Usia Kehamilan yang Rentan Terjadi Mual dan Cara Mengatasinya
Mual rentan terjadi di usia kehamilan 9 hingga 13 minggu.

DAFTAR ISI
- Usia Kehamilan yang Rentan Terjadi Mual
- Penyebab Mual saat Hamil
- Gejala Mual saat Hamil
- Cara Mengatasi Mual saat Hamil
- Kapan Harus ke Dokter?
- Pencegahan Mual saat Hamil
- Kesimpulan
- FAQ
Mual saat hamil (morning sickness) adalah kondisi umum yang terjadi selama kehamilan, ditandai dengan rasa mual yang bisa disertai muntah.
Meskipun disebut morning sickness, mual ini bisa terjadi kapan saja, baik siang maupun malam. Kondisi ini umumnya dialami pada trimester pertama kehamilan.
Penasaran, kapan usia kehamilan yang rentan terjadi mual dan cara mengatasinya? Simak informasi selengkapnya dari Halodoc berikut ini.
Usia Kehamilan yang Rentan Terjadi Mual
Mual umumnya mulai dirasakan pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya antara minggu ke-9 dan ke-13.
Pada sebagian besar wanita hamil, mual akan mereda setelah trimester pertama (sekitar minggu ke-14 hingga ke-16).
Namun, ada juga sebagian kecil ibu hamil yang mengalami mual sepanjang kehamilan.
Ibu bisa Catat, Ini Rekomendasi Vitamin Ibu Hamil yang Bagus.
Penyebab Mual saat Hamil
Penyebab pasti mual saat hamil belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga berperan:
- Perubahan Hormonal: Peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) dan estrogen selama kehamilan.
- Sensitivitas Penciuman: Ibu hamil menjadi lebih sensitif terhadap bau, yang bisa memicu mual.
- Kadar Gula Darah Rendah: Kadar gula darah yang tidak stabil juga bisa memicu mual.
- Kelelahan: Kelelahan akibat perubahan fisik dan hormonal selama kehamilan.
Gejala Mual saat Hamil
Gejala mual saat hamil bervariasi pada setiap wanita, tetapi beberapa gejala umum meliputi:
- Mual dengan atau tanpa muntah.
- Kehilangan nafsu makan.
- Sensitif terhadap bau tertentu.
- Pusing atau merasa lelah.
- Air liur berlebihan.
Cara Mengatasi Mual saat Hamil
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi mual saat hamil:
- Makan Sedikit tapi Sering: Hindari perut kosong dengan makan camilan sehat setiap 1-2 jam. Pilihlah makanan yang mudah dicerna seperti biskuit tawar, roti kering, atau buah-buahan.
- Hindari Makanan Pemicu: Hindari makanan berlemak, pedas, atau berbau menyengat yang bisa memicu mual.
- Jahe: Jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu meredakan mual. Konsumsi jahe dalam bentuk teh jahe, permen jahe, atau suplemen jahe. Sebuah studi dalam Nutrients menunjukkan bahwa jahe efektif mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil.
- Aromaterapi: Hirup aroma lemon, peppermint, atau lavender untuk membantu meredakan mual.
- Istirahat yang Cukup: Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup karena kelelahan dapat memperburuk mual.
- Akupresur: Teknik akupresur pada pergelangan tangan (titik P6 atau Nei Guan) dapat membantu mengurangi mual.
- Vitamin B6: Konsumsi suplemen vitamin B6 sesuai anjuran dokter dapat membantu mengurangi mual. WHO merekomendasikan vitamin B6 sebagai salah satu penanganan mual muntah ringan pada kehamilan.
- Konsumsi Makanan Dingin: Makanan dingin cenderung kurang mengeluarkan aroma yang kuat, sehingga bisa lebih mudah ditoleransi saat mual.
Mau tahu obat mual untuk ibu hamil? Baca di sini: Ini 5 Rekomendasi Obat Mual Ibu Hamil yang Aman Dikonsumsi
Kapan Harus ke Dokter?
Mual saat hamil umumnya tidak berbahaya, tetapi segera konsultasikan dengan dokter jika:
- Mual dan muntah parah yang menyebabkan dehidrasi.
- Tidak bisa makan atau minum sama sekali.
- Berat badan turun drastis.
- Muntah darah.
- Nyeri perut.
- Sakit kepala parah.
- Demam.
Kementerian Kesehatan RI menekankan pentingnya pemantauan kondisi ibu hamil secara berkala untuk mencegah komplikasi kehamilan.
Pencegahan Mual saat Hamil
Meskipun tidak selalu mungkin untuk mencegah mual saat hamil, beberapa tips berikut dapat membantu mengurangi risiko:
- Hindari perut kosong dengan makan camilan sehat secara teratur.
- Hindari makanan yang memicu mual.
- Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup.
- Kelola stres dengan baik.
- Konsumsi air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
Kesimpulan
Mual saat hamil adalah kondisi yang umum terjadi dan biasanya akan mereda setelah trimester pertama.
Dengan mengikuti tips dan cara mengatasi mual yang telah dijelaskan di atas, diharapkan ibu hamil dapat merasa lebih nyaman selama masa kehamilan.
Jika mual sangat parah atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter.
Penting untuk diingat bahwa setiap kehamilan unik, dan apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak berhasil untuk orang lain.
Konsultasi dengan dokter spesialis kandungan kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!
Referensi:
American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2025. Morning Sickness: Nausea and Vomiting of Pregnancy.
Healthline. Diakses pada 2025. Everything You Need to Know About Morning Sickness
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Morning Sickness.
FAQ
1. Kapan mual muntah akan berhenti?
Bagi sebagian besar ibu hamil, rasa mual akan mulai mereda pada akhir trimester pertama, yaitu sekitar minggu ke-12 hingga ke-14. Namun, sebagian bumil masih merasakan mual hingga minggu ke-20 atau bahkan lebih lama.
2. Apakah mual hanya terjadi di pagi hari?
Tidak. Walaupun disebut morning sickness, mual bisa terjadi kapan saja, baik siang, sore, malam, atau bahkan sepanjang hari.
3. Kapan mual muntah dianggap tidak normal?
Jika mual muntah sangat parah hingga kamu tidak bisa menahan makanan atau minuman sama sekali selama 24 jam. Kondisi ini disebut hyperemesis gravidarum.


