Pompa ASI: Ini Jenis, Fungsi dan Cara Memakainya
“Pompa ASI berfungsi membantu ibu untuk menjaga produksi ASI sehingga nutrisi Si Kecil tetap terpenuhi. Alat ini juga terdiri dari berbagai jenis, mulai dari manual sampai elektrik.”

DAFTAR ISI
Halodoc, Jakarta – Pompa ASI adalah sebuah alat untuk memerah Air Susu Ibu (ASI) dari payudara ibu. Alat ini sangat membantu ibu dalam memberikan ASI untuk Si Kecil saat tidak bisa menyusui secara langsung.
Beberapa ibu menggunakan alat ini karena harus kembali bekerja setelah cuti melahirkan. Sementara yang lain menggunakannya untuk menjaga pasokan ASI tetap stabil atau untuk memberikan ASI kepada bayi yang memiliki kesulitan menyusui langsung.
Fungsi utama pompa ASI adalah membantu ibu menyediakan ASI secara lebih praktis, menjaga produksi ASI, dan memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup.
Selain itu, alat ini juga dapat membantu meringankan pembengkakan payudara dan mengatasi masalah seperti mastitis.
Jenis-Jenis Pompa ASI
Terdapat beberapa jenis pompa ASI yang tersedia di pasaran. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Berikut adalah beberapa jenis pompa ASI yang perlu ibu ketahui:
1. Pompa ASI manual
Jenis manual adalah pompa yang dioperasikan dengan tangan. Ibu harus memompa tuas atau pegangan untuk menciptakan vakum yang mengekstraksi ASI.
Jenis ini biasanya lebih murah dan mudah dibawa kemana pun (portabel) sehingga, cocok untuk digunakan sesekali atau saat bepergian.
Akan tetapi, jenis yang manual cenderung kurang efisien dan melelahkan jika digunakan untuk jangka waktu yang lama.
Selain itu, pompa manual butuh lebih banyak waktu untuk mengosongkan payudara sepenuhnya ketimbang jenis yang listrik.
2. Pompa ASI elektrik
Selanjutnya ada jenis elektrik yang menggunakan listrik untuk menggerakkan motor yang menciptakan vakum.
Jenis ini bisa dibilang lebih praktis dari pada manual karena proses pemompaan lebih mudah dan efisien.
Jenis ini lebih cepat memerah ASI dan ibu tidak perlu repot untuk menekan tuas. Terdapat dua jenis utama pompa elektrik, yaitu pompa elektrik tunggal dan pompa elektrik ganda.
Pompa elektrik tunggal hanya memompa satu payudara pada satu waktu, sementara pompa elektrik ganda memungkinkan ibu untuk memompa kedua payudara secara bersamaan. Jenis pompa ganda bisa lebih menghemat waktu dan efisien.
Jika ibu sedang mencari pompa ASI, berikut Tips Memilih Pompa ASI Terbaik untuk Ibu Menyusui.
3. Pompa ASI baterai
Sebenarnya pompa ASI baterai mirip dengan pompa elektrik. Bedanya, jenis pompa ini menggunakan baterai sebagai sumber dayanya.
Pompa baterai cocok untuk ibu yang sering bepergian dan tidak memiliki akses ke sumber listrik. Namun, level vakum pompa baterai cenderung kurang kuat dibandingkan pompa listrik.
Ibu juga butuh mengganti baterainya secara berkala apabila intensitas pemakaiannya cukup sering.
4. Pompa ASI hands-free
Pompa ASI hands-free adalah inovasi terbaru dalam teknologi pompa ASI. Jenis pompa ini biasanya terpasang langsung di dalam payudara sehingga ibu tidak harus memegang pompa selama proses memerah.
Bisa dibilang, pompa hands-free sangat praktis bagi ibu yang ingin melakukan aktivitas lain sambil memompa ASI. Namun, pompa hands-free biasanya lebih mahal dibandingkan jenis lainnya.
5. Penampung ASI
Penampung ASI sebenarnya bukan alat yang harus ibu pompa untuk mengeluarkan ASI. Alat ini merupakan botol yang bisa dilepas dan dipasang untuk mengumpulkan ASI perah.
Meskipun tidak perlu di pompa, penampung ASI memiliki daya vakum ketika ibu menempelkannya ke payudara.
Biasanya penampung ASI digunakan untuk menampung sisa ASI yang masih keluar setelah proses menyusui atau untuk mencegah mastitis.
Cara Memakai Pompa ASI
Cara pemakaian pompa ASI umumnya mudah dan mirip untuk semua jenis pompa. Berikut langkah-langkah pemakaian pompa ASI secara umum:
- Pastikan semua komponen pompa ASI bersih dan sudah disterilkan. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum merakit pompa. Jangan lupa siapkan kantong ASI untuk menyimpan susu setelahnya.
- Pilih tempat yang nyaman dan tenang untuk memompa. Duduklah dengan nyaman dan rilekskan bahu.
- Pasang corong dan flensa pada payudara, pastikan corong tersebut sesuai dengan ukuran payudara ibu. Flensa harus pas dan nyaman, tidak terlalu ketat atau longgar.
- Jika ibu menggunakan pompa elektrik atau baterai, nyalakan pompa dan atur level hisap yang sesuai dengan kenyamanan ibu.
- Mulailah dengan mengatur level hisap yang rendah dan tingkatkan perlahan-lahan sesuai kebutuhan. Jika menggunakan pompa manual, mulailah dengan menekan tuas dengan lembut.
- Lakukan pemompaan selama 15-20 menit atau sampai payudara terasa kosong. Jangan terlalu khawatir jika hanya sedikit ASI yang keluar pada awalnya, karena produksi ASI akan meningkat seiring waktu dan seringnya pemompaan.
- Setelah selesai, lepaskan corong dengan hati-hati dan tuangkan ASI ke dalam kantung ASI.
- Simpan ASI di lemari es atau freezer, sesuai dengan kebutuhan IBU. Labeli botol dengan tanggal dan waktu pemompaan untuk memastikan penggunaan ASI yang lebih lama terlebih dahulu.
- Setelah digunakan, segera bersihkan semua bagian pompa yang bersentuhan dengan ASI. Cuci dengan air hangat dan sabun, lalu sterilkan sesuai petunjuk.
Selain cara di atas, berikut Tips Memompa ASI yang Benar untuk ibu ketahui.
Rekomendasi Konselor Laktasi di Halodoc
Jika ibu butuh informasi lebih dalam tentang menyusui, hubungi saja konselor laktasi di Halodoc.
Nah, berikut ini terdapat beberapa rekomendasi konselor laktasi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari klien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, ibu tak perlu khawatir.
Sebab, ibu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.