Mastitis

Apa itu Mastitis?
Proses menyusui menjadi salah satu momen yang akan dilalui oleh ibu yang baru saja menjalani persalinan. Menyusui juga bisa menjadi proses untuk mendekatkan ikatan emosi antara ibu dan anak.
Namun, ada kalanya proses menyusui tak berjalan dengan lancar akibat berbagai gangguan kesehatan. Salah satu contohnya adalah mastitis.
Mastitis adalah peradangan yang terjadi pada payudara selama ibu menyusui (busui). Jika tidak teratasi dengan baik, penyakit ini dapat memicu infeksi yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri selama menyusui.
Mastitis merupakan kondisi yang umum terjadi pada busui. Biasanya, kondisi ini dapat terjadi mulai dari 1-3 bulan pertama proses menyusui.
Meskipun penyakit ini identik dengan ibu menyusui, ternyata siapa saja bisa mengidap mastitis, termasuk pada pria. Namun, kasus pada pria memang sangat jarang terjadi.
Penyebab Mastitis
Ada berbagai penyebab mastitis yang perlu diketahui, seperti:
1. Hiperlaktasi
Hiperlaktasi atau kelebihan suplai air susu ibu (ASI) pada ibu menyusui bisa menjadi salah satu penyebabnya. Kelebihan suplai ASI membuat saluran susu menyempit karena tertekan oleh jaringan di sekitarnya.
Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan yang dikenal dengan istilah mastitis inflamasi. Jika dibiarkan, kondisi ini menyebabkan gangguan kesehatan yang sangat tidak nyaman pada ibu menyusui, seperti infeksi bakteri yang memicu abses.
2. Infeksi bakteri
Permukaan kulit berisiko mengandung bakteri, termasuk permukaan kulit sekitar payudara. Biasanya, jika tidak ada luka terbuka atau kulit iritasi, bakteri ini tidak dapat memicu infeksi.
Namun, jika terdapat luka terbuka (pada ibu menyusui biasanya terdapat di sekitar puting), bakteri bisa menyebabkan infeksi dan menyebabkan mastitis.
3. Memiliki sistem imun tubuh yang kurang optimal
Kondisi sistem imun tubuh yang kurang optimal juga bisa menyebabkan seseorang mengalami mastitis. Penyebab ini biasanya terjadi pada semua kelompok wanita dewasa yang tidak sedang menjalani proses menyusui.
Selain itu, sistem imun tubuh yang kurang optimal juga bisa menyebabkan terjadinya infeksi payudara pada laki-laki.
Faktor Risiko Mastitis
Selain penyebab utama, ada beberapa faktor risiko yang perlu kamu ketahui sebagai pemicu mastitis, yaitu:
- Kebiasaan merokok. Kandungan yang beracun pada rokok bisa merusak jaringan payudara yang memicu kondisi ini.
- Iritasi pada puting. Hal ini bisa terjadi akibat piercing hingga penyakit kulit, seperti eczema.
- Memiliki implan payudara.
- Mencabut atau menghilangkan rambut halus di sekitar payudara dengan cara yang salah.
- Kurang waktu untuk pumping selama menyusui.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Mastitis?
Berikut beberapa kelompok yang berisiko mengidap mastitis, yaitu:
- Ibu menyusui.
- Orang yang memiliki luka pada bagian puting dan area payudara.
- Menyusui hanya dengan satu sisi payudara.
- Wanita yang menggunakan pakaian dalam (bra) terlalu ketat.
- Pernah memiliki riwayat mastitis.
- Kelelahan.
Mau tahu seperti apa ciri-ciri payudara yang sehat? Simak selengkapnya di artikel ini:”Harus Tahu, Ini 5 Ciri-Ciri Payudara Sehat dan Normal”.
Apa Ciri-Ciri Mastitis pada Payudara?
Mastitis adalah kondisi peradangan. Hal ini membuat payudara akan mengalami pembengkakan. Selain itu, ada berbagai gejala lain yang perlu ibu waspadai, antara lain:
- Pembengkakan payudara.
- Suhu pada bagian payudara menjadi lebih hangat.
- Benjolan keras pada payudara.
- Kulit payudara menjadi kemerahan.
- Nyeri dari bagian payudara hingga bawah ketiak.
- Luka atau iritasi pada bagian puting.
- Demam.
- Nyeri sendi.
- Kelelahan.
Sebaiknya jangan abaikan gejala ini. Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan secara medis.
Bukan hanya mastitis, cari tahu penyebab payudara nyeri saat mengalami tekanan melalui artikel “Payudara Sakit saat Ditekan? Hati-Hati Bisa Menandai 10 Kondisi Ini”
Cara Mendiagnosis Mastitis
Untuk mendiagnosis mastitis, biasanya dokter akan bertanya mengenai riwayat kondisi kesehatan. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Jika ibu sedang menyusui, maka dokter akan bertanya mengenai keluhan kesehatan yang terjadi.
Namun, jika kamu laki-laki atau wanita yang tidak menyusui, dokter bisa melakukan pemeriksaan dengan melakukan mammogram atau USG payudara. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak adanya penyakit yang lebih berbahaya.
Namun, jika kamu khawatir mengalami kanker payudara, kamu bisa lakukan berbagai pemeriksaan. Cari tahu ulasannya melalui artikel ini: “Kenali Tes-Tes Laboratorium untuk Mendeteksi Kanker Payudara”.
Cara Mengobati Mastitis
Penanganan yang terbaik untuk mastitis adalah menurunkan peradangan untuk mencegah adanya infeksi pada payudara. Untuk mengurangi peradangan, kamu bisa melakukan beberapa cara sederhana di rumah, seperti:
- Mengompres dingin payudara yang mengalami mastitis.
- Menggunakan pakaian dalam (bra) yang nyaman dan tidak ketat.
- Perbanyak minum air putih,
- Mengonsumsi berbagai makanan sehat dan bernutrisi seimbang.
Pastikan untuk tidak memijat payudara sembarangan dan mengompres hangat agar kondisi kesehatan membaik. Selain itu, ada pengobatan lain yang bisa kamu lakukan, seperti:
1. Melakukan proses menyusui yang tepat
Bagi ibu menyusui, melakukan direct breastfeeding pada satu minggu pertama bayi setelah lahir menjadi hal yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Untuk mengurangi rasa nyeri, ibu bisa mengompres dingin bagian payudara sebelum menyusui.
Setelah menyusui secara langsung, ibu juga bisa melakukan pumping menggunakan alat pumping yang sudah steril. Tingkatkan frekuensi pumping untuk menurunkan resiko peradangan.
2. Penggunaan obat-obatan medis
Namun, jika mastitis sudah cukup parah, maka kondisi ini memerlukan pengobatan secara medis, seperti:
- Antibiotik. Obat ini mampu mengatasi mastitis yang terjadi akibat infeksi bakteri. Pastikan kamu mengonsumsi antibiotik sesuai dengan anjuran dan resep dokter.
- Ibuprofen. Obat ini bisa mengurangi demam, rasa nyeri, dan pembengkakan yang berhubungan dengan kondisi mastitis.
- Acetaminophen. Obat ini juga bisa ibu gunakan untuk mengurangi rasa nyeri dan menurunkan demam.
Komplikasi Mastitis
Apakah penyakit mastitis itu berbahaya? Mastitis yang tidak diatasi dapat memicu berbagai komplikasi untuk kesehatan, seperti:
1. Abses payudara
Jika mastitis tidak diatasi, maka infeksi bisa berkembang menjadi abses. Abses payudara adalah kantung yang berisi nanah di dalam jaringan payudara yang dapat menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, dan peradangan yang parah.
2. Infeksi darah (sepsis)
Jika infeksi dari payudara menyebar ke aliran darah, dapat menyebabkan kondisi serius yang disebut sepsis. Sepsis adalah kondisi medis yang mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis segera.
3. Gangguan laktasi
Mastitis dapat mengganggu produksi dan aliran ASI, sehingga menyebabkan ibu menyusui mengalami kesulitan menyusui. Payudara yang sakit dan bengkak dapat membuat menyusui menjadi tidak nyaman.
4. Duct ectasia
Mastitis kronis atau berulang dapat menyebabkan duct ectasia, yaitu penyempitan dan pelebaran saluran ASI. Hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri dan keluarnya cairan dari puting susu.
5. Pembentukan fistula
Dalam kasus yang jarang terjadi, abses payudara yang tidak diobati dapat menyebabkan pembentukan fistula, yaitu jalur abnormal yang menghubungkan saluran ASI dengan kulit atau jaringan di sekitarnya.
6. Gangguan psikologis
Mastitis dapat menyebabkan stres, kecemasan, atau depresi pada ibu menyusui karena rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dialami.
Cara Mencegah Mastitis
Untuk mencegah mastitis, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan, seperti:
- Menjaga kebersihan area payudara dan puting.
- Bagi ibu menyusui, tingkatkan frekuensi pumping dan menyusui.
- Pastikan ibu menjalankan proses menyusui yang tepat.
- Cobalah untuk melakukan proses menyusui secara langsung selama satu minggu pertama.
Kapan Harus ke Dokter?
Mastitis biasanya akan membaik dalam waktu 10-14 hari. Namun, jika keluhan kesehatan tidak membaik, sebaiknya segera kunjungi fasilitas kesehatan atau rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kamu bisa awali dengan konsultasi dokter di Halodoc secara online terlebih dahulu.✔️ Konsultasi dari mana saja dengan biaya yang lebih terjangkau, klik gambar di bawah ini.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Mastitis.
Healthline. Diakses pada 2023. Mastitis.
Journal of Clinical Medicine. Diakses pada 2023. Mastitis While Breastfeeding: Prevention, the Importance of Proper Treatment, and Potential Complications.
Topik Terkini
Artikel Terkait
