Pengobatan Cacar Api: Antivirus, Antibiotik, dan Perawatan Rumah

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   13 Mei 2025

Obat antivirus merupakan pengobatan utama untuk cacar api.

Pengobatan Cacar Api: Antivirus, Antibiotik, dan Perawatan RumahPengobatan Cacar Api: Antivirus, Antibiotik, dan Perawatan Rumah

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Cacar Api?
  2. Gejala Cacar Api
  3. Diagnosis Cacar Api
  4. Cara Pengobatan Cacar Api
  5. Komplikasi Cacar Api
  6. Pencegahan Cacar Api
  7. Kapan Harus ke Dokter?
  8. Hubungi Dokter di Halodoc untuk Mengatasi Cacar Api

Cacar api, atau herpes zoster, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus varicella zoster–virus yang sama yang menyebabkan cacar air.

Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tersebut tetap tidak aktif dalam tubuhnya. Cacar api terjadi ketika virus ini aktif kembali. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam yang menyakitkan, biasanya pada satu sisi tubuh.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), herpes zoster dapat terjadi pada siapa saja yang pernah menderita cacar air, tetapi lebih umum pada orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala Cacar Api

Gejala cacar api meliputi:

  • Nyeri, terbakar, atau kesemutan pada satu sisi tubuh
  • Ruam merah yang muncul beberapa hari setelah nyeri
  • Lepuh berisi cairan yang pecah dan mengering
  • Gatal
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kelelahan

Nyeri akibat cacar api bisa sangat parah dan berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah ruam hilang. Kondisi ini dikenal sebagai neuralgia postherpetik (PHN).

Diagnosis Cacar Api

Diagnosis cacar api biasanya dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat medis pasien. Dokter akan memeriksa ruam dan menanyakan tentang gejala yang dialami.

Dalam beberapa kasus, dokter dapat mengambil sampel cairan dari lepuh untuk diuji di laboratorium.

Cara Pengobatan Cacar Api

Pengobatan cacar api bertujuan untuk mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan ruam, dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:

1. Antivirus

Obat antivirus adalah pengobatan utama untuk cacar api. Obat ini bekerja dengan menghambat replikasi virus varicella-zoster. Beberapa jenis antivirus yang sering digunakan antara lain:

  • Acyclovir: Dosis umum adalah 800 mg, 5 kali sehari selama 7-10 hari.
  • Valacyclovir: Dosis umum adalah 1000 mg, 3 kali sehari selama 7-10 hari.
  • Famciclovir: Dosis umum adalah 500 mg, 3 kali sehari selama 7-10 hari.

Berdasarkan pernyataan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pengobatan antivirus harus dimulai sesegera mungkin, idealnya dalam 72 jam pertama setelah munculnya ruam, untuk efektivitas maksimal.

2. Antibiotik

Antibiotik tidak secara langsung mengatasi virus penyebab cacar api. Namun, antibiotik mungkin diperlukan jika terjadi infeksi bakteri sekunder pada luka atau lepuh yang pecah.

Dokter akan meresepkan antibiotik yang sesuai berdasarkan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi.

3. Salep dan Krim Topikal

Beberapa jenis salep dan krim topikal dapat membantu meredakan gejala cacar api, seperti:

  • Krim atau losion kalamin: Membantu mengurangi gatal.
  • Krim lidokain: Mengandung anestesi lokal untuk mengurangi nyeri.
  • Kompres dingin: Dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri.

4. Perawatan Tambahan di Rumah

Selain pengobatan medis, ada beberapa langkah perawatan di rumah yang dapat membantu mempercepat penyembuhan dan meredakan gejala cacar api:

  • Jaga kebersihan area yang terkena ruam. Cuci dengan sabun lembut dan air, lalu keringkan dengan lembut.
  • Hindari menggaruk ruam. Menggaruk dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri sekunder.
  • Gunakan pakaian yang longgar dan lembut untuk menghindari iritasi pada ruam.
  • Istirahat yang cukup, membantu tubuh melawan infeksi.
  • Konsumsi makanan bergizi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Komplikasi Cacar Api

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat cacar api meliputi:

  • Neuralgia postherpetik (PHN), yaitu nyeri kronis yang berlangsung setelah ruam hilang.
  • Infeksi bakteri sekunder pada luka atau lepuh yang pecah.
  • Masalah penglihatan jika cacar api mempengaruhi saraf optik.
  • Sindrom Ramsay Hunt apabila cacar api mempengaruhi saraf wajah dan telinga.

Pencegahan Cacar Api

Cara terbaik untuk mencegah cacar api adalah dengan mendapatkan vaksinasi. Vaksin zoster tersedia untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas, bahkan jika mereka pernah menderita cacar api sebelumnya.

Vaksin ini dapat mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi keparahan gejala jika infeksi terjadi.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin zoster sangat efektif dalam mencegah cacar api. Vaksin ini juga dapat mengurangi risiko terkena neuralgia postherpetik.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami gejala cacar api, terutama:

  • Kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Ruam berada di dekat mata.
  • Kamu mengalami nyeri yang parah.

Penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.

Hubungi Dokter di Halodoc untuk Mengatasi Cacar Api

Jika kamu mengalami masalah cacar api, jangan ragu untuk menghubungi dokter spesialis kulit dan kelamin di Halodoc.

Mereka bisa memberikan saran perawatan yang tepat sekaligus merekomendasikan produk terbaik.

Jangan ragu, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E

Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 2013 dan Universitas Hasanuddin pada 2022.

Saat ini, dokter Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E berpraktik di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Ia juga tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 7321602322144303.

Berpengalaman sebagai dokter spesialis kulit selama 10 tahun, dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait berbagai masalah cacar api.

Chat dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E dari Rp 59.000,- di Halodoc.

2. dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E

Kamu juga bisa menghubungi Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E apabila membutuhkan pengobatan terkait cacar api.

Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2011 dan Universitas Udayana pada 2017. 

Ia kini berpraktik di Denpasar, Bali dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 5121 602423127230.

Berbekal pengalaman selama 12 tahun, dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar masalah cacar api.

Chat dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc. 

Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.

Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.

Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2025. Shingles (Herpes Zoster).
National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS). Diakses pada 2025. Shingles: Hope Through Research.