Sistem Limfatik, Ini Fungsi, Organ yang Berperan dan Gangguan yang Bisa Terjadi
Sistem limfatik terdiri dari berbagai organ yang punya fungsi masing-masing.

DAFTAR ISI
- Fungsi Sistem Limfatik
- Apa Kata Riset?
- Organ yang Berperan dalam Sistem Limfatik
- Gangguan yang Bisa Terjadi pada Sistem Limfatik
- Tes untuk Deteksi Gangguan pada Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah salah satu komponen penting dari tubuh manusia. Bagian ini berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Sistem ini terdiri dari jaringan pembuluh limfa, kelenjar limfa, dan organ-organ lain yang bekerja bersama untuk mengangkut cairan limfa dan melawan infeksi.
Tanpa sistem limfatik, tubuh akan kesulitan melawan penyakit, membuang limbah, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Fungsi Sistem Limfatik
Sistem limfatik memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh, di antaranya::
1. Membuang cairan berlebih
Sistem limfatik membantu mengembalikan cairan yang bocor dari pembuluh darah ke jaringan kembali ke sistem peredaran darah.
Hal ini mencegah penumpukan cairan yang bisa menyebabkan pembengkakan atau edema.
Cairan yang tidak dikembalikan ke aliran darah dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk tekanan pada jaringan tubuh.
2. Melawan infeksi
Salah satu fungsi utama sistem limfatik adalah membantu tubuh melawan infeksi. Kelenjar limfa menyaring mikroorganisme berbahaya, seperti bakteri, virus, dan parasit, yang masuk ke dalam tubuh.
Sistem ini juga mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh, seperti limfosit, untuk melawan patogen tersebut. Proses ini memastikan tubuh tetap terlindungi dari berbagai penyakit.
3. Mengangkut lemak
Sistem limfatik juga berperan dalam penyerapan lemak dari saluran pencernaan, khususnya di usus kecil.
Lemak yang telah dicerna, bersama dengan vitamin larut lemak, diserap oleh pembuluh limfa khusus yang disebut lakteal.
Kemudian, lemak diangkut ke sistem peredaran darah untuk didistribusikan ke seluruh tubuh.
4. Membuang limbah seluler
Sistem ini juga membantu membuang sisa-sisa metabolisme dan limbah seluler dari jaringan tubuh.
Limbah ini termasuk protein, sel mati, dan partikel asing yang harus dikeluarkan untuk mencegah kerusakan jaringan dan infeksi. Artinya, sistem limfatik juga turut menjaga keseimbangan internal tubuh.
Apa Kata Riset?
Artikel dalam Annual review of fluid mechanics, sistem limfatik memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Cairan yang keluar dari pembuluh darah menuju jaringan tubuh akan dikumpulkan oleh sistem limfatik dan dikembalikan ke dalam sistem peredaran darah.
Proses pengembalian cairan ini melibatkan pemompaan aktif oleh pembuluh limfatik, yang dilengkapi dengan katup satu arah dan sel-sel otot yang berkontraksi.
Gangguan pada sistem limfatik dapat menyebabkan gangguan dalam pengangkutan cairan tubuh, yang dapat mengakibatkan pembengkakan jaringan yang disebut limfedema.
Kesimpulannya, sistem limfatik berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dengan memompa kembali cairan yang keluar dari pembuluh darah ke dalam sistem peredaran darah. Gangguan pada sistem ini dapat menyebabkan pembengkakan jaringan.
Fakta Unik Sistem Limfatik
Berbeda dengan sistem peredaran darah yang memiliki jantung sebagai pompa, sistem limfatik tidak memiliki pompa pusat. Cairan getah bening (limfe) mengalir melalui pembuluh limfe berkat kontraksi otot, gerakan tubuh, dan tekanan dari pembuluh darah.
Organ yang Berperan dalam Sistem Limfatik
Adapun organ-organ yang berperan dalam sistem limfatik, antara lain:
1. Kelenjar limfa
Kelenjar limfa adalah struktur kecil berbentuk kacang yang tersebar di seluruh tubuh.
Bagian ini bertugas menyaring cairan limfa dan menangkap mikroorganisme berbahaya sebelum cairan tersebut kembali ke aliran darah.
2. Pembuluh limfa
Pembuluh limfa adalah jaringan pembuluh kecil yang mengangkut cairan limfa dari jaringan tubuh ke kelenjar limfa dan akhirnya kembali ke pembuluh darah.
3. Tonsil dan adenoid
Organ ini terletak di area tenggorokan dan berfungsi menangkap patogen yang masuk melalui udara atau makanan.
4. Limpa
Limpa adalah organ terbesar dalam sistem limfatik yang membantu menyaring darah, menghancurkan sel darah merah yang tua, serta menyimpan sel darah putih untuk melawan infeksi.
5. Timus
Timus adalah organ kecil di belakang tulang dada yang berperan penting dalam produksi sel T, yaitu jenis sel darah putih yang melawan infeksi.
6. Peyer’s patch
Peyer’s patch adalah jaringan limfoid yang terletak di usus kecil dan berfungsi menangkap patogen yang masuk melalui saluran pencernaan.
Jika mengalami gangguan pada organ diatas, ini Rekomendasi Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang bisa kamu hubungi.
Gangguan yang Bisa Terjadi pada Sistem Limfatik
Meski memiliki peran vital, sistem limfatik juga bisa mengalami gangguan yang dapat memengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan.
Beberapa gangguan yang umum terjadi antara lain:
1. Limfedema
Limfedema adalah pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan cairan limfa di jaringan tubuh.
Kondisi ini biasanya terjadi akibat kerusakan atau penyumbatan pada pembuluh limfa, yang bisa disebabkan oleh operasi, terapi radiasi, atau infeksi. Pahami lebih lanjut seputar Limfedema – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.
2. Infeksi kelenjar limfa (Limfadenitis)
Kelenjar limfa bisa meradang akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur. Kondisi ini sering ditandai dengan pembengkakan dan rasa nyeri di area kelenjar limfa.
Untuk informasi selengkapnya, simak tentang Limfadenitis – Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.
3. Penyakit limfoma hodgkin dan non-hodgkin
Kedua penyakit ini adalah jenis kanker yang memengaruhi jaringan limfoid, termasuk kelenjar limfa, limpa, dan organ limfatik lainnya.
Penyakit ini ditandai dengan pembesaran kelenjar limfa yang tidak nyeri, kelelahan, dan penurunan berat badan.
4. Gangguan timus
Timos bisa mengalami gangguan seperti timoma (tumor pada timus) yang dapat memengaruhi produksi sel T. Hal ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh.
5. Filariasis limfatik
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang menyumbat pembuluh limfa. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan parah di bagian tubuh tertentu, seperti kaki atau alat kelamin.
6. Splenomegali (pembesaran limpa)
Limpa yang membesar dapat menjadi tanda gangguan limfatik atau penyakit lain, seperti infeksi atau gangguan darah.
Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri di bagian kiri atas perut dan meningkatkan risiko pecahnya limpa.
Tes untuk Deteksi Gangguan pada Sistem Limfatik
Jika dokter mencurigai adanya gangguan pada sistem limfatik, beberapa tes diagnostik yang dapat dilakukan meliputi:
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa pembengkakan atau kelainan di area kelenjar limfa dan organ limfatik lainnya.
- USG atau MRI. Teknik pencitraan ini dapat membantu mendeteksi adanya penyumbatan, pembesaran, atau kerusakan pada pembuluh limfa dan organ limfatik.
- Biopsi kelenjar limfa. Jika terdapat pembesaran kelenjar limfa yang mencurigakan, dokter mungkin akan mengambil sampel jaringan untuk dianalisis lebih lanjut.
- Tes darah. Tes darah dapat digunakan untuk mengevaluasi jumlah dan fungsi sel darah putih serta mendeteksi adanya infeksi atau gangguan lainnya.
- Limfangiografi. Prosedur ini melibatkan penggunaan zat pewarna kontras untuk memvisualisasikan pembuluh limfa dan mendeteksi adanya penyumbatan atau kerusakan.
Itulah penjelasan seputar sistem limfatik yang perlu kamu ketahui. Jika kamu mengalami gejala yang berhubungan dengan bagian ini, segera hubungi dokter spesialis penyakit di Halodoc saja.
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!