Perlu Tahu, Ini Jenis dan Fungsi Hormon Pada Laki Laki
Beberapa hormon pada laki-laki yang berperan penting dalam tubuh meliputi testosteron, FSH, LH, dan lainnya.

DAFTAR ISI
- Jenis dan Fungsi Hormon pada Laki-Laki
- Gangguan Hormon pada Laki-Laki
- Gejala Ketidakseimbangan Hormon
- Penyebab Ketidakseimbangan Hormon
- Diagnosis Ketidakseimbangan Hormon
- Pengobatan Ketidakseimbangan Hormon
- Pencegahan Gangguan Hormon
- Kapan Harus ke Dokter?
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Gangguan Hormon
Hormon merupakan senyawa dalam tubuh yang memiliki fungsi untuk mengatur fungsi sel serta organ dalam tubuh. Hormon juga memainkan peranan penting untuk mengatur metabolisme, perkembangan, fungsi reproduksi, dan suasana hati.
Pria maupun wanita memiliki jenis hormon yang sama dalam tubuh. Namun, kadar hormon tersebut dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan biologis individu. Laki-laki dapat memiliki kadar hormon tertentu yang lebih tinggi dibandingkan wanita.
Mau tahu apa saja jenis dan fungsi hormon pada laki-laki? Berikut ulasan selengkapnya!
Jenis dan Fungsi Hormon pada Laki-Laki
Terdapat beberapa hormon utama yang berperan penting dalam kesehatan tubuh pria, antara lain:
1. Testosteron
Testosteron merupakan salah satu hormon utama yang berperan penting dalam sistem reproduksi pria. Hormon ini diproduksi pada testis dan dikontrol oleh kelenjar pituitari pada otak.
Meningkat pada saat pubertas, testosteron dapat menyebabkan perkembangan fisik pria, seperti perkembangan penis, testis, rambut wajah dan tubuh, dan pertumbuhan otot.
Selain itu, hormon ini juga membantu produksi sperma dan gairah seks.
Kekurangan testosteron pada pria dapat menyebabkan hilangnya kekuatan otot, kurangnya pertumbuhan rambut, disfungsi ereksi, hilangnya gairah seks, hingga anemia.
Kamu dapat mengetahui lebih lanjut mengenai manfaat hormon testosteron melalui artikel ini: “Harus Tahu, Ini Manfaat Hormon Testosteron dan Cara Meningkatkannya”.
2. Follicle-stimulating hormone (FSH)
Hormon pada laki-laki lainnya yang berperan penting adalah follicle-stimulating hormone (FSH).
Untuk memproduksi hormon ini, otak akan memproduksi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) di hipotalamus. Kemudian, GnRH ini akan mendorong kelenjar pituitari untuk memproduksi FSH.
Sama seperti testosteron, hormon ini juga memainkan peranan penting dalam sistem reproduksi pria. Ini adalah hormon yang berfungsi untuk pembentukan sperma didalam testis.
Selain produksi sperma, FSH juga diperlukan untuk pemeliharaan sperma.
Selain itu, FSH bekerja untuk bekerja mengontrol produksi hormon testosteron. Maka dari itu, hormon ini juga dikenal sebagai hormon kontrol karena peranannya dalam mengatur fungsi testis.
3. Luteinizing hormone (LH)
Luteinizing hormone (LH) merupakan hormon pada laki-laki lainnya yang berperan dalam sistem reproduksi. Hormon ini diproduksi dari kelenjar pituitari dan bergerak ke testis melalui aliran darah.
Bekerja dengan FSH, LH juga mendapat julukan hormon kontrol karena bertanggung jawab merangsang testis untuk membuat testosteron.
Meskipun umumnya dilakukan dengan uji testosteron, pemeriksaan kesuburan pada pria juga dapat dilakukan dengan tes pada hormon kontrol FSH dan LH. Tujuannya untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh mengenai kesehatan reproduksi pria.
Kamu dapat mengetahui jenis pemeriksaan kesuburan lainnya lewat artikel ini: Belum Punya Anak, Periksa Kesuburan dengan Cara Ini.
4. Prolactin
Prolaktin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. Umumnya, hormon ini ditemukan dengan kadar tinggi pada ibu hamil dan menyusui.
Bagi pria, tingginya kadar prolaktin dapat menyebabkan sejumlah masalah reproduksi. Contohnya adalah disfungsi ereksi dan rendahnya gairah seks.
Peningkatan kadar prolaktin dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis tertentu. Misalnya seperti penyakit hati, penyakit ginjal, penggunaan obat-obatan, operasi dada atau trauma, atau tumor pada kelenjar pituitari.
5. Estradiol
Estradiol adalah bentuk hormon estrogen yang umumnya banyak ditemukan pada perempuan. Meskipun kadarnya tidak banyak, hormon ini juga berperan penting dalam mengatur sistem tubuh pria.
Pada pria, testosteron dapat diubah menjadi estradiol yang bertanggung jawab untuk mengatur libido, fungsi ereksi, produksi sperma normal, dan menjaga kesehatan tulang.
Pengujian kadar estradiol dalam darah juga digunakan untuk mengetahui kesehatan metabolisme dan kardiovaskular, kepadatan tulang, dan regulasi gula darah.
Ketidakseimbangan pada hormon estradiol dapat menyebabkan gangguan seperti osteoporosis dan kurangnya gairah seks. Apabila kamu mengalami kurangnya gairah seks, kamu dapat membaca artikel berikut ini: “6 Cara Meningkatkan Gairah Seksual”.
6. Sex hormone binding globulin (SHBG)
Hormon pada laki-laki lainnya yang juga tidak kalah penting adalah sex hormone binding globulin (SHBG). SHBG merupakan protein yang diproduksi pada hati.
Hormon ini berfungsi mengangkut hormon testosteron dan estradiol ke seluruh tubuh. Lebih lanjut lagi, SHBG juga bekerja mengontrol jumlah testosteron yang aktif dan tersedia untuk digunakan tubuh.
Apabila kadar SHBG dalam tubuh tinggi, maka tubuh tidak akan memiliki cukup testosteron aktif. Di sisi lain, tingkat SHBG yang rendah menandakan tingginya tingkat testosteron aktif aliran darah.
Selain itu, uji SHBG dapat membantu mengidentifikasi penyebab infertilitas, libido rendah, atau disfungsi ereksi.
7. Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Thyroid Stimulating Hormone (TSH) adalah hormon pada laki-laki lainnya yang diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak.
Hormon ini berfungsi merangsang kelenjar tiroid di leher untuk menghasilkan hormon tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3). Kedua hormon tersebut bertanggung jawab untuk mengatur metabolisme tubuh.
Pemeriksaan TSH dapat menunjukkan apakah ada masalah pada kelenjar tiroid. Gangguan hormon tiroid juga dapat memengaruhi produksi testosteron.
Apabila kadar TSH terlalu tinggi, kamu dapat mengalami detak jantung tidak teratur, rasa cemas, dan masalah penglihatan. Sedangkan kadar TSH yang rendah menandakan tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid untuk tubuh.
Gangguan Hormon pada Laki-Laki
Gangguan hormon dapat terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu.
Beberapa gangguan hormon yang umum pada laki-laki meliputi:
- Hipogonadisme (testosteron rendah)
- Hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif)
- Hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif)
- Diabetes
Gejala Ketidakseimbangan Hormon
Gejala ketidakseimbangan hormon dapat bervariasi tergantung pada hormon yang terpengaruh. Beberapa gejala umum meliputi:
- Kelelahan
- Perubahan berat badan
- Perubahan suasana hati
- Dis fungsi ereksi
- Penurunan libido
- Infertilitas
- Rambut rontok
Penyebab Ketidakseimbangan Hormon
Ketidakseimbangan hormon dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Usia
- Kondisi medis tertentu
- Efek samping obat-obatan
- Gaya hidup tidak sehat (misalnya, stres, kurang tidur, diet buruk)
Diagnosis Ketidakseimbangan Hormon
Diagnosis ketidakseimbangan hormon biasanya melibatkan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, dan tes darah untuk mengukur kadar hormon.
Pengobatan Ketidakseimbangan Hormon
Pengobatan ketidakseimbangan hormon tergantung pada penyebab dan jenis gangguan hormon yang dialami. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
- Terapi hormon pengganti (misalnya, terapi testosteron)
- Obat-obatan
- Perubahan gaya hidup
Pencegahan Gangguan Hormon
Meskipun tidak semua gangguan hormon dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga keseimbangan hormon yang sehat:
- Menjalani gaya hidup sehat (diet seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup)
- Mengelola stres
- Menghindari paparan bahan kimia berbahaya
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur
Kapan Harus ke Dokter?
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala ketidakseimbangan hormon yang mengganggu kualitas hidup.
Dokter dapat membantu mendiagnosis penyebabnya dan merekomendasikan pengobatan yang tepat.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Gangguan Hormon
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala gangguan hormon, sebaiknya segera periksakan pada dokter spesialis di Halodoc.
Dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc telah berpengalaman selama bertahun-tahun serta memperoleh ulasan positif dari pasien sebelumnya.
Berikut beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:
- dr. Puguh Krisnadi Sandjojo, Sp.PD: Pengalaman 12 tahun, lulusan Universitas Hang Tuah Surabaya (2012) dan Universitas Sam Ratulangi (2020). Berpraktik di Cikarang, Jawa Barat, anggota PAPDI, dan tersedia di Halodoc.
- dr. Maya Puspita Sari, Sp.PD, AIFO-K: Pengalaman 9 tahun, lulusan Universitas Sriwijaya (2015) dan Universitas Hasanuddin (2023). Berpraktik di Lampung Tengah, Lampung, anggota PAPDI, dan tersedia di Halodoc.
- dr. Vera Bahar, Sp.PD: Pengalaman 15 tahun, lulusan Universitas Muslim Indonesia (2008) dan Universitas Hasanuddin (2021). Berpraktik di Wajo, Sulawesi Selatan, anggota PAPDI, dan tersedia di Halodoc.
Itulah dokter spesialis yang siap memberikan penanganan gejala gangguan hormon dengan aman dan akurat
Melalui Halodoc, kamu bisa berkonsultasi kapan saja dan di mana saja, tanpa harus keluar rumah.Yuk, download Halodoc sekarang juga!



