Tulang Belakang: Ini Struktur, Fungsi, dan Penyakit yang Bisa Terjadi
Memahami struktur, fungsi, dan risiko penyakit pada tulang belakang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mobilitas seumur hidup.

DAFTAR ISI
- Struktur Dasar Tulang Belakang
- Fungsi Utama Tulang Belakang
- Penyakit yang Bisa Terjadi pada Tulang Belakang
- Menjaga Kesehatan Tulang Belakang
Tulang belakang, atau vertebrae, adalah pilar penyangga utama tubuh.
Struktur kompleks ini tidak hanya memberikan stabilitas dan fleksibilitas yang memungkinkan kita bergerak, tetapi juga melindungi salah satu komponen sistem saraf paling vital: sumsum tulang belakang.
Memahami struktur, fungsi, dan risiko penyakit pada tulang belakang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mobilitas seumur hidup.
Struktur Dasar Tulang Belakang
Tulang belakang manusia terdiri dari 33 ruas tulang individual (vertebra) yang tersusun secara vertikal, dipisahkan oleh cakram intervertebra.
Secara keseluruhan, tulang belakang dibagi menjadi lima segmen utama:
1. Segmen servikal (leher)
- Jumlah ruas: 7 ruas (C1-C7).
- Fungsi khusus: Memberikan dukungan pada kepala dan memungkinkan gerakan leher yang luas. Ruas pertama (Atlas, C1) dan kedua (Axis, C2) berperan penting dalam rotasi dan anggukan kepala.
2. Segmen torakal (dada)
- Jumlah ruas: 12 ruas (T1-T12).
- Fungsi khusus: Ruas torakal adalah satu-satunya segmen tulang belakang yang terhubung langsung dengan tulang rusuk, membentuk sangkar pelindung bagi organ vital di dada. Segmen ini memiliki gerakan yang paling terbatas.
3. Segmen lumbal (punggung bawah)
- Jumlah ruas: 5 ruas (L1-L5).
- Fungsi khusus: Segmen ini menanggung sebagian besar berat badan dan tekanan saat bergerak atau mengangkat beban. Oleh karena itu, ruas lumbal cenderung lebih besar dan tebal.
4. Segmen sakral (panggul)
- Jumlah ruas: 5 ruas (menyatu menjadi satu tulang, Sakrum).
- Fungsi khusus: Terhubung dengan tulang panggul (iliac), memberikan fondasi yang kuat dan stabil untuk tubuh bagian atas.
5. Segmen koksigeal (ekor)
- Jumlah ruas: 4 ruas kecil (menyatu menjadi satu tulang, Koksa/Tulang Ekor).
- Fungsi khusus: Sisa evolusioner, berfungsi sebagai titik perlekatan untuk beberapa ligamen dan otot panggul.
Komponen Kunci Lainnya
- Vertebra (ruas tulang): Setiap ruas tulang memiliki badan (korpus) yang menanggung berat, lengkungan belakang (arkus) yang melindungi sumsum, dan tonjolan (prosesus) sebagai tempat perlekatan otot.
- Cakram intervertebra (diskus): Bantalan kenyal yang terletak di antara setiap ruas tulang. Cakram ini bertindak sebagai peredam kejut (shock absorber) dan memungkinkan tulang belakang untuk membungkuk dan berputar. Cakram terdiri dari inti lembut seperti gel (nucleus pulposus) yang dikelilingi oleh cincin serat keras (annulus fibrosus).
- Sumsum tulang belakang: Berada di dalam saluran (kanal) tulang belakang. Ini adalah kumpulan saraf yang menghubungkan otak dengan seluruh tubuh, berfungsi mengendalikan gerakan dan mengirimkan sensasi.
Ketahui lebih lanjut mengenai Sendi dan Tulang: Anatomi, Fungsi, dan Cara Menjaga Kesehatannya berikut ini.
Fungsi Utama Tulang Belakang
Tulang belakang memiliki tiga peran vital bagi tubuh:
1. Penyangga dan keseimbangan
Tulang belakang adalah tiang penyangga struktural utama, menopang berat kepala dan badan bagian atas.
Kelengkungan alami tulang belakang (servikal lordosis, torakal kifosis, dan lumbal lordosis) berperan penting dalam mendistribusikan berat badan secara merata, memastikan keseimbangan dan postur tubuh yang optimal.
2. Perlindungan saraf
Fungsi paling kritis tulang belakang adalah menjadi rumah dan pelindung bagi sumsum tulang belakang dan akar-akar saraf yang keluar darinya.
Ruas-ruas tulang yang keras mencegah sumsum dari kerusakan akibat benturan atau gerakan sehari-hari.
3. Gerakan dan fleksibilitas
Meskipun memberikan dukungan yang kuat, tulang belakang juga harus fleksibel.
Adanya banyak ruas tulang yang dihubungkan oleh sendi dan cakram intervertebra memungkinkan gerakan membungkuk, memutar, dan meregang yang esensial untuk mobilitas kita.
Penyakit yang Bisa Terjadi pada Tulang Belakang
Mengingat perannya yang kompleks dan menanggung beban, tulang belakang rentan terhadap berbagai masalah, seringkali mengakibatkan nyeri punggung yang parah.
1. Herniasi cakram (saraf kejepit)
Ini terjadi ketika inti lembut cakram intervertebra (nucleus pulposus) menonjol atau bocor melalui cincin luarnya (annulus fibrosus) yang retak.
- Dampak: Material yang menonjol dapat menekan akar saraf di sekitarnya, menyebabkan nyeri hebat yang menjalar (misalnya, skiatika yang menjalar ke kaki), mati rasa, atau kelemahan otot.
2. Skoliosis, kifosis, dan lordosis
Ini adalah kelainan bentuk lengkungan tulang belakang yang abnormal:
- Skoliosis: Tulang belakang melengkung ke samping, seringkali berbentuk “S” atau “C”.
- Kifosis: Kelengkungan yang berlebihan pada segmen torakal (bungkuk).
- Lordosis: Kelengkungan yang berlebihan pada segmen lumbal (punggung bawah melengkung terlalu ke dalam).
3. Osteoartritis tulang belakang
Disebut juga spondilosis. Ini adalah jenis radang sendi yang menyerang sendi faset di antara ruas tulang dan cakram intervertebra.
- Dampak: Cakram menipis seiring waktu, tulang bergesekan, dan dapat terbentuk taji tulang (osteofit), menyebabkan kekakuan dan nyeri kronis.
4. Stenosis spinal
Penyempitan saluran tulang belakang.
- Dampak: Ruang di sekitar sumsum tulang belakang atau akar saraf menjadi terbatas, menekan struktur saraf tersebut, dan menyebabkan nyeri, kesemutan, atau kelemahan, terutama saat berjalan.
5. Spondilolistesis
Kondisi di mana salah satu ruas tulang belakang (vertebra) bergeser ke depan di atas ruas tulang di bawahnya.
- Dampak: Sering terjadi di area lumbal dan dapat menyebabkan nyeri punggung bawah kronis dan masalah saraf.
Jika mengalami masalah sendi, Catat, Ini Rekomendasi Dokter Ortopedi di Halodoc yang bisa kamu hubungi.
Menjaga Kesehatan Tulang Belakang
Kesehatan tulang belakang sangat bergantung pada gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari kamu:
- Pertahankan postur tubuh yang baik: Baik saat duduk, berdiri, maupun mengangkat beban. Pastikan punggung lurus dan beban terdistribusi secara merata.
- Olahraga teratur: Perkuat otot inti (perut dan punggung) karena otot-otot ini berfungsi sebagai “korset” alami yang mendukung tulang belakang.
- Jaga berat badan ideal: Berat badan berlebih, terutama di perut, menambah tekanan signifikan pada segmen lumbal.
- Teknik mengangkat yang benar: Tekuk lutut dan jaga punggung tetap lurus saat mengangkat benda berat, biarkan otot kaki yang bekerja, bukan punggung.
Dengan memahami struktur kompleks dan fungsi vitalnya, kamu dapat lebih menghargai pentingnya menjaga kekuatan dan kelenturan tulang belakang.
Jika kamu mengalami masalah pada otot atau tulang, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter di Halodoc. Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter tepercaya:



