Tak Hanya pada Anjing, Ini Ciri-Ciri Kucing Rabies yang Perlu Diwaspadai

9 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Oktober 2023

“Rabies memang umumnya terjadi pada anjing. Namun, kucing juga bisa, lho, mengalaminya. Cirinya dapat terlihat dari perubahan perilaku, tidak nafsu makan, dan mengeluarkan liur atau busa dari mulut.”

Tak Hanya pada Anjing, Ini Ciri-Ciri Kucing Rabies yang Perlu DiwaspadaiTak Hanya pada Anjing, Ini Ciri-Ciri Kucing Rabies yang Perlu Diwaspadai

DAFTAR ISI

  1. Berbagai Ciri-Ciri Kucing Rabies
  2. Cara Mengatasi Gigitan Kucing yang Mengidap Rabies
  3. Apa Ciri-Ciri Rabies pada Manusia?
  4. Hubungi Dokter Ini Jika Kucing Menunjukkan Gejala Penyakit yang Tak Biasa

Halodoc, Jakarta – Rabies merupakan penyakit berbahaya yang bisa menular pada hewan dan juga manusia. Ketika virus rabies memasuki tubuh hewan, akan terjadi kerusakan pada saraf pusat.

Hal tersebut menyebabkan perubahan pada fisik dan perilaku hewan tersebut.  Meski umumnya menyerang hewan liar seperti anjing, rubah, dan monyet, tetapi kucing juga bisa terjangkit.

Berbagai Ciri-Ciri Kucing Rabies

Gejala rabies pada anjing dan kucing memiliki beberapa kesamaan, tetapi juga beberapa perbedaan. Keduanya merupakan penyakit yang serius dan fatal pada hewan dan dapat menular kepada manusia. 

Ketika kucing terinfeksi rabies, berikut inilah tanda-tanda yang perlu kamu waspadai:

1. Perubahan perilaku

Kucing yang terkena mengalami perubahan sifat. Hewan bisa tiba-tiba menjadi agresif, atau malahan berubah dari penakut menjadi ramah. Jika terjadi, kondisi ini merupakan salah satu tanda rabies

Perubahan perilaku ini tidak bisa kamu anggap remeh karena bisa membahayakan manusia dan hewan lain di sekitarnya. Sebab, rabies bisa menular melalui gigitan hewan yang terkena rabies. 

2. Tidak nafsu makan

Salah satu dampak virus rabies pada hewan adalah paralisis pada otot, termasuk otot tenggorokan. Hal ini membuat hewan menjadi susah menelan. Karena itu, nafsu makannya juga akan menurun.

Namun, menurunnya nafsu makan pada kucing tidak pasti berarti bahwa ia mengalami rabies. Tanda lain yang bisa kamu cari adalah perubahan pada suara karena sebab yang sama.

3. Mengeluarkan liur dan busa dari mulut

Salah satu tanda yang paling umum pada hewan yang terindikasi rabies adalah adalah mengeluarkan air liur. Bagi hewan lain seperti anjing umumnya memang mudah berliur, tanda ini terkadang sulit untuk dipastikan.

Bagi kucing yang umumnya tidak mengeluarkan air liur, terlebih lagi jika dalam jumlah yang banyak, ini merupakan tanda jelas rabies. Busa juga bisa terlihat di area mulut kucing beriringan dengan keluarnya air liur. 

Jika kucing terlihat sakit, 5 Dokter Hewan yang Bisa Bantu Anabul Kesayangan Kembali Sehat.

4. Kejang dan kelumpuhan

Jika rabies sudah dalam tahap yang parah, tanda yang dapat muncul adalah kejang-kejang. Awalnya, kucing akan merasa lemas dan enggan bergerak. Lama-kelamaan, tubuhnya akan berkedut dan menyebabkan kejang. 

Setelah itu, kelumpuhan adalah tanda terakhir dalam fase ini. Kelumpuhan bisa muncul secara bertahap mulai dari tenggorokan, kemudian ke kaki sehingga mereka sulit berjalan, hingga ke seluruh tubuh. 

Ketika otot yang mengontrol pernapasan tidak bisa lagi bekerja, inilah saat tubuh hewan akan berhenti bekerja. 

5. Hipersensitif terhadap rangsangan lingkungan

Kucing rabies menjadi sangat hipersensitif terhadap rangsangan lingkungan di sekitarnya, seperti pada suara atau cahaya. Mereka mungkin bereaksi secara berlebihan erhadap sentuhan atau suara yang mereka anggap mengganggu.

Mau tahu bahayanya rabies pada tubuh manusia? Simak di sini: Bahaya Rabies untuk Anak dan Cara Mencegahnya

Cara Mengatasi Gigitan Kucing yang Mengidap Rabies

Gigitan hewan yang tidak merusak kulit dan cakaran yang hanya menggores permukaan kulit memiliki risiko infeksi yang minimal. Di sini, kamu bisa membersihkan area luka dengan sabun dan air.

Dalam kasus yang ringan, kamu tidak perlu melakukan pengobatan khusus, karena luka tersebut dapat membaik seiring waktu. Namun, waspadai jika terdapat luka tusuk akibat gigitan.

Jenis luka tersebut memiliki risiko infeksi yang tinggi. Jika terjadi, kamu perlu mencuci luka secara menyeluruh dengan sabun dan air. Kemudian, tutup luka dengan perban steril.

Jika kucing belum mendapatkan vaksin rabies, segera hubungi dokter untuk memutuskan apakah memerlukan pengobatan yang disebut profilaksis pasca pajanan rabies (PEP).

Kucing umumnya tidak membutuhkan PEP jika tidak menunjukkan tanda-tanda rabies. Namun, kamu perlu mengawasinya setidaknya selama 10 hari untuk memastikannya hal tersebut.

Kamu perlu mencari pertolongan dokter jika gigitan kucing merusak dan menimbulkan luka di kulit, apalagi menyebabkan:

  • Gejala infeksi yang serius, seperti demam, menggigil, nanah atau cairan keluar dari luka, atau pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Lukanya tidak berhenti mengeluarkan darah.
  • Lukanya tampak dalam atau besar.
  • Kucing yang menggigit tampak agresif atau bertingkah aneh.
  • Kucing yang menggigit belum mendapatkan vaksin rabies atau kamu tidak yakin apakah kucing tersebut sudah mendapatkan vaksin rabies.
  • Kamu belum pernah mendapat suntikan tetanus dalam 5 tahun terakhir.
  • Kamu memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Curiga Terinfeksi Rabies? Dokter Spesialis Ini Bisa Beri Solusi.

Untuk meminimalisir keparahan kasusnya, ini pertolongan pertama yang dapat kamu lakukan jika terkena rabies: Kenali 4 Cara Pertolongan Pertama saat Terkena Rabies

Apa Ciri-Ciri Rabies pada Manusia?

Jika kucing yang memiliki rabies menggigit manusia, terdapat risiko bahwa penyakit tersebut akan menular ke individu yang tergigit. Ketika hal ini terjadi, gejala-gejala yang bisa muncul antara lain:

  • Demam.
  • Mual dan muntah.
  • Rasa kebas atau kesemutan di kulit yang tergigit.
  • Merasa gelisah.
  • Menghindari minum air.
  • Sakit kepala.

Orang yang tergigit bisa mengalami gejala ini dalam kurun waktu yang bervariasi tergantung pada area gigitan dan keparahannya. Semakin dekat gigitan tersebut pada otak atau sumsum tulang belakang, virus akan menyebar ke jaringan tubuh lebih cepat. 

Selain kucing, anjing menjadi peliharaan favorit orang-orang di seluruh dunia. Jika kamu ingin memeliharanya, intip di sini jenis anjing yang cocok: 11 Jenis Anjing Lucu dan Menggemaskan yang Bisa Dipelihara 

Itulah ciri-ciri kucing rabies yang perlu kamu waspadai dan tanda-tandanya jika sudah menular pada manusia. 

Jangan ragu untuk segera meminta bantuan lebih lanjut pada dokter di Halodoc.

Klik gambar di bawah untuk konsultasi dengan dokter hewan di Halodoc menggunakan kupon agar lebih hemat:

dokter hewan halodoc

Hubungi Dokter Ini Jika Kucing Menunjukkan Gejala Penyakit yang Tak Biasa

Untuk mengobati rabies pada kucing dan mencegah menular pada manusia, kamu perlu segera menghubungi hubungi dokter hewan di Halodoc apabila kucing yang kamu pelihara menunjukkan gejala penyakit yang tidak biasa.

Selain mencegah penularan pada manusia, hal ini juga sangat bermanfaat bagi kucing agar kesehatannya dapat terjaga.

Dokter hewan di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Berikut dokter hewan di Halodoc yang bisa kamu hubungi:

1. drh. Indardi

Rekomendasi dokter hewan pertama yang dapat kamu hubungi adalah drh. Indardi. 

Ia merupakan alumni dari Institut Pertanian Bogor yang telah menyelesaikan pendidikan pada tahun 2007. 

Saat ini, drh. Indardi berpraktik di Serang, Banten dan masih tercatat sebagai anggota aktif Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). 

Dengan pengalaman sebagai dokter hewan selama 16 tahun, drh. Indardi mampu memberikan layanan konsultasi kesehatan hewan melalui Halodoc, termasuk berbagai penyakit pada kucing. 

Selain itu, beliau juga memiliki keterampilan untuk menangani berbagai jenis hewan lainnya, termasuk burung, ayam, bebek, dan hewan ternak.

Chat drh. Indardi mulai dari Rp 40.000,- di Halodoc.

2. drh. Ami Kosriami Rahayu

Rekomendasi dokter hewan selanjutnya yang dapat kamu hubungi adalah drh. Ami Kosriami Rahayu. 

Dokter Ami Kosriami Rahayu merupakan alumni Institut Pertanian Bogor pada tahun 2007. 

Saat ini, drh. Ami Kosriami Rahayu berpraktik di Serang, Banten dan masih tercatat sebagai anggota aktif Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). 

Dengan pengalaman sebagai dokter hewan selama 17 tahun, drh. Ami Kosriami Rahayu mampu memberikan layanan konsultasi kesehatan hewan melalui Halodoc, khususnya untuk anabul seperti anjing dan kucing. 

Selain itu, beliau juga memiliki keterampilan untuk menangani berbagai jenis hewan lainnya, termasuk burung, ayam, bebek, dan hewan ternak.

Chat drh. Ami Kosriami Rahayu mulai dari Rp 50.000,- di Halodoc.

3. drh. Reh Malem Br Tarigan

Kamu juga dapat berkonsultasi dengan drh. Reh Malem Br Tarigan mengenai berbagai penyakit yang dapat menyerang kucing. 

Ia merupakan lulusan dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 2003. Saat ini, drh. Reh Malem Br Tarigan berpraktik di Bekasi, Jawa Barat, dan masih aktif terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). 

Dengan pengalaman kerja selama 18 tahun, drh. Reh Malem Br Tarigan siap memberikan layanan konsultasi kesehatan hewan melalui Halodoc, termasuk perawatan kesehatan untuk kucing kesayangan. 

Selain itu, ia juga memiliki kemampuan untuk menangani berbagai jenis hewan lainnya, termasuk burung, ayam, bebek, hewan peliharaan, dan hewan eksotis.

Chat drh. Reh Malem Br Tarigan mulai dari Rp 50.000,- di Halodoc.

4. drh. Kusuma Catur Wahyudi

Pilihan lainnya, kamu dapat menghubungi drh. Kusuma Catur Wahyudi yang merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada pada tahun 2011. 

Saat ini, dokter drh. Kusuma Catur Wahyudi berpraktik di Kediri, Jawa Timur. Dengan pengalaman sebagai dokter hewan selama 11 tahun, drh. Kusuma Catur Wahyudi siap memberikan layanan konsultasi terkait kesehatan hewan melalui Halodoc, khususnya untuk anjing dan kucing. 

Ia juga memiliki kemampuan untuk menangani masalah kesehatan burung, ayam, bebek, dan berbagai jenis hewan ternak lainnya.

Chat drh. Kusuma Catur Wahyudi mulai dari Rp 45.000,- di Halodoc.

5. drh. Arya Mahdi M.Si

Rekomendasi lain yang bisa kamu hubungi adalah drh. Arya Mahdi M.Si. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana pada 1996. 

Ia pun merupakan anggota aktif dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan kini berpraktik di Badung, Bali.

Dengan pengalaman selama 24 tahun, Drh. Arya Mahdi M.Si memberikan layanan konsultasi kesehatan hewan di Halodoc terkait kesehatan kucing

Ia juga dapat melayani konsultasi hewan lain, seperti anjing, hewan ternak, hewan domestik, dan hewan eksotik. 

Chat Drh. Arya Mahdi M.Si mulai dari Rp 50.000,- di Halodoc.

Itulah beberapa dokter hewan yang bisa kamu hubungi jika kucing yang kamu pelihara menunjukkan gejala penyakit yang tidak biasa.

Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter hewan agar dapat segera ditangani. 

Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.

Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.

Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Small Door Veterinary. Diakses pada 2024. Rabies in Cats.
Fetch by WebMD. Diakses pada 2024. Rabies in Cats.
VCA Animal Hospital. Diakses pada 2024. Rabies in Cats.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan