Stres yang Tinggi saat Kehamilan, Ini Dampaknya pada Janin

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 November 2020
Stres yang Tinggi saat Kehamilan, Ini Dampaknya pada JaninStres yang Tinggi saat Kehamilan, Ini Dampaknya pada Janin

Halodoc, Jakarta - Sebenarnya, stres merupakan salah satu hal wajar yang dialami manusia. Saking wajarnya, stres bisa dialami oleh siapa saja, baik itu bayi, anak-anak, atau orang dewasa. Namun, ibu hamil sebaiknya menghindari stres, karena bisa berdampak pada janin. 

Stres pada ibu hamil yang tidak dikelola dengan baik bisa meningkatkan risiko kondisi berbahaya pada janin. Misalnya, peningkatan risiko kelahiran prematur, infeksi pada janin, berat badan lahir rendah, dan masih banyak lagi masalah lainnya. 

Baca juga: 5 Jenis Makanan Sehat untuk Ibu Hamil

Dampak Stres saat Kehamilan pada Janin

Ketika ibu hamil stres, berbagai fungsi fisiologis tubuhnya akan berubah, termasuk kadar hormon. Berbagai perubahan fisiologis inilah yang kemudian memengaruhi kesehatan janin. Berikut beberapa dampak stres saat kehamilan pada janin:

1.Meningkatnya Risiko Kelahiran Prematur

Ketika ibu hamil merasa tertekan dan stres, tubuh dengan otomatis akan mengeluarkan hormon stres atau kortisol. Perubahan fungsi tubuh ibu memengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang janin dalam kandungan. 

Begitu pun ketika hormon kortisol dalam tubuh ibu meningkat. Hal ini memicu keluarnya hormon lain dalam tubuh, yaitu hormon corticotropin-releasing (CRH). Hormon tersebut memiliki fungsi untuk mengatur durasi kehamilan dan pematangan janin. 

Biasanya, hormon CRH dikeluarkan tubuh ketika janin sudah dianggap “matang”, atau sudah siap untuk dilahirkan. Sementara itu, pada ibu hamil yang stres, kadar hormon kortisol yang tinggi membuat hormon CRH keluar, sehingga tubuh mengartikan bahwa janin telah siap untuk dilahirkan. Hal inilah yang menyebabkan potensi kelahiran prematur jadi meningkat pada ibu hamil yang stres.

Baca juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Trimester Awal Kehamilan

2.Terhambatnya Tumbuh Kembang Janin

Rasa cemas dan stres yang dialami ibu hamil dapat memicu peningkatan hormon epinefrin dan norepinephrine yang bertugas dalam mengatur mood. Pelepasan dua hormon tersebut berdampak buruk bagi janin karena dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. 

Akibatnya, oksigen dan asupan nutrisi tidak sampai dengan baik ke janin. Jika dibiarkan, hal ini menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan terganggu dan tidak maksimal.

3.Meningkatnya Risiko Infeksi pada Janin

Jika hormon kortisol meningkat dan tidak dapat dikontrol tubuh saat ibu hamil stres, sistem imun tubuh akan terpengaruh. Dalam sebuah penelitian, dikatakan bahwa ibu hamil yang mengalami stres dan kadar kortisolnya tidak normal dalam tubuh, mudah terkena vaginosis bakterialis. Bakteri tersebut tidak hanya bisa menginfeksi ibu, tetapi juga dapat menginfeksi janin. 

Baca juga: 4 Tanda Kurang Gizi selama Kehamilan

4.Berat Badan Lahir Rendah

Stres sangat erat hubungannya dengan tekanan darah tinggi. Pada ibu hamil, stres juga meningkatkan risiko mengalami hipertensi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Avon Longitudinal Study of Parents and Children, menunjukkan bahwa ibu yang sedang mengandung dan mengalami depresi, sebagian besar melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah. 

Jika berat badan lahir rendah, anak memiliki risiko gangguan fungsi kognitif, perkembangan otak dan mental yang lambat, serta berisiko mengalami penyakit degeneratif seperti diabetes melitus dan penyakit jantung koroner ketika dewasa.

Itulah sedikit penjelasan mengenai dampak ibu hamil yang stres pada janin. Jadi, sebaiknya berusahalah untuk menjaga suasana hati tetap baik selama hamil. Jika butuh bantuan dalam mengatasi stres, ibu bisa download aplikasi Halodoc untuk berbicara pada psikolog, kapan dan di mana saja.

Referensi:
British Journal of Psychiatry. Diakses pada 2020. Depressive symptoms during pregnancy and low birth weight at term. 
Medical Hypotheses. Diakses pada 2020. Distress conditions during pregnancy may lead to preeclampsia by increasing cortisol levels and altering lymphocyte sensitivity to glucocorticoids.
Clinics in Perinatology. Diakses pada 2020. The Contribution of Maternal Stress to Preterm Birth: Issues and Considerations. 
Grow by WebMD. Diakses pada 2020. Can Your Stress Affect Your Fetus?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan