Sering Begadang, Fungsi Otak Bisa Menurun

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 November 2018
Sering Begadang, Fungsi Otak Bisa MenurunSering Begadang, Fungsi Otak Bisa Menurun

Halodoc, Jakarta - Apa kamu mempunyai gangguan pada jam tidur? Kebiasaan tidur kurang dari 7-8 jam semalam dapat menyebabkan fungsi otak menurun. Di dalam tubuh terdapat variasi biologis yang terjadi dalam waktu 24 jam yang disebut dengan irama sirkadian.

Irama ini dikendalikan oleh jam biologis tubuh. Banyak fungsi tubuh yang dikendalikan oleh jam biologis tersebut, termasuk waktu tidur dan terjaga. Tidur dan terjaga merupakan bagian yang terpenting dari irama sirkadian.

Irama sirkadian sendiri merupakan salah satu dari beberapa ritme tubuh yang dimodulasi oleh salah satu bagian otak yang bernama hipotalamus. Selain itu, hal yang memengaruhi ritme tidur dari sirkadian adalah cahaya.

Orang-orang yang terjaga pada malam hari bertentangan dengan isyarat pengatur tidur yang kuat, seperti sinar matahari, dan mereka akan sering mengantuk pada saat siang hari dan mengalami kesulitan tidur pada malam hari. Semua masalah tidur yang terjadi, terkait dengan terganggunya irama sirkadian.

Penyesuaian ini tentu akan berpengaruh ke otak, sehingga memori atau ingatan pun akan ikut terpengaruh. Namun, hal yang lebih berperan adalah pasokan oksigen ke otak. Apabila tubuh mengalami kelelahan, suplai oksigen ke otak akan mengalami kekurangan.

Otak merupakan organ yang paling sensitif dan memerlukan oksigen dalam jumlah banyak. Apabila jumlah oksigen ke otak kurang, bisa timbul gejala seperti pusing, serta kemampuan ingatan atau memori yang menurun. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat ditimbulkan akibat dari kurang tidur atau begadang:

Sulit Menerima Informasi

Kurang tidur atau kebiasaan begadang bisa memengaruhi kemampuan otak untuk memahami informasi baru lewat dua cara. Pertama, kamu akan menjadi tidak fokus, sehingga otak sulit untuk menerima informasi baru. Dengan begitu, kamu tidak dapat belajar dengan efisien.

Kedua, kurang tidur berdampak pada kemampuan mengingat. Daya ingat yang lemah akan mempersulit untuk menyimpan informasi baru yang telah dipelajari ke dalam ingatan.

Cara Kerja Otak Melambat

Para peneliti telah menemukan bahwa akibat kurang tidur atau begadang dapat menyebabkan kewaspadaan dan konsentrasi otak menurun. Tak heran jika setelah berjam-jam (atau bahkan berhari-hari) tidak tidur nyenyak, seseorang jadi gampang lupa dan sulit untuk berpikir jernih.

Dalam dunia medis, kondisi gangguan berpikir akibat otak yang kelelahan ini sering disebut sebagai brain fog. Namun, kamu mungkin lebih familiar dengan istilah telat berpikir atau lemot. Otak pada pengidap kondisi ini akan kesulitan mengambil keputusan penting. Meski terkesan sepele, brain fog ini tidak boleh disepelekan karena, bisa jadi merupakan gejala awal dari penyakit demensia.

Gampang Lupa

Ketika mengantuk, seseorang cenderung menjadi gampang lupa. Selain karena konsentrasi dan fokus otak yang memburuk akibat kurang tidur, ingatan juga perlahan memburuk. Hal ini terjadi karena saraf-saraf dalam otak yang menyimpan ingatan tidak mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri.

Seorang ahli dari Fakultas Kedokteran di Universitas Maryland, Amerika Serikat, dr. Avelino Verceles mengatakan, “saat tidur, otak merekam berbagai hal yang telah kita pelajari dan alami seharian ke dalam ingatan jangka pendek.”

Nah, untuk itu, diperlukan waktu untuk beristirahat yang cukup, terlebih lagi untuk orang yang irama sirkadiannya sudah mengalami perubahan. Lakukanlah tidur minimal 8 jam, cukupi asupan air putih dan  makanan yang cukup, serta tidak lupa untuk rutin olahraga.

Kamu disarankan untuk segera berdiskusi dengan dokter apabila mengalami masalah pada jam tidur, karena ini merupakan salah satu indikasi awal dari penyakit-penyakit berat. Halodoc menyediakan layanan berdiskusi langsung melalui Chat atau Voice/Video Call di aplikasi Halodoc. Tidak hanya itu, kamu juga dapat membeli obat di Halodoc dan pesananmu akan sampai dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya segera di App Store atau Google Play!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan