemahan mereka bisa membuka lebar peluang terjadinya intimidasi. Jadi, demi menjaga hati anak, sebaiknya ibu simpan saja semua foto tersebut.
Baca juga: Kapan Usia yang Tepat Si Kecil Boleh Punya Media Sosial?
Jangan gunakan media sosial sebagai jembatan jika terjadi suatu masalah pada anak. Ibu seharusnya bertanya pada dokter supaya mendapatkan jawaban yang akurat tentang semua masalah dan kendala yang dialami anak. Agar lebih mudah, ibu bisa download dan menggunakan saja aplikasi Halodoc supaya ibu bisa tanya jawab dengan dokter ahli anak maupun ahli kejiwaan kapan dan di mana saja.