Wanita Ini Kena Sindrom Patah Hati Setelah Makan Wasabi, Kok Bisa?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 Oktober 2019
Wanita Ini Kena Sindrom Patah Hati Setelah Makan Wasabi, Kok Bisa?Wanita Ini Kena Sindrom Patah Hati Setelah Makan Wasabi, Kok Bisa?

Halodoc, Jakarta - Seorang wanita Israel berusia 60 tahun dikabarkan masuk rumah sakit setelah makan wasabi.  Pada awalnya, wanita tersebut tidak sengaja menelan semangkuk wasabi yang dikiranya adalah alpukat di sebuah acara pernikahan. Segera setelah menelan semangkuk wasabi, wanita Israel tersebut mengalami sesak di dada yang terasa seperti ditekan-tekan. Rasa sesak bahkan sampai menjalar ke lengannya. 

Baca Juga: Ketahui 6 Gejala Serangan Jantung yang Terjadi pada Wanita

Kondisi ini dialami selama beberapa jam dan ia tetap memilih di pesta. Hingga keesokan harinya, wanita tersebut terbangun dengan kondisi tubuh yang lemah. Setelah memeriksakan diri ke dokter, ia didiagnosis mengidap sindrom patah hati. Lantas, benarkah terlalu banyak konsumsi wasabi adalah pemicu utama sindrom patah hati? Ini ulasannya.

Mengenal Sindrom Patah Hati

Broken heart syndrome atau sindrom patah hati adalah suatu kondisi yang memengaruhi jantung  yang dapat disebabkan oleh situasi-situasi memicu tekanan, seperti kematian orang yang dicintai atau penyakit serius. Seseorang yang mengalami sindrom patah hati bisa mengalami nyeri dada mendadak atau mengira mereka sedang mengalami serangan jantung.

Sindrom patah hati muncul ketika terdapat gangguan sementara pada fungsi pemompaan normal jantung di satu area jantung. Akibatnya, sisa dari jantung berfungsi secara normal atau perlu memompa yang bahkan lebih kuat. Sindrom patah hati dapat disebabkan oleh reaksi jantung terhadap peningkatan hormon stres.

Baca Juga: Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda

Kondisi ini bisa disebut takotsubo kardiomiopati, sindrom balon apikal atau kardiomiopati stres oleh dokter. Gejala-gejala sindrom patah hati dapat diobati dan kondisi ini biasanya sembuh sendiri dalam beberapa hari atau minggu. Gejala sindrom patah hati mirip dengan serangan jantung, yaitu sakit dada dan sesak napas.

Apabila kamu mengalami nyeri dada yang berlangsung lama atau terus-menerus, itu bisa menjadi tanda serangan jantung. Jadi penting untuk mengetahui perbedaan antara kedua kondisi ini. Alangkah lebih baik jika kamu segera memeriksakan ke dokter jika tiba-tiba mengalami nyeri dada.  Biar enggak ngantre lama, pesan janji dengan dokter lewat aplikasi Halodoc terlebih dahulu. Lewat aplikasi, tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu. 

Mengapa Wasabi Bisa Picu Sindrom Patah Hati?

Dalam kasus wanita berusia 60 tahun tersebut, tampak bahwa makan sekitar satu sendok teh wasabi memicu sindrom patah hati. Sebenarnya, telah banyak kasus sindrom patah hati lainnya yang dipicu oleh makanan, tetapi sebagian besar kasus lain disebabkan karena reaksi alergi yang parah terhadap makanan. Konsumsi wasabi terlalu banyak dapat menyebabkan tubuh wanita tersebut kaget dan stres, sehingga memicu nyeri dada dan sesak napas. 

Baca Juga: Sebelum Serangan Jantung, Tubuh Tunjukkan 6 Hal Ini

Bagaimana Cara Mengobati Kondisi Ini?

Apabila sindrom patah hati sudah didiagnosis dengan jelas, biasanya dokter meresepkan obat jantung, seperti ACE Inhibitor atau beta-blocker. Obat-obatan ini bekerja membantu mengurangi beban kerja pada jantung dan membantu mencegah serangan lebih lanjut. Sebagian besar pengidap biasanya sembuh total dalam waktu sekitar satu bulan atau lebih. 

Untuk mencegah kondisi sindrom patah hati terjadi, selalu jaga kesehatan fisik lewat makanan yang dikonsumsi dan kelola stres dengan baik. Jaga juga pikiran agar tidak memiliki emosi yang meledak-ledak dan kamu bisa berbicara dengan orang terdekat agar masalah tersebut tidak mengganggu pikiranmu.

 
Referensi :
NBC News. Diakses pada 2019. Woman hospitalized after mistaking wasabi for avocado.
Live Science. Diakses pada 2019. Woman Who Ate 'Unusually Large' Amount of Wasabi Developed Broken-Heart Syndrome.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Broken heart syndrome.
Healthline. Diakses pada 2019. Can You Really Die of a Broken Heart?.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan