Warna Darah Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai
“Salah satu gejala kanker serviks yang muncul pada tahap awal adalah perdarahan yang tidak normal. Hal itu bisa terlihat dari warna darah yang tampak tidak biasa, yaitu cokelat kehitaman.”

Halodoc, Jakarta – Perdarahan merupakan hal yang wajar wanita alami setiap bulan dalam siklus menstruasi. Namun, tidak semua darah yang keluar dari vagina adalah normal, karena ada juga perdarahan yang menjadi tanda tanda kanker serviks.
Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Oleh karena itu, wanita perlu tahu warna darah seperti apa yang perlu mereka waspadai. Dengan begitu, penyakit pun bisa terdeteksi lebih awal dan bisa mendapatkan penanganan lebih dini. Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan berikut!
Warna Darah saat Wanita Alami Kanker Serviks
Kanker serviks adalah jenis kanker yang berkembang di leher rahim wanita (pintu masuk rahim dari vagina). Kamu bisa mengetahui penyebabnya melalui artikel ini: Hal yang Menjadi Penyebab Terjadinya Kanker Serviks.
Penyakit ini seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, bila muncul, gejala yang paling umum adalah perdarahan vagina yang tidak biasa. Salah satu yang perlu kamu waspadai adalah bila warna darah yang keluar tampak tidak normal.
Warna darah yang menunjukkan seseorang mengalami kanker serviks umumnya berwarna cokelat kehitaman. Perdarahan ini dapat terjadi setelah melakukan hubungan seksual tetapi tidak sedang menstruasi.
Selain perdarahan, keputihan termasuk salah satu hal yang biasa terjadi pada wanita. Keputihan adalah cairan yang dibuat oleh vagina untuk mengeluarkan sel-sel mati dan bakteri. Hal ini juga sangat penting untuk menjaga vagina tetap bersih dan membantu untuk mencegah infeksi.
Namun, keputihan yang keluar dari vagina dapat berwarna cokelat atau pucat, bahkan disertai dengan sesuatu yang encer hingga berbau busuk juga dapat menjadi salah satu tanda tanda kanker serviks. Hal ini juga dapat terjadi secara terus-menerus, karenanya pemeriksaan sebaiknya segera kamu lakukan.
Selain itu, perdarahan tidak biasa yang juga bisa menjadi tanda tanda kanker serviks, antara lain haid yang terjadi lebih lama dan darah yang keluar lebih banyak. Selain itu, perdarahan juga bisa terjadi di luar waktu haid dan setelah berhubungan seksual yang tentunya ini tidak wajar.
Perdarahan yang tidak normal memang tidak selalu berarti kanker serviks. Namun, kondisi tersebut tetap perlu kamu periksakan ke dokter. Kanker serviks yang terdiagnosis pada tahap awal juga memiliki peluang kesembuhan yang lebih besar.
Selain warna darah tidak normal, Kenali 5 Gejala Kanker Serviks pada Stadium Awal.
Gejala Lainnya yang Perlu Diwaspadai
Lalu, gejala kanker serviks lain juga bisa timbul jika gangguannya sudah menyebar ke jaringan terdekat, antara lain:
- Alami kesulitan untuk buang air kecil, merasakan nyeri atau terdapat darah pada urine.
- Pembengkakan pada kaki.
- Merasakan sakit punggung.
- Dubur alami nyeri atau perdarahan saat buang air besar.
- Alami penurunan berat badan dan nafsu makan.
- Perut yang membengkak, disertai mual, muntah, dan sembelit.
Apabila kamu mengalami beberapa gejala tersebut, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan untuk kebaikan diri sendiri.
Semakin cepat kanker serviks terdiagnosis, semakin efektif pengobatan yang dilakukan. Selain itu, hal ini juga sangat baik untuk mencegah komplikasi berbahaya yang dapat terjadi.
Cara Mendiagnosis Kanker Serviks
Bila kamu mengalami perdarahan vagina yang tidak normal, dokter akan menganjurkan untuk melakukan tes skrining.
Tes ini bisa membantu mendeteksi kanker serviks dan sel prakanker yang suatu saat mungkin berkembang menjadi kanker serviks.
Pemeriksaan tersebut meliputi:
- Tes pap. Selama prosedur, dokter atau petugas medis akan mengambil sel-sel dari leher rahim. Sel-sel tersebut kemudian diperiksa di laboratorium untuk memeriksa sel-sel yang terlihat berbeda.
- Tes DNA HPV. Pemeriksaan ini melibatkan pengujian sel-sel dari leher rahim untuk mengetahui infeksi jenis HPV apa pun yang paling mungkin menyebabkan kanker serviks.
Bila dokter mencurigai adanya kanker serviks, kamu perlu menemui dokter kandungan (spesialis yang menangani kondisi sistem reproduksi wanita).
Spesialis tersebut bisa melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis:
1. Kolposkopi
Jika hasil tes skrining serviks kamu tidak normal, atau gejala menunjukkan bahwa kamu mungkin mengidap kanker serviks, dokter kandungan biasanya akan melakukan kolposkopi.
Ini merupakan pemeriksaan untuk mencari kelainan pada leher rahim kamu.
Prosedur ini menggunakan mikroskop kecil dengan sumber cahaya di ujungnya (kolposkop).
Selain memeriksa leher rahim, ahli medis tersebut mungkin juga mengambil sampel jaringan kecil (biopsi) sehingga dapat memeriksanya di bawah mikroskop untuk mengetahui adanya sel kanker.
2. Biopsi kerucut
Dalam beberapa kasus, operasi kecil yaitu biopsi kerucut juga dapat dokter lakukan.
Selama prosedur, bagian kecil serviks kamu yang berbentuk kerucut akan diangkat sehingga dapat dokter memeriksanya di bawah mikroskop untuk mencari sel kanker.
Kamu mungkin akan mengalami pendarahan vagina hingga empat minggu setelah prosedur. Kamu mungkin juga mengalami nyeri seperti menstruasi.
3. Pengujian lebih lanjut
Jika hasil biopsi menunjukkan kamu mengidap kanker serviks dan ada risiko kanker telah menyebar, kamu mungkin perlu menjalani beberapa tes lebih lanjut untuk menilai seberapa luas kanker tersebut.
Tes-tes ini mungkin termasuk:
- Pemeriksaan panggul. Dokter akan memeriksa rahim, vagina, rektum, dan kandung kemih untuk mengetahui adanya kanker.
- Tes darah, tes ini bisa dokter gunakan untuk membantu menilai kondisi hati, ginjal, dan sumsum tulang kamu.
- CT scan. Tes ini dapat membantu mengidentifikasi tumor kanker dan menunjukkan apakah sel kanker telah menyebar.
- MRI. Ini juga dapat dokter gunakan untuk memeriksa apakah kanker telah menyebar.
Itulah warna darah yang bisa menjadi tanda tanda kanker serviks.
Bila kamu mengalami perdarahan yang mencurigakan, kamu juga bisa menanyakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Yuk, download aplikasinya sekarang juga di Apps Store dan Google Play.


