Vaksin DBD, Langkah Tepat untuk Cegah Demam Berdarah
Vaksin demam berdarah (DBD) dapat membantu mengurangi risiko infeksi virus dengue.

DAFTAR ISI
- Ini Bahaya Demam Berdarah dengan Gejala Berat
- Mengapa Vaksin DBD Itu Penting?
- Indikasi Vaksin DBD
- Manfaat Vaksin DBD
- Jenis Vaksin DBD
- Vaksinasi DBD Qdenga Kini Bisa di Rumah Pakai Halodoc
- Prosedur Vaksin DBD
- Efek Samping Vaksin DBD
- FAQ
Vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah vaksin yang dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap virus dengue, penyebab penyakit DBD.
Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, hingga komplikasi serius seperti perdarahan dan syok.
Dengan melakukan vaksinasi DBD, risiko terkena infeksi dengue atau mengalami gejala berat dapat dikurangi secara signifikan.
Ini Bahaya Demam Berdarah dengan Gejala Berat
Demam berdarah (DBD) umumnya ditandai dengan demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan mual.
Namun, pada sebagian kasus, penyakit ini bisa berkembang menjadi kondisi berat yang membahayakan nyawa.
Beberapa gejala DBD berat yang perlu diwaspadai meliputi:
- Perdarahan internal, seperti mimisan, gusi berdarah, atau muncul bintik merah di kulit.
- Syok dengue, ditandai dengan tekanan darah menurun, kulit terasa lembap, pucat, hingga hilang kesadaran.
- Kerusakan organ, misalnya pada hati atau jantung, yang dapat memicu komplikasi serius.
Kondisi ini biasanya terjadi setelah fase demam menurun, sehingga sering kali membuat pasien dan keluarga terlambat menyadarinya.
Oleh karena itu, pemantauan ketat terhadap gejala sangat penting, terutama pada anak-anak dan orang dengan riwayat kesehatan tertentu.
Mengapa Vaksin DBD Itu Penting?
Vaksin demam berdarah (DBD) penting karena dapat membantu mengurangi risiko infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Penyakit ini bisa menyebabkan gejala berat seperti demam tinggi, nyeri otot, muntah, bahkan perdarahan yang dapat berakibat fatal.
Dengan vaksinasi, risiko terkena DBD dan mengalami komplikasi serius bisa berkurang secara signifikan.
Namun, vaksin bukan satu-satunya cara untuk mencegah DBD. Upaya pencegahan lain juga harus dilakukan untuk mengurangi penyebaran nyamuk Aedes aegypti.
Langkah-langkah seperti menjaga kebersihan lingkungan, menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup wadah air, dan menaburkan larvasida di genangan air sangat penting untuk membatasi perkembangbiakan nyamuk.
Dengan kombinasi vaksinasi dan langkah-langkah pencegahan ini, risiko penyebaran DBD dapat ditekan secara lebih efektif.
Indikasi Vaksin DBD
Vaksin demam berdarah (DBD) direkomendasikan untuk individu yang sudah pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya.
Menurut World Health Organization (WHO), vaksin DBD seperti Dengvaxia disarankan untuk diberikan kepada anak-anak dan orang dewasa berusia 6–45 tahun yang memiliki riwayat infeksi dengue.
Namun, vaksin ini tidak dianjurkan untuk orang yang belum pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya, karena dapat meningkatkan risiko infeksi yang lebih parah di kemudian hari.
Oleh karena itu, sebelum menerima vaksin DBD, seseorang biasanya perlu menjalani pemeriksaan antibodi dengue untuk memastikan apakah sudah pernah terinfeksi atau belum.
Selain itu, kelompok tertentu seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan individu dengan gangguan sistem imun harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima vaksin ini.
Manfaat Vaksin DBD
Vaksin demam berdarah dengue (DBD) memiliki beberapa manfaat penting, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah dengan tingkat penularan tinggi.
Berikut adalah beberapa manfaat utama vaksin DBD:
1. Mengurangi Risiko DBD Berat
Vaksin DBD membantu melindungi tubuh dari infeksi virus dengue yang dapat menyebabkan demam berdarah dengan gejala parah, seperti pendarahan internal dan syok dengue.
2. Menurunkan Angka Rawat Inap dan Kematian
Menurut World Health Organization (WHO), vaksin ini dapat membantu mengurangi jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit serta menekan risiko kematian akibat DBD.
3. Membantu Mengendalikan Penyebaran Virus
Ketika lebih banyak orang mendapatkan vaksin, risiko terjadinya wabah demam berdarah dapat berkurang, sehingga memberikan perlindungan tidak langsung bagi masyarakat yang belum divaksinasi.
Meskipun vaksin DBD memberikan perlindungan, WHO tetap merekomendasikan langkah-langkah pencegahan tambahan seperti menghindari gigitan nyamuk, menggunakan kelambu atau repelen, serta menguras tempat penampungan air secara rutin.
Jenis Vaksin DBD
Saat ini, ada beberapa jenis vaksin demam berdarah dengue (DBD) yang telah dikembangkan dan disetujui penggunaannya di berbagai negara.
Vaksin ini bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi berat akibat virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Beberapa jenis vaksin DBD yang tersedia meliputi:
Dengvaxia (CYD-TDV)
Dengvaxia adalah vaksin DBD pertama yang disetujui oleh World Health Organization (WHO) dan telah digunakan di beberapa negara endemis.
Vaksin ini diberikan dalam tiga dosis dengan interval enam bulan dan direkomendasikan hanya untuk individu yang sebelumnya pernah terinfeksi virus dengue.
TAK-003 (Qdenga)
Vaksin ini dikembangkan oleh Takeda Pharmaceuticals dan telah mendapat persetujuan di beberapa wilayah.
Berbeda dengan Dengvaxia, TAK-003 dapat diberikan kepada individu yang belum pernah terinfeksi dengue sebelumnya, sehingga lebih fleksibel dalam penggunaannya.
Butantan-DV
Vaksin ini masih dalam tahap pengembangan oleh Institut Butantan di Brasil.
Uji klinis menunjukkan potensi perlindungan tinggi terhadap beberapa jenis virus dengue.
Vaksinasi DBD Qdenga Kini Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Selain itu, penting juga untuk melakukan upaya pencegahan dengan vaksinasi DBD Qdenga.
Apabila kamu memenuhi syarat untuk melakukan vaksin, segera lakukan vaksin demam berdarah.
Vaksin demam berdarah merupakan tindakan preventif yang aman dan efektif dalam mencegah penyakit berat dan mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh virus dengue.
Kini kamu bisa mendapatkan Vaksinasi Dengue (QDenga)untuk keluarga dari rumah melalui layanan Halodoc Homecare.
Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan vaksinasi lewat layanan Homecare by Halodoc:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin di Halodoc Homecare.
- Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Partner resmi produsen vaksin internasional, sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Harga vaksin ini mulai dari Rp 739.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Hemat waktu dan biaya.
- Tanpa biaya tambahan.
- Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.
Bagi kamu yang belum mendapatkan vaksin dengue, tunggu apa lagi?
Yuk, segera pesan layanan Halodoc Homecare!
Booking Vaksinasi Dengue (QDenga) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung Official WhatsApp Homecare di 0888-0999-9226.
Itulah kondisi serta syarat orang yang dapat menerima vaksin DBD dan juga efek samping setelah menerima vaksin.
Konsultasikan kondisi kamu apabila kamu merasakan efek samping yang cukup lama setelah menerima vaksin dengan hubungi dokter melalui Halodoc.
Prosedur Vaksin DBD
Vaksin demam berdarah dengue (DBD) diberikan melalui serangkaian prosedur untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diketahui sebelum mendapatkan vaksin DBD:
1. Pemeriksaan Kesehatan
Sebelum vaksinasi, dokter akan mengevaluasi riwayat kesehatan penerima vaksin.
Untuk vaksin seperti Dengvaxia, tes serologi mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa seseorang sudah pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya, karena vaksin ini hanya dianjurkan bagi mereka yang sudah memiliki kekebalan alami.
2. Jadwal Pemberian Vaksin
- Dengvaxia: Diberikan dalam tiga dosis dengan interval enam bulan antara setiap dosis.
- TAK-003 (Qdenga): Biasanya diberikan dalam dua dosis dengan jarak tiga bulan.
- Vaksin lain (seperti Butantan-DV): Masih dalam tahap penelitian dan dapat memiliki jadwal yang berbeda sesuai hasil uji klinis.
3. Penyuntikan Vaksin
Vaksin DBD diberikan melalui suntikan di lengan atas atau paha, tergantung pada usia penerima.
Proses penyuntikan biasanya cepat dan dilakukan oleh tenaga medis profesional.
4. Pemantauan Setelah Vaksinasi
Setelah menerima vaksin, penerima dianjurkan untuk tetap berada di fasilitas kesehatan selama sekitar 15 hingga 30 menit untuk mengantisipasi reaksi alergi atau efek samping langsung.
Efek Samping Vaksin DBD
Seperti vaksin lainnya, vaksin demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan beberapa efek samping.
Berikut ini beberapa efek samping umum yang dapat terjadi setelah vaksinasi DBD:
- Nyeri, kemerahan, atau bengkak di area suntikan
- Demam ringan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri otot dan sendi
Selain itu, terdapat efek samping yang lebih serius namun jarang terjadi, seperti:
- Reaksi alergi seperti gatal-gatal atau ruam pada kulit
- Mual atau gangguan pencernaan ringan
- Anafilaksis, ditandai dengan pembengkakan wajah, kesulitan bernapas, atau pusing hebat
- Potensi peningkatan risiko infeksi DBD yang lebih parah bagi individu yang belum pernah terinfeksi virus dengue sebelum menerima vaksin Dengvaxia (oleh karena itu, vaksin ini direkomendasikan hanya untuk mereka yang sudah memiliki kekebalan alami)
Manfaat vaksin DBD umumnya lebih besar daripada risikonya, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah endemis dengue.
Oleh karena itu, pemantauan kesehatan setelah vaksinasi sangat penting, dan jika ada efek samping yang tidak biasa, segera hubungi tenaga medis.
Nah, sebelum mendapatkan vaksin DBD, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Dokter spesialis di Halodoc telah berpengalaman, sehingga mampu memberi saran maupun informasi akurat lain seputar vaksin DBD.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
CDC. Diakses pada 2025. About a Dengue Vaccine.
World Health Organization. Diakses pada 2025. Vaccines and immunization: Dengue.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Dengue fever.
Web MD. Diakses pada 2025. Dengue Fever.
FAQ
1. Apakah ada vaksin untuk DBD?
Ya, ada vaksin untuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Saat ini, vaksin yang tersedia adalah Dengvaxia dan Qdenga.
- Dengvaxia (CYD-TDV) hanya diberikan untuk orang yang sudah pernah terinfeksi dengue sebelumnya.
- Qdenga (TAK-003) bisa diberikan baik untuk yang sudah maupun belum pernah terkena DBD.
Vaksin ini bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi berat akibat virus dengue.
Namun, vaksin ini tidak sepenuhnya mencegah seseorang terkena DBD, sehingga tetap harus menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari gigitan nyamuk.
2. Vaksin dengue diberikan pada usia berapa?
Dengvaxia diberikan pada anak usia 9-16 tahun, tetapi hanya untuk mereka yang sudah pernah terkena infeksi dengue sebelumnya.
Sementara Qdenga bisa diberikan untuk anak usia 6 tahun ke atas dan orang dewasa.
Dosisnya diberikan dalam dua kali suntikan dengan jarak 3 bulan.
3. Vaksin DBD apakah ditanggung BPJS?
Saat ini, vaksin DBD belum ditanggung BPJS Kesehatan. Jika ingin mendapatkan vaksin ini, kamu bisa mengunjungi rumah sakit, klinik, atau layanan kesehatan tertentu yang menyediakannya dengan biaya mandiri.
Namun, ada kemungkinan vaksin ini akan masuk dalam program imunisasi nasional di masa depan.
Untuk update terbaru, kamu bisa cek langsung di fasilitas kesehatan atau website resmi BPJS Kesehatan.


