Advertisement

Seberapa Sering Ibu Hamil Boleh Melakukan Hubungan Intim?

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Enrico Hervianto SpOG   25 Juni 2025

Ibu dan suami boleh berhubungan intim saat hamil sesuai keinginan, tapi frekuensinya tetap perlu dibatasi agar tidak berisiko.

Seberapa Sering Ibu Hamil Boleh Melakukan Hubungan Intim?Seberapa Sering Ibu Hamil Boleh Melakukan Hubungan Intim?

DAFTAR ISI

  1. Kapan Hubungan Intim Boleh Dilakukan saat Hamil?
  2. Seberapa Sering Boleh Hubungan Intim saat Hamil?
  3. Tips Aman Berhubungan Intim saat Hamil
  4. Manfaat Berhubungan Intim saat Hamil
  5. Kondisi Medis yang Membatasi Hubungan Intim saat Hamil
  6. Kapan Harus ke Dokter?
  7. Hubungi Dokter Ini untuk Tips Aman Berhubungan Intim selama Hamil
    1. dr. Helena Sunarja Sp.OG
    2. dr. Naeny Fajriah Sp.OG

Kehamilan bukan sebuah penghalang bagi ibu hamil untuk berhubungan intim dengan pasangan. Hubungan intim aman saat dilakukan selama kondisi kandungan ibu sehat dan kuat.

Ibu tidak perlu takut hubungan intim dapat membahayakan janin karena ada banyak proteksi alami dalam tubuh ibu hamil, seperti cairan ketuban, otot-otot dalam rahim yang kuat, dan lendir tebal yang menutupi leher rahim yang membantu melindungi bayi dari bahaya infeksi.

Munculnya keinginan untuk berhubungan intim saat hamil merupakan hal yang wajar. Saat hamil muda, libido ibu hamil biasanya cenderung meningkat sehingga ibu merasa lebih bergairah untuk melakukan hubungan intim.

Lantas, seberapa sering ibu hamil boleh melakukan hubungan intim? Berikut penjelasannya.

Kapan Hubungan Intim Boleh Dilakukan saat Hamil?

Selain aman, berhubungan intim saat hamil ternyata dapat memberi banyak manfaat.

Aktivitas seksual ini bisa menjadi seperti “olahraga” yang membantu membakar kalori dalam tubuh ibu sehingga ibu bisa menjaga berat badan tetap ideal selama kehamilan.

Berhubungan intim mampu melancarkan sirkulasi darah, mengurangi rasa nyeri, membantu tidur lebih nyenyak, serta membuat ibu merasa lebih bahagia.

Meski begitu, ibu perlu tahu kapan berhubungan intim boleh saat hamil. Sperma mengandung senyawa prostaglandin yang menyebabkan kontraksi.

Oleh karena itu, ibu yang usia kandungannya masih muda atau trimester 1 sebaiknya tidak berhubungan intim dulu agar tidak terjadi kontraksi yang dapat menyebabkan keguguran.

Catat, Ini pentingnya Penggunaan Kondom saat Berhubungan Intim dengan Bumil.

Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya tidak melakukan hubungan intim di usia kehamilan sekitar 37-42 minggu.

Alasannya, kepala janin sudah memasuki rongga panggul sehingga berhubungan intim dapat menyebabkan pendarahan atau persalinan dini.

Jika ibu ingin berhubungan intim saat hamil, trimester kedua adalah waktu yang paling baik.

Kandungan ibu sudah jauh lebih kuat dan ibu pun akan merasa lebih berenergi, bahkan lebih bergairah untuk bercinta di trimester kedua. Selain itu, rasa mual, muntah, dan pusing yang ibu alami di trimester pertama juga perlahan-lahan akan berkurang saat memasuki trimester kedua ini.

Agar lebih aman, ibu hamil sebaiknya membicarakan dulu kepada dokter kandungan soal aturan berhubungan intim saat hamil. Ibu juga bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk bertanya seputar keamanan berhubungan intim.

Seberapa Sering Boleh Hubungan Intim saat Hamil?

Sebenarnya ibu dan suami bisa melakukan hubungan intim sesering yang ibu inginkan. Namun, sebaiknya jangan terlalu sering berhubungan intim saat hamil.

Sebab, hubungan intim saat hamil yang terlalu sering (lebih dari tiga kali dalam seminggu) bisa memicu terjadinya infeksi saluran kemih (ISK). Bila tidak segera mendapatkan penanganan, ISK dapat menyebabkan masalah dalam kehamilan.

Oleh sebab itu, ibu hamil wajib membersihkan vagina sebelum dan setelah berhubungan intim, serta mengosongkan kandung kemih setelah berhubungan intim untuk mencegah infeksi.

Cara untuk mencegah risiko di atas, pastikan kamu dan pasangan berkomunikasi dengan baik serta memahami masing-masing seputar berhubungan intim yang aman selama kehamilan.

Hal ini penting dilakukan untuk menjaga kehamilan tetap aman sampai waktu melahirkan.

Ibu, selama hamil jangan lupa untuk minum vitamin, ya. Yuk, Catat, Ini Rekomendasi Vitamin Ibu Hamil yang Bagus.

Tips Aman Berhubungan Intim saat Hamil

Berhubungan intim saat hamil umumnya aman, asalkan tidak ada kondisi medis yang mendasarinya. Perlu dipahami bahwa, bayi dalam kandungan terlindungi dengan baik oleh cairan ketuban dan otot-otot rahim. Aktivitas seksual tidak akan membahayakan janin secara langsung.

Meskipun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan saat berhubungan intim:

  • Komunikasikan dengan pasangan: Bicarakan tentang apa yang nyaman dan tidak nyaman.
  • Pilih posisi yang nyaman: Hindari posisi yang menekan perut.
  • Hindari penetrasi yang dalam: Sesuaikan kedalaman penetrasi agar tidak menyebabkan ketidaknyamanan.
  • Gunakan pelumas jika perlu: Perubahan hormon dapat menyebabkan vagina menjadi lebih kering.
  • Berhenti jika merasa sakit: Jangan memaksakan diri jika merasa sakit atau tidak nyaman.

Manfaat Berhubungan Intim saat Hamil

Selain sebagai aktivitas yang menyenangkan, berhubungan intim saat hamil juga dapat memberikan sejumlah manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan keintiman dan keharmonisan dengan pasangan: Aktivitas seksual dapat mempererat hubungan emosional antara suami dan istri.
  • Meredakan stres dan meningkatkan suasana hati: Orgasme dapat memicu pelepasan endorfin, yaitu hormon yang dapat mengurangi stres dan meningkatkan perasaan bahagia.
  • Meningkatkan kualitas tidur: Hormon yang dilepaskan saat berhubungan intim dapat membantu ibu hamil tidur lebih nyenyak.
  • Mempersiapkan otot-otot panggul untuk persalinan: Aktivitas seksual dapat membantu memperkuat otot-otot panggul, yang penting untuk proses persalinan.

Kondisi Medis yang Membatasi Hubungan Intim saat Hamil

Meskipun umumnya aman, ada beberapa kondisi medis yang dapat membatasi atau melarang hubungan intim saat hamil. Kondisi-kondisi tersebut antara lain:

  • Plasenta previa: Kondisi di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.
  • Perdarahan vagina: Perdarahan yang tidak normal selama kehamilan.
  • Ketuban pecah dini: Kondisi di mana selaput ketuban pecah sebelum waktunya.
  • Riwayat persalinan prematur: Riwayat melahirkan bayi prematur sebelumnya.
  • Infeksi: Infeksi pada vagina atau leher rahim.

Jika ibu hamil memiliki salah satu dari kondisi di atas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum berhubungan intim.

Dokter akan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi masing-masing.

Kapan Harus ke Dokter?

Ibu hamil sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kandungan jika mengalami salah satu dari gejala berikut setelah berhubungan intim:

  • Perdarahan vagina.
  • Nyeri perut yang hebat.
  • Kontraksi.
  • Ketuban pecah.

Gejala-gejala tersebut dapat menjadi tanda adanya masalah serius yang memerlukan penanganan medis segera.

Hubungi Dokter Ini untuk Tips Aman Berhubungan Intim selama Hamil

Apabila kamu atau pasangan sedang dalam masa kehamilan dan ingin melakukan hubungan intim, sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu dengan hubungi dokter spesialis kandungan di Halodoc.

Sebab, pada beberapa kondisi dianjurkan untuk menunda melakukannya untuk kebaikan ibu hamil.

Karena itu, berkonsultasi dengan dokter di Halodoc bisa membantu kamu mengetahui tips yang aman melakukan hubungan intim ketika dalam masa kehamilan.

Selain itu, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. dr. Helena Sunarja Sp.OG

Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Helena Sunarja Sp.OG. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2019. 

Dokter Helena Sunarja Sp.OG saat ini berpraktik di Bekasi, Jawa Barat, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR LR00000518651628.

Dengan pengalaman selama 12 tahun yang ia miliki, dr. Helena Sunarja Sp.OG memberikan layanan konsultasi di Halodoc tentang hubungan intim yang aman selama masa kehamilan.

Chat dr. Helena Sunarja Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

2. dr. Naeny Fajriah Sp.OG

Kamu juga bisa menghubungi dr. Naeny Fajriah Sp.OG. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin pada 2012 dan 2021. 

Dokter Naeny Fajriah Sp.OG saat ini berpraktik di Balikpapan, Kalimantan Timur, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dengan nomor STR 7321301321133805.

Dengan pengalaman selama 12 tahun yang ia miliki, dr. Naeny Fajriah Sp.OG memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar tips berhubungan intim ketika masa kehamilan.

Chat dr. Naeny Fajriah Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.

Itulah beberapa dokter spesialis kandungan yang bisa kamu hubungi seputar tips berhubungan intim yang aman ketika dalam masa kehamilan.

Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.

Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.

Tenang saja, privasi kamu pasti terjaga dengan aman di Halodoc.

Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi :
WebMD. Diakses pada 2025. Sex During and After Pregnancy.
WebMD. Diakses pada 2025. What If I Get a UTI While I’m Pregnant?.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Pregnancy week by week.