Advertisement

Penyebab Penyakit Tiroid Berdasarkan Jenisnya

9 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   22 April 2025

Kelenjar tiroid berperan dalam memproduksi hormon yang mengatur berbagai fungsi vital tubuh, termasuk metabolisme, detak jantung, dan suhu tubuh.

Penyebab Penyakit Tiroid Berdasarkan JenisnyaPenyebab Penyakit Tiroid Berdasarkan Jenisnya

Daftar Isi:

  1. Mengenal Kelenjar Tiroid
  2. Jenis-Jenis Penyakit Tiroid
  3. Penyebab Penyakit Tiroid Berdasarkan Jenisnya
  4. Faktor Risiko Penyakit Tiroid yang Perlu Diwaspadai
  5. Gejala Penyakit Tiroid yang Perlu Diketahui
  6. Diagnosis Penyakit Tiroid
  7. Opsi Pengobatan Penyakit Tiroid
  8. Rekomendasi Obat Tiroid
  9. Komplikasi Penyakit Tiroid yang Mungkin Terjadi
  10. Langkah-Langkah Pencegahan Penyakit Tiroid
  11. Kapan Harus ke Dokter?
  12. Kesimpulan

Kelenjar tiroid adalah organ penting dalam tubuh yang berperan dalam mengatur metabolisme. Namun, kelenjar ini bisa mengalami gangguan yang menyebabkan berbagai penyakit.

Penting untuk mengenali berbagai jenis penyakit tiroid dan penyebabnya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Ketahui lebih lanjut mengenai penyakit kelenjar tiroid, mulai dari penyebab hingga cara mengatasinya dalam ulasan berikut ini!

Mengenal Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher, tepat di bawah jakun. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), yang berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh.

Hormon tiroid memengaruhi hampir seluruh organ tubuh, termasuk jantung, otak, otot, dan kulit. Hormon ini membantu tubuh menggunakan energi, menjaga suhu tubuh tetap stabil, dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

Jenis-Jenis Penyakit Tiroid

Ada berbagai jenis penyakit tiroid, di antaranya:

  • Hipertiroidisme. Kondisi ketika kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak.
  • Hipotiroidisme. Kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup.
  • Penyakit Hashimoto. Penyakit autoimun yang menyebabkan hipotiroidisme.
  • Nodul tiroid. Benjolan yang tumbuh di dalam kelenjar tiroid.
  • Kanker tiroid. Kanker yang berasal dari sel-sel kelenjar tiroid.

Penyebab Penyakit Tiroid Berdasarkan Jenisnya

Penyakit tiroid dapat disebabkan oleh berbagai faktor, tergantung pada jenis penyakitnya. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum penyakit tiroid:

1. Penyebab Hipertiroidisme

Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid terlalu aktif dan menghasilkan hormon tiroid berlebihan. Beberapa penyebab hipertiroidisme meliputi:

  • Penyakit Graves. Penyakit autoimun yang paling sering menyebabkan hipertiroidisme. Pada penyakit Graves, sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan kelenjar tersebut menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak.
  • Nodul tiroid hiperaktif. Benjolan pada kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon tiroid secara berlebihan.
  • Tiroiditis. Peradangan pada kelenjar tiroid yang dapat menyebabkan pelepasan hormon tiroid yang tersimpan.
  • Konsumsi yodium berlebihan. Yodium dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid, tetapi asupan yodium yang berlebihan dapat memicu hipertiroidisme pada orang yang rentan.

2. Penyebab Hipotiroidisme

Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid kurang aktif dan tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Beberapa penyebab hipotiroidisme meliputi:

  • Penyakit Hashimoto. Penyakit autoimun yang paling sering menyebabkan hipotiroidisme. Pada penyakit Hashimoto, sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan kerusakan dan penurunan produksi hormon tiroid.
  • Tiroiditis. Peradangan pada kelenjar tiroid yang dapat merusak sel-sel penghasil hormon tiroid.
  • Pengobatan hipertiroidisme. Pengobatan hipertiroidisme, seperti operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau terapi yodium radioaktif, dapat menyebabkan hipotiroidisme.
  • Kekurangan yodium. Yodium dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid. Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme, terutama di daerah yang penduduknya kekurangan asupan yodium.
  • Kerusakan kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari menghasilkan hormon yang merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Kerusakan pada kelenjar pituitari dapat menyebabkan hipotiroidisme.

3. Penyebab Penyakit Hashimoto

Penyakit Hashimoto adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid. Penyebab pasti penyakit Hashimoto belum diketahui, tetapi faktor genetik dan lingkungan diduga berperan dalam perkembangan penyakit ini.

Menurut data dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, penyakit Hashimoto lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, dan lebih sering terjadi pada orang dengan riwayat keluarga penyakit tiroid atau penyakit autoimun lainnya.

4. Penyebab Nodul Tiroid

Nodul tiroid adalah benjolan yang tumbuh di dalam kelenjar tiroid. Penyebab nodul tiroid bervariasi, dan sebagian besar nodul tiroid bersifat jinak (non-kanker). Beberapa penyebab nodul tiroid meliputi:

  • Kekurangan yodium. Kekurangan yodium dapat menyebabkan pembentukan nodul tiroid.
  • Tiroiditis Hashimoto. Peradangan kronis pada kelenjar tiroid akibat penyakit Hashimoto dapat menyebabkan pembentukan nodul.
  • Nodul tiroid jinak (adenoma). Pertumbuhan sel-sel tiroid yang abnormal dapat membentuk nodul jinak.
  • Kista tiroid. Kantung berisi cairan yang dapat terbentuk di dalam kelenjar tiroid.
  • Kanker tiroid. Sebagian kecil nodul tiroid bersifat kanker.

Penyebab Kanker Tiroid

Penyebab pasti kanker tiroid belum diketahui sepenuhnya, tetapi beberapa faktor risiko dapat meningkatkan risiko terkena kanker tiroid, termasuk:

  • Paparan radiasi. Paparan radiasi, terutama pada masa kanak-kanak, dapat meningkatkan risiko kanker tiroid.
  • Riwayat keluarga. Orang dengan riwayat keluarga kanker tiroid memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
  • Usia. Kanker tiroid lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
  • Jenis kelamin. Wanita lebih mungkin terkena kanker tiroid daripada pria.
  • Mutasi genetik. Beberapa mutasi genetik dapat meningkatkan risiko kanker tiroid.

Menurut WHO, paparan radiasi ionisasi, terutama pada usia muda, merupakan faktor risiko utama untuk kanker tiroid papiler.

Faktor Risiko Penyakit Tiroid yang Perlu Diwaspadai

Selain penyebab spesifik untuk setiap jenis penyakit tiroid, ada beberapa faktor risiko umum yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tiroid, yaitu:

  • Riwayat keluarga penyakit tiroid. Memiliki anggota keluarga dengan penyakit tiroid meningkatkan risiko terkena penyakit yang sama.
  • Jenis kelamin wanita. Wanita lebih mungkin terkena penyakit tiroid daripada pria.
  • Usia di atas 60 tahun. Risiko penyakit tiroid meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Penyakit autoimun lainnya. Orang dengan penyakit autoimun lainnya, seperti diabetes tipe 1 atau rheumatoid arthritis, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit tiroid.
  • Kehamilan dan pasca persalinan. Wanita hamil dan pasca persalinan memiliki risiko lebih tinggi terkena tiroiditis.
  • Kekurangan atau kelebihan yodium. Asupan yodium yang tidak adekuat atau berlebihan dapat memengaruhi fungsi tiroid.
  • Paparan radiasi. Paparan radiasi pada leher atau dada dapat meningkatkan risiko penyakit tiroid, termasuk kanker tiroid.

Gejala Penyakit Tiroid yang Perlu Diketahui

Gejala penyakit tiroid bervariasi tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum penyakit tiroid meliputi:

  • Perubahan berat badan. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan (pada hipertiroidisme) atau penambahan berat badan (pada hipotiroidisme).
  • Kelelahan. Merasa lelah dan lesu sepanjang waktu.
  • Perubahan suasana hati. Merasa cemas, mudah tersinggung, atau depresi.
  • Gangguan tidur. Sulit tidur atau tidur terlalu banyak.
  • Perubahan pada kulit dan rambut. Kulit kering, rambut rontok, atau perubahan tekstur rambut.
  • Sensitivitas terhadap suhu. Merasa terlalu panas (pada hipertiroidisme) atau terlalu dingin (pada hipotiroidisme).
  • Pembengkakan di leher. Pembengkakan kelenjar tiroid (gondok).
  • Perubahan denyut jantung. Denyut jantung cepat atau tidak teratur (pada hipertiroidisme) atau denyut jantung lambat (pada hipotiroidisme).

Curiga Muncul Gangguan di Kelenjar Tiroid? Segera Hubungi Dokter Ini untuk tahu perawatan terbaiknya.

Apa Kata Riset?

Penelitian yang dipublikasikan dalam Thyroid Research menyoroti pentingnya mengelola fungsi tiroid selama kehamilan dan mengatasi masalah infertilitas yang terkait dengan gangguan tiroid. 

Gangguan tiroid selama kehamilan dapat mempengaruhi baik ibu maupun bayi. Oleh sebab itu, proses diagnosis dan pengobatan yang tepat sangat penting. 

Studi ini juga membahas peran penting USG leher dalam mengikuti perkembangan kanker tiroid yang diferensiasi pada tahap lanjut.

Ini menunjukkan bahwa teknologi canggih ini dapat meningkatkan akurasi diagnostik dan pengawasan klinis.

Diagnosis Penyakit Tiroid

Diagnosis penyakit tiroid biasanya melibatkan beberapa langkah, termasuk:

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa leher untuk melihat apakah ada pembengkakan atau nodul pada kelenjar tiroid.
  • Tes darah. Tes darah digunakan untuk mengukur kadar hormon tiroid (T4 dan T3) dan hormon perangsang tiroid (TSH) dalam darah.
  • USG tiroid. USG tiroid menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar kelenjar tiroid. USG dapat membantu dokter melihat ukuran dan struktur kelenjar tiroid, serta mendeteksi nodul.
  • Biopsi tiroid. Biopsi tiroid melibatkan pengambilan sampel jaringan dari kelenjar tiroid untuk diperiksa di bawah mikroskop. Biopsi biasanya dilakukan jika terdapat nodul tiroid yang mencurigakan.
  • Pemindaian tiroid. Pemindaian tiroid menggunakan sejumlah kecil zat radioaktif untuk menghasilkan gambar kelenjar tiroid. Pemindaian tiroid dapat membantu dokter melihat bagaimana kelenjar tiroid berfungsi.

Opsi Pengobatan Penyakit Tiroid

Pengobatan penyakit tiroid tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahannya. Beberapa opsi pengobatan penyakit tiroid meliputi:

  • Obat-obatan. Obat-obatan dapat digunakan untuk mengobati hipertiroidisme (obat anti-tiroid) atau hipotiroidisme (hormon tiroid sintetis).
  • Terapi yodium radioaktif. Terapi yodium radioaktif digunakan untuk menghancurkan sel-sel tiroid yang terlalu aktif pada hipertiroidisme.
  • Operasi. Operasi pengangkatan kelenjar tiroid (tiroidektomi) dapat dilakukan untuk mengobati nodul tiroid, kanker tiroid, atau hipertiroidisme yang tidak merespons pengobatan lain.

Rekomendasi Obat Tiroid

Berikut beberapa pilihan obat tiroid yang umum direkomendasikan dokter:

  • Levothyroxine. Obat ini merupakan hormon tiroid sintetis yang digunakan untuk mengatasi hipotiroidisme.
  • Methimazole. Obat anti-tiroid ini digunakan untuk mengobati hipertiroidisme.
  • Propylthiouracil (PTU). Obat anti-tiroid yang juga digunakan untuk mengobati hipertiroidisme, terutama pada trimester pertama kehamilan.

Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut dan ikuti dosis yang dianjurkan.

Komplikasi Penyakit Tiroid yang Mungkin Terjadi

Jika tidak diobati, penyakit tiroid dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk:

  • Masalah jantung. Hipertiroidisme dapat menyebabkan detak jantung cepat, fibrilasi atrium, dan gagal jantung. Hipotiroidisme dapat menyebabkan detak jantung lambat dan peningkatan kadar kolesterol.
  • Krisis tiroid. Kondisi darurat yang jarang terjadi akibat hipertiroidisme yang tidak terkontrol.
  • Myxedema coma. Kondisi darurat yang jarang terjadi akibat hipotiroidisme yang tidak terkontrol.
  • Infertilitas. Penyakit tiroid dapat memengaruhi kesuburan pada wanita dan pria.
  • Osteoporosis. Hipertiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan pengeroposan tulang.
  • Neuropati perifer. Hipotiroidisme dapat menyebabkan kerusakan saraf yang menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kesemutan pada tangan dan kaki.

Langkah-Langkah Pencegahan Penyakit Tiroid

Tidak semua penyakit tiroid dapat dicegah, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini, yaitu:

  • Memastikan asupan yodium yang cukup. Konsumsi garam beryodium dan makanan laut secara teratur untuk memastikan asupan yodium yang cukup.
  • Menghindari paparan radiasi yang tidak perlu. Jika memungkinkan, hindari paparan radiasi pada leher atau dada.
  • Melakukan pemeriksaan tiroid secara teratur. Jika memiliki riwayat keluarga penyakit tiroid atau faktor risiko lainnya, lakukan pemeriksaan tiroid secara teratur.
  • Mengelola stres. Stres kronis dapat memengaruhi fungsi tiroid. Kelola stres dengan baik melalui olahraga, relaksasi, atau meditasi.
  • Berhenti merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit Graves dan penyakit tiroid lainnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala penyakit tiroid, seperti perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, perubahan suasana hati, atau pembengkakan di leher. Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.

Kamu bisa memanfaatkan fitur chat dokter di Halodoc untuk menemukan dokter spesialis penyakit dalam yang tepat. Atur jadwal konsultasi dengan dokter pilihanmu dengan mudah!

Kesimpulan

Penyakit tiroid adalah gangguan pada kelenjar tiroid yang dapat memengaruhi metabolisme tubuh. Ada berbagai jenis penyakit tiroid, masing-masing dengan penyebab dan gejala yang berbeda.

Mengenali penyebab penyakit tiroid dan faktor risikonya penting untuk diagnosis dini dan penanganan yang tepat.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Thyroid Disease.
WebMD. Diakses pada 2020. Thyroid Problems.
Thyroid Research. Diakses pada 2025. The thyroid in pregnancy and infertility – challenges, diagnostics, and treatment.

FAQ

1. Apa ciri-ciri orang terkena tiroid?

Berikut ciri-ciri yang bisa mengindikasikan adanya gangguan pada kelenjar tiroid:

  • Hipotiroidisme (fungsi tiroid terlalu rendah): gejalanya bisa berupa mudah lelah, berat badan naik, kulit kering, rambut rontok, sensitif terhadap suhu dingin, sembelit, hingga perasaan murung atau depresi.
  • Hipertiroidisme (fungsi tiroid terlalu aktif): ditandai dengan penurunan berat badan tanpa sebab jelas, detak jantung cepat atau tidak teratur, rasa cemas berlebih, tangan gemetar (tremor), tidak tahan panas, keringat berlebihan, serta perubahan pada siklus menstruasi.

2. Tiroid bisa disembuhkan dengan cara apa?

Pengobatan gangguan tiroid disesuaikan dengan jenis dan penyebab kondisi yang dialami:

  • Hipotiroidisme biasanya ditangani dengan terapi hormon tiroid sintetis, seperti levothyroxine, untuk mengembalikan kadar hormon ke tingkat normal.
  • Hipertiroidisme dapat diobati dengan obat antitiroid seperti methimazole, terapi iodin radioaktif untuk menurunkan aktivitas kelenjar, atau prosedur pembedahan untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.

3. Hipertiroid disebabkan oleh apa?

eberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab hipertiroidisme antara lain:

  • Penyakit Graves: Gangguan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, sehingga membuatnya bekerja terlalu aktif.
  • Nodul tiroid: Adanya benjolan atau nodul pada kelenjar tiroid yang bisa memproduksi hormon tiroid secara berlebihan.
  • Tiroiditis: Peradangan pada kelenjar tiroid yang dapat menyebabkan pelepasan hormon tiroid dalam jumlah besar ke aliran darah secara tiba-tiba.