Trauma Bonding: Apa Itu dan Cara Mengatasinya
Trauma bonding, ikatan emosional yang terbentuk akibat kekerasan.

DAFTAR ISI
- Gejala Trauma Bonding yang Perlu Diwaspadai
- Penyebab Terjadinya Trauma Bonding
- Dampak Negatif Trauma Bonding pada Kesehatan Mental
- Cara Mengatasi Trauma Bonding dan Memulihkan Diri
- Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
- Pencegahan Trauma Bonding: Membangun Hubungan yang Sehat
- Kesimpulan
Trauma bonding adalah ikatan emosional yang kuat dan tidak sehat yang berkembang antara seseorang dengan pelaku kekerasan atau pelecehan.
Ikatan ini terbentuk sebagai hasil dari siklus pelecehan yang terus-menerus, diselingi dengan tindakan positif seperti pujian, hadiah, atau permintaan maaf dari pelaku.
Menurut American Psychological Association, trauma bonding terjadi ketika seseorang mengalami pelecehan intermiten yang menyebabkan kebingungan dan ketergantungan emosional pada pelaku.
Gejala Trauma Bonding yang Perlu Diwaspadai
Mengenali gejala trauma bonding penting untuk memutus siklusnya. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
- Merasa simpati atau melindungi pelaku, meskipun mereka telah menyakiti dirimu.
- Menyalahkan diri sendiri atas perilaku buruk pelaku.
- Merasa terisolasi dari teman dan keluarga.
- Memiliki harapan yang tidak realistis bahwa pelaku akan berubah.
- Kesulitan untuk meninggalkan hubungan, meskipun kamu tahu itu tidak sehat.
- Merasa cemas, takut, atau bersalah saat tidak bersama pelaku.
Selain itu, kamu Perlu Tahu agar Tak Terjebak, Ini 6 Ciri-Ciri Hubungan Toxic.
Penyebab Terjadinya Trauma Bonding
Trauma bonding sering terjadi dalam hubungan yang ditandai dengan ketidakseimbangan kekuasaan dan manipulasi.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan trauma bonding meliputi:
- Siklus kekerasan: Pola kekerasan yang berulang, diikuti dengan penyesalan dan kebaikan dari pelaku, menciptakan kebingungan dan ketergantungan.
- Isolasi: Pelaku sering kali mengisolasi korban dari teman dan keluarga, membuat mereka semakin bergantung pada pelaku.
- Manipulasi: Pelaku menggunakan taktik manipulasi seperti gaslighting untuk membuat korban meragukan kewarasan mereka sendiri.
- Kebutuhan untuk disayangi: Korban mungkin memiliki kebutuhan yang kuat untuk disayangi dan diterima, yang membuat mereka rentan terhadap manipulasi pelaku.
Kenali PFA: Pertolongan Pertama Saat Trauma Melanda.
Dampak Negatif Trauma Bonding pada Kesehatan Mental
Trauma bonding dapat memiliki dampak yang merusak pada kesehatan mental dan emosional seseorang.
Beberapa dampak negatifnya meliputi:
- Depresi dan kecemasan
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
- Harga diri rendah
- Kesulitan mempercayai orang lain
- Isolasi sosial
- Penyalahgunaan zat
Cara Mengatasi Trauma Bonding dan Memulihkan Diri
Memutus ikatan trauma membutuhkan waktu dan usaha, tetapi sangat mungkin untuk dilakukan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu:
- Akui bahwa kamu berada dalam hubungan yang tidak sehat: Langkah pertama adalah mengakui bahwa kamu sedang mengalami trauma bonding dan bahwa hubunganmu tidak sehat.
- Cari dukungan: Bicaralah dengan teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Dukungan dari orang lain sangat penting untuk proses pemulihan.
- Tetapkan batasan yang jelas: Tetapkan batasan yang jelas dengan pelaku dan tegaskan hak kamu untuk diperlakukan dengan hormat.
- Putuskan kontak: Jika memungkinkan, putuskan semua kontak dengan pelaku. Ini mungkin sulit, tetapi sangat penting untuk pemulihanmu.
- Fokus pada diri sendiri: Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri dan melakukan aktivitas yang kamu nikmati.
- Ikuti terapi: Terapi dapat membantu kamu memproses trauma, membangun harga diri, dan mengembangkan strategi koping yang sehat.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Jika kamu mengalami kesulitan untuk memutus ikatan trauma sendiri, penting untuk mencari bantuan profesional.
Terapis dapat membantumu memahami dinamika hubungan kalian, memproses emosimu, dan mengembangkan strategi untuk membangun hubungan yang sehat di masa depan.
Segeralah Hubungi Psikolog dan Psikiater Ini untuk Atasi Trauma Psikologis.
Hubungi Psikolog di Halodoc Jika Kamu Butuh Teman Cerita
Jika kamu butuh teman bercerita, psikolog di Halodoc siap menjadi pendengar yang baik.
Mereka bisa memberi saran yang kamu butuhkan untuk menghadapi situasi sulit ini.
Jangan khawatir, psikolog di Halodoc telah memiliki pengalaman dan memiliki rating yang baik dari para pasien yang telah ditangani sebelumnya.
Ini daftarnya:
1. Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi, Psikolog

Pilihan psikolog yang dapat kamu hubungi, yaitu Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi.
Ia merupakan psikolog klinis anak dan remaja yang mendapat gelarnya dari Fakultas Psikologi Universitas Semarang pada 2013 dan Unika Soegijapranata pada 2021.
Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi, Psikolog berpraktik di Kota Semarang, Jawa Tengah, dan tergabung sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dengan nomor STR 14 24 8 2 1 22-4354012.
Dengan pengalaman 3 tahun yang dimiliki, ia mampu menjadi teman cerita yang baik untukmu.
2. Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi, Psikolog

Kamu juga bisa memilih Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi untuk bertanya seputar ADHD pada anak.
Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi adalah lulusan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro pada 2016 dan Unika Soegijapranata pada 2022.
Saat ini, ia berpraktik di Kota Semarang, Jawa Tengah, dan tergabung sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dengan nomor STR 1424821224330520.
Dengan pengalaman 2 tahun yang dimiliki, Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi bisa menjadi teman cerita yang baik untukmu dalam menghadapi masa-masa sulit.
Jika psikolog sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!
Pencegahan Trauma Bonding: Membangun Hubungan yang Sehat
Mencegah trauma bonding melibatkan pengembangan hubungan yang sehat dan saling menghormati. Berikut adalah beberapa tips:
- Kenali tanda-tanda peringatan: Belajar mengenali tanda-tanda peringatan dari hubungan yang tidak sehat, seperti kontrol, manipulasi, dan kekerasan.
- Bangun harga diri: Memiliki harga diri yang sehat dapat membuat kamu lebih tahan terhadap manipulasi dan pelecehan.
- Tetapkan batasan yang jelas: Tetapkan batasan yang jelas dalam hubunganmu dan tegaskan hakmu untuk diperlakukan dengan hormat.
- Cari dukungan: Jaga hubungan yang kuat dengan teman dan keluarga, dan jangan takut untuk meminta bantuan jika kamu membutuhkannya.
Kesimpulan
Trauma bonding adalah ikatan emosional yang kompleks dan merusak yang dapat terjadi dalam hubungan yang tidak sehat.
Mengenali gejala, memahami penyebab, dan mengambil langkah-langkah untuk memutus ikatan tersebut sangat penting untuk pemulihan dan kesehatan mentalmu.
Jika kamu mengalami trauma bonding, jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater di Halodoc.
Pemulihan adalah mungkin, dan kamu berhak mendapatkan hubungan yang sehat dan bahagia.


