Terkena Milia Saat Hamil, Ketahui 3 Cara untuk Mengatasinya
Halodoc, Jakarta – Milia merupakan masalah kulit yang menyebabkan munculnya bintik-bintik menyerupai jerawat di permukaan kulit. Gangguan yang satu ini sering dijuluki sebagai “jerawat bayi” karena cukup sering menyerang bayi yang baru lahir. Meski begitu, milia juga bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, termasuk ibu hamil.
Pada dasarnya, milia adalah kondisi yang tidak membahayakan dan tidak bersifat serius. Penyakit yang juga dikenal dengan istilah kista milium ini pun kebanyakan tidak membutuhkan perawatan khusus. Bintik-bintik yang muncul di kulit karena penyakit ini biasanya akan hilang dengan sendirinya. Tapi pada beberapa kasus, kondisi ini mungkin bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Jika itu yang terjadi, disarankan diskusi ke dokter untuk mengetahui apakah bintik putih yang muncul merupakan milia atau gejala penyakit lain.
Milia bisa terjadi karena protein bernama keratin terperangkap di dalam kelenjar pilosebasea pada kulit. Selain itu, ada penyebab lain yang bisa menjadi pemicu munculnya bintik milia, yaitu kelainan pada kelenjar pilosebasea, misalnya akibat luka bakar. Milia yang menyerang ibu hamil, sebaiknya jangan sampai menyebabkan rasa khawatir yang berlebihan. Sebab, hal tersebut malah bisa menyebabkan stres dan memengaruhi kondisi kehamilan.
Baca juga: Inilah Penyebab Milia dan Cara Mengatasinya
Gejala dan Cara Mengatasi Milia pada Kulit
Salah satu gejala khas dari milia adalah munculnya benjolan, seperti jerawat, berukuran 1–2 milimeter dan berwarna putih menyerupai mutiara. Terkadang, benjolan-benjolan kecil tersebut juga muncul dengan warna putih sedikit kekuningan. Milia biasanya muncul secara berkelompok alias lebih dari satu.
Milia sering muncul di daerah hidung, mata, dahi, pipi, kelopak mata, hingga dada. Dalam beberapa kasus, benjolan milia mungkin hanya satu. Jika hanya ada satu benjolan, maka istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyakit adalah milium.
Selain benjolan-benjolan kecil pada kulit, milia sering kali tidak menimbulkan gejala tertentu. Pada dasarnya, milia dibedakan ke dalam beberapa jenis, yaitu neonatal milia, primary milia, secondary milia, milia en plaque, serta multiple eruptive milia.
Milia bisa menghilang dengan sendirinya tanpa membutuhkan perawatan khusus. Tapi, milia pada anak-anak dan orang dewasa termasuk ibu hamil biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, dibandingkan dengan milia pada bayi. Lantas, apa saja cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi milia yang mengganggu kulit?
1. Menggunakan Jarum
Salah satu cara mengatasi milia adalah dengan menggunakan jarum untuk mengeluarkan isi dari benjolan. Tapi, ini tidak dianjurkan untuk dilakukan sendiri di rumah. Selain berisiko tidak bersih, hal ini juga bisa menyebabkan luka, kerusakan pada kulit, hingga infeksi.
Baca juga: 4 Cara Alami yang Dapat Mengatasi Milia
2. Terapi Laser
Milia pada kulit juga bisa diatasi dengan menggunakan terapi laser, terutama ada milia yang terinfeksi, ataupun sudah menyebar luas dan menetap. Tapi pada ibu hamil, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum melakukan terapi ini.
3. Rutin Bersihkan Wajah
Milia muncul karena adanya tumpukan keratin yang terperangkap di bawah bagian kulit terluar. Maka dari itu, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan kulit ini adalah dengan rutin membersihkan wajah. Pastikan untuk memilih pembersih wajah yang aman dan cocok dengan kondisi kulit.
Baca juga: Ganggu Penampilan, Ini Cara Singkirkan Milia
Cari tahu lebih lanjut seputar milia dan kehamilan dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!