Advertisement

Perut Buncit, Ini Penyebab dan Cara Tepat Mengatasinya

13 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   03 Oktober 2025

Perut buncit bisa mengganggu penampilan dan meningkatkan berbagai risiko masalah kesehatan.

Perut Buncit, Ini Penyebab dan Cara Tepat MengatasinyaPerut Buncit, Ini Penyebab dan Cara Tepat Mengatasinya

DAFTAR ISI


Perut buncit adalah masalah yang sering dialami oleh banyak orang, baik pria maupun wanita. Kondisi ini bukan hanya sekadar masalah estetika, tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko penyakit. 

Mulai dari diabetes, penyakit jantung, dan berbagai masalah metabolisme. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab di balik perut buncit dan mencari cara yang tepat untuk mengatasinya. 

Apa itu Perut Buncit?

Perut buncit adalah kondisi di mana terjadi pembesaran ukuran perut akibat penumpukan lemak yang berlebihan, terutama di bagian dalam perut.

Lemak ini dikenal sebagai lemak visceral yang menyelimuti organ-organ vital dan bisa berbahaya bagi kesehatan.

Meskipun sedikit lemak perut adalah hal normal, kelebihan lemak dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

Ketahui bahwa Wegovy Sudah Resmi BPOM, Ini Manfaatnya.

Agar tahu, Ini Cara Pakai Wegovy yang Tepat dan Aman.

Penyebab Perut Buncit

Salah satu penyebab utama perut buncit adalah pola makan yang tidak sehat. Sejumlah faktor lain yang dapat menyebabkan perut buncit, meliputi:

1. Konsumsi makanan tinggi gula dan lemak

Salah satu penyebab utama perut buncit adalah pola makan yang tidak sehat, terutama konsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh.

Makanan cepat saji, minuman manis, dan camilan olahan dapat menyebabkan penumpukan lemak di area perut.

Intip informasi lain seputar Diet dan Nutrisi Kebutuhan Tubuh berikut ini. 

2. Kurang aktivitas fisik

Gaya hidup yang sedentari atau kurangnya aktivitas fisik juga menjadi penyebab perut buncit. 

Tanpa olahraga yang cukup, kalori yang tidak terbakar akan disimpan sebagai lemak, terutama di bagian perut.

3. Stres dan kualitas tidur yang buruk

Stres dapat memicu peningkatan hormon kortisol yang bisa memicu penimbunan lemak di perut. 

Selain itu, kurang tidur dapat memperlambat metabolisme, sehingga memengaruhi pengelolaan berat badan.

4. Usia

Seiring bertambahnya usia, perubahan hormon dan metabolisme dapat membuat tubuh lebih sulit membakar lemak. Hal ini membuat banyak orang mengalami perut buncit seiring bertambahnya usia.

5. Mengidap kondisi medis

Beberapa kondisi medis, seperti sindrom iritasi usus, intoleransi gluten, dan gangguan hormonal dapat menyebabkan kembung dan penumpukan lemak di perut.

Kondisi penyerta ini perlu diobati dna diiringi dengan gaya hidup sehat. 

6. Keturunan atau genetik

Faktor genetik juga berperan besar dalam kecenderungan seseorang untuk memiliki perut buncit.

Jika anggota keluarga kamu memiliki masalah yang sama, kemungkinan kamu  juga akan mengalaminya.

7. Obesitas

Obesitas umumnya ditandai dengan penumpukan lemak di area perut, yang membuatnya terlihat buncit.

Penyebab utama dari obesitas adalah ketika kalori yang dikonsumsi lebih banyak daripada kalori yang dibakar. 

Beberapa faktor lain yang dapat memicu obesitas antara lain:

  • Minimnya aktivitas fisik.
  • Gaya hidup yang sangat tidak aktif.
  • Kebiasaan begadang, yang bisa mengganggu produksi hormon pengatur nafsu makan seperti ghrelin dan leptin. Ketidakseimbangan ini dapat membuat rasa lapar sulit dikendalikan.
  • Pola makan yang tidak sehat dengan konsumsi kalori dan lemak yang tinggi.
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan, karena dapat mengurangi hormon pengatur nafsu makan dan meningkatkan asupan glukosa, yang berujung pada penumpukan lemak di perut.
  • Stres yang berlebihan, yang dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dan mempengaruhi metabolisme.

Perut buncit akibat obesitas sebaiknya tidak diabaikan karena berisiko menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi.

Ketahui bahwa Kandungan Wegovy dan Cara Kerjanya untuk Mengatasi Obesitas.

8. Sembelit (Konstipasi)

Masalah pencernaan seperti sembelit juga dapat menyebabkan perut terlihat buncit.

Kondisi ini terjadi ketika feses tertahan di usus besar, dan jika berlangsung lama, dapat menyebabkan akumulasi gas berlebih di dalam usus, sehingga perut tampak membuncit.

9. Hamil

Perut buncit pada wanita hamil adalah hal yang wajar. Ini terjadi karena rahim yang terletak di bagian bawah perut mengalami pembesaran seiring pertumbuhan janin.

10. Penumpukan cairan (asites)

Asites, atau penumpukan cairan di perut, menyebabkan perut terlihat buncit dan merupakan tanda dari beberapa kondisi serius, seperti sirosis hati, gagal jantung, dan gagal ginjal. 

Asites terjadi karena kebocoran cairan ke dalam rongga peritoneum. Penanganan medis yang tepat diperlukan untuk kasus perut buncit akibat asites untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

11. Irritable bowel syndrome (IBS)

Sindrom iritasi usus besar (IBS) dapat menyebabkan perut kembung dan buncit akibat penumpukan gas.

Selain itu, pengidap IBS sering mengalami gejala lain seperti diare, sembelit, kram perut, mual, serta sering bersendawa atau kentut.

12. Kanker lambung

Kanker lambung pada tahap akhir juga bisa menjadi penyebab perut buncit.

Pertumbuhan sel kanker yang agresif dan telah menyebar di sekitar lambung dapat membuat bagian atas perut terlihat bengkak dan nyeri saat ditekan.

Selain itu, kanker lambung bisa memperburuk keadaan asites.

13. Intoleransi makanan

Intoleransi terhadap jenis makanan tertentu dapat mengganggu kemampuan sistem pencernaan dalam memproses makanan dengan baik. 

Hal ini menyebabkan sisa makanan tidak dikeluarkan secara efisien, yang mengakibatkan penumpukan gas di perut. Akibatnya, perut terasa begah dan tampak buncit.

Fakta Unik Tentang Perut Buncit
  • Perut buncit tidak selalu berarti obesitas. Seseorang bisa memiliki berat badan normal atau bahkan kurus, tetapi tetap memiliki perut buncit. Ini karena distribusi lemak tubuh setiap orang berbeda-beda.
  • Perut buncit tidak selalu disebabkan oleh penumpukan lemak semata. Faktor lain seperti kembung akibat gas, retensi air, atau bahkan kondisi medis tertentu seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) juga bisa menyebabkan perut terlihat buncit.

Faktor Risiko Perut Buncit

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko perut buncit, di antaranya:

  • Usia di atas 40 tahun
  • Pria cenderung lebih berisiko
  • Riwayat keluarga dengan obesitas atau diabetes
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol berlebihan

Apa Saja Isi Perut Buncit?

Isi dari perut buncit bisa berupa:

  • Lemak subkutan: Lemak yang berada tepat di bawah kulit.
  • Lemak visceral: Lemak yang menyelimuti organ internal dan bersifat lebih berbahaya.
  • Gas: Penumpukan gas akibat masalah pencernaan seperti IBS.
  • Perubahan hormonal: Seperti saat menstruasi atau menopause pada wanita.

Lemak visceral dapat memicu peradangan dan meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, hingga kanker.

Diagnosis perut buncit biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan pengukuran lingkar pinggang.

Dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan tambahan seperti tes darah, USG perut, atau CT scan untuk mencari tahu penyebab perut buncit dan menyingkirkan kemungkinan adanya kondisi medis yang mendasarinya.

Studi Tentang Risiko Perut Buncit

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Health and Rehabilitation Research, menunjukkan bahwa ukuran lingkar pinggang yang besar, terutama pada pria dengan lingkar pinggang lebih dari 85 sentimeter dan wanita dengan lingkar pinggang 80 sentimeter, merupakan faktor risiko signifikan untuk penyakit jantung.

Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi risiko penyakit jantung adalah usia, tingkat pendidikan, dan kebiasaan olahraga.

Usia yang lebih tua, tingkat pendidikan yang rendah, dan kurangnya aktivitas fisik dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi.

Cara Mengatasi Perut Buncit

Kamu perlu mengkombinasikan perubahan gaya hidup dan pola makan untuk mengatasi perut buncit.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat  kamu lakukan:

1. Perbaiki pola makan

Mengonsumsi makanan sehat yang kaya serat, protein, dan rendah lemak sangat penting. 

Perbanyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Hindari makanan olahan dan minuman manis yang dapat menambah kalori dan lemak.

Butuh saran seputar diet? Ini Dokter yang Bisa Beri Rekomendasi Makanan Sehat  yang bisa kamu hubungi.

2. Rutin berolahraga

Usahakan untuk menyisihkan waktu berolahraga, minimal 150 menit per minggu. Hal ini  dapat membantu membakar kalori dan lemak di perut. 

Kamu bisa latihan aerobik seperti lari, bersepeda, dan berenang.

Selain itu, latihan kekuatan juga penting untuk meningkatkan massa otot, yang dapat membantu membakar lebih banyak kalori.

Ampuh dan Aman, Ini 9 Olahraga Mengecilkan Perut Buncit yang bisa kamu coba.

3. Kelola stres dengan baik

Kamu bisa mengurangi stres dengan mempelajari teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau hobi lainnya.

Semua aktivitas ini dapat membantu menurunkan kadar kortisol. Cobalah untuk mengatur waktu istirahat yang cukup dan mencapai keseimbangan dalam hidup.

4. Perbaiki waktu tidur

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. 

Usahakan untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam dan ciptakan rutinitas tidur yang baik untuk meningkatkan kualitas tidurmu.

5. Penuhi kebutuhan hidrasi setiap hari

Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik guna menjaga fungsi metabolisme dan kelancaran proses pencernaan.

Minum cukup air setiap hari juga dapat membantu mengurangi rasa lapar, sehingga kamu tidak makan berlebihan.

Temukan Cara Menurunkan Berat Badan Tepat dengan Program Klinis dan Menyeluruh dari Halofit

Sedang mencari cara menurunkan berat badan dengan cepat tapi tetap aman dan diawasi dokter? Kini kamu bisa mencapainya lewat Halofit, layanan Klinik Obesitas Digital dari Halodoc yang menawarkan pendekatan klinis, nutrisi, dan gaya hidup sehat secara menyeluruh.

Halofit dirancang khusus untuk membantu kamu menemukan cara menurunkan berat badan yang benar-benar efektif, bukan sekadar diet sementara. Dengan dukungan dokter dan ahli gizi profesional, setiap program Halofit disesuaikan dengan kondisi tubuh, pola makan, dan target penurunan berat badanmu.

Berikut dua pilihan program yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan:

1. Halofit Advanced – Rp750.000/bulan

Cocok bagi kamu yang ingin memulai perjalanan sehat dengan pendampingan dokter dan ahli gizi selama 30 hari. Program Halofit Advanced mencakup meal plan personal, serta obat pendamping penurun berat badan yang diresepkan langsung oleh dokter untuk mendukung hasil yang aman dan maksimal.

2. Halofit Transform –  Mulai dari Rp3.300.000/bulan

Program Halofit Transform adalah program premium bagi kamu yang membutuhkan cara menurunkan berat badan dengan cepat dan terukur melalui terapi injeksi GLP-1. Terapi ini telah terbukti secara klinis membantu mengontrol nafsu makan dan mempercepat penurunan berat badan. Dengan pengawasan dokter, kamu akan mendapatkan dukungan medis lengkap beserta obat diet paling ampuh sesuai kebutuhan tubuhmu.

Semua layanan ini tersedia langsung di aplikasi Halodoc, mulai dari konsultasi, pemesanan paket, hingga pemantauan progres, semuanya bisa dilakukan tanpa perlu datang ke klinik.

Tunggu apa lagi?  Kamu bisa klik di sini untuk mulai coba program Halofit!

Rekomendasi Obat untukMenurunkan Berat badan

Ada beberapa rekomendasi obat yang bisa digunakan untuk membantu mengatasi perut buncit yang disebabkan oleh penumpukan lemak atau obesitas. Berikut pilihannya:

1. Wegovy 0.25 mg/dosis Pen 1.5 ml

Salah satu pilihan utama obat penurun berat badan adalah Wegovy.

Wegovy 0.25 mg berbentuk suntikan dengan resep dokter dan biasanya digunakan sebagai pendamping diet rendah kalori, serta peningkatan aktivitas fisik untuk membantu mengelola masalah obesitas jangka panjang.

Obat obesitas ini mengandung semaglutide, yang bekerja meniru hormon GLP-1 untuk mengatur nafsu makan sekaligus mengontrol asupan makanan.

Dosis penggunaan obat (ikuti dosis yang dianjurkan dokter): 

  • Dimulai dengan dosis 0.25 mg, 1 kali seminggu. 
  • Dosis pemeliharaan: 2.4 mg, 1 kali seminggu. 

Nomor registrasi: DKI2464605443A1

Mulai dari: Rp3.139.100 per pen. 

Dapatkan Wegovy 0.25 mg/dosis Pen 1.5 ml di Toko Kesehatan Halodoc.

Selain itu, Wegovy tersedia dalam  dosis lain yaitu: 

Obesitas bisa teratasi! Kamu bisa mendapatkan solusi medis teruji yang sudah diawasi oleh dokter, mulai konsultasi dari Rp10.000 di Halofit yang hanya tersedia di aplikasi Halodoc!

2. Orlistat 120 mg 10 Kapsul

Orlistat adalah obat yang sudah terbukti secara klinis untuk membantu menurunkan berat badan, termasuk dalam mengurangi lemak berlebih di area perut atau perut buncit. 

Obat diet ampuh ini juga efektif dan aman digunakan bagi kamu yang memiliki perut buncit dengan riwayat kesehatan tertentu. 

Dosis penggunaan obat: 

  • Pasien dewasa dengan BMI ≥30 kg/m² atau ≥27 kg/m² dengan faktor risiko (seperti hipertensi, diabetes, atau dislipidemia): 120 mg, 3 kali sehari saat makan utama. 
  • Pasien dewasa dengan BMI ≥28 kg/m² tanpa faktor risiko: 60 mg, 3 kali sehari saat makan utama.

Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini, karena tergolong ke dalam obat keras dan perlu pengawasan medis. 

Nomor registrasi: GKL2033548701A1

Harga mulai dari: Rp88.800 per strip.

Dapatkan Orlistat 120 mg 10 Tablet di Toko Kesehatan Halodoc. 

Riset Mengenai Kandungan Orlistat dan Efektivitasnya

Terdapat banyak penelitian terkait orlistat yang digunakan sebagai terapi tambahan untuk diet. Salah satunya diterbitkan oleh StatPearls yang membahas mengenai cara kerja dan efektivitas kandungan ini, seperti: 

  • Obat ini bersifat non-sistemik, artinya tidak diserap ke dalam aliran darah, sehingga efek samping sistemik sangat minimal.
  • Manfaat maksimal orlistat dapat diperoleh saat dikombinasikan dengan diet seimbang dan olahraga teratur.
  • Penurunan berat badan mulai terlihat dalam 2 minggu setelah penggunaan.
  • Dalam penggunaan orlistat, para ahli menyarankan untuk mengkombinasikan dengan diet rendah lemak agar efek samping pencernaan seperti feses berminyak dapat diminimalisir.

3. Vistat 120 mg 10 Kapsul

Rekomendasi selanjutnya adalah Vistat yang juga memiliki kandungan orlistat yang efektif mengatasi perut buncit.  

Cara kerja obat ini adalah dengan memecah lemak dari makanan, sehingga lemak tidak diserap tubuh dan langsung dikeluarkan melalui feses sehingga lemak di perut tidak menumpuk. 

Kombinasikan penggunaan obat ini dengan olahraga rutin dan diet rendah lemak agar semakin efektif mengecilkan lingkar perut. 

Dosis penggunaan obat: 

  • Pasien dewasa dengan BMI ≥30 kg/m² atau ≥27 kg/m² dengan faktor risiko (seperti hipertensi, diabetes, atau dislipidemia): 120 mg, 3 kali sehari saat makan utama.

Nomor registrasi: DKL1731808301A1

Harga mulai dari: Rp121.900 per strip. 

Dapatkan Vistat 120 mg 10 Kapsul di Toko Kesehatan Halodoc. 

4. Obeslim 10 Kapsul

Obat ini diformulasikan untuk membantu menurunkan berat badan sekaligus mengurangi penumpukan lemak di area perut. 

Cara kerja obat ini adalah dengan menekan nafsu makan dan meningkatkan metabolisme tubuh. 

Sebaiknya gunakan obat sesuai dengan petunjuk dokter agar mendapatkan dosis dan aturan pakai yang tepat dan aman sesuai dengan kondisimu, terutama jika memiliki riwayat kesehatan tertentu. 

Dosis penggunaan obat: 

  • Pasien dewasa dengan BMI 30 mg/m2 atau 27 kg/m2 dan memiliki risiko penyakit (hipertensi, diabetes, dislipidemia): 120 mg, 3 kali sehari saat makan berat. 

Nomor registrasi: DKL1413319201A1

Harga mulai dari: Rp142.100 per strip. 

Dapatkan Obeslim 10 Kapsul di Toko Kesehatan Halodoc. 

Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.

Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Pencegahan Perut Buncit

Langkah pencegahan penting untuk menghindari terjadinya perut buncit:

  • Terapkan pola makan sehat dan seimbang
  • Aktif bergerak dan berolahraga secara rutin
  • Kelola stres dengan baik
  • Tidur cukup setiap malam
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala

Jika perut buncit tidak kunjung membaik meskipun sudah melakukan perubahan gaya hidup, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis gizi klinik di Halodoc.

Mereka bisa memberikan tips diet yang tepat sesuai dengan kebutuhan tubuhmu.

Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2025. What causes an increase in belly fat?
Healthline. Diakses pada 2025. What Makes You Gain Belly Fat?
Journal of Health and Rehabilitation Research. Diakses pada 2025. Association Between Belly Fat and Cardiovascular Disease: A Survey-Based Study.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Belly fat in women: Taking — and keeping — it off.
StatPearls. Diakses pada 2025. Orlistat. 
WebMD. Diakses pada 2025. Causes of Belly Fat.

FAQ 

1. Apa isi dari perut buncit?

Perut buncit bisa berisi berbagai hal tergantung pada penyebabnya. Umumnya, perut buncit terbentuk akibat akumulasi lemak di area perut.

Nah, jenis lemak ini dikenal sebagai lemak visceral. Perut buncit juga bisa terjadi akibat penumpukan gas dalam usus, retensi cairan, atau pembesaran organ tertentu.

2. Apa saja yang bikin perut buncit?

Sejumlah faktor yang bisa menyebabkan perut buncit antara lain:

  • Konsumsi kalori berlebihan yang menyebabkan penimbunan lemak.
  • Kurangnya aktivitas fisik yang mengurangi pembakaran kalori dan akumulasi lemak.
  • Kembung atau penumpukan gas, sering kali karena makanan yang sulit dicerna seperti kacang-kacangan dan sayuran tertentu.
  • Retensi cairan, yang bisa terjadi karena berbagai alasan termasuk asupan garam yang tinggi atau kondisi medis tertentu.
  • Masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar atau intoleransi makanan.

3. Apa yang harus dilakukan ketika perut buncit?

Langkah-langkah yang dapat kamu ambil untuk mengurangi perut buncit meliputi:

  • Batasi kalori berlebih dan makanan yang menyebabkan gas atau kembung. Perbanyak konsumsi serat dan tetap terhidrasi.
  • Lakukan latihan aerobik dan latihan kekuatan untuk membantu membakar lemak dan memperkuat otot perut.
  • Jika perut buncit disertai gejala lain seperti nyeri, sembelit, atau diare, konsultasikan dengan dokter untuk mengevaluasi masalah pencernaan yang mungkin ada.
  • Stres bisa mempengaruhi pencernaan dan menyebabkan penumpukan lemak di area perut. Jadi, kelola stres dengan baik.