Waspada, Ini Penyebab Pria Bisa Terkena Varikokel
Halodoc, Jakarta – Varikokel adalah pembesaran vena di dalam kantong longgar kulit yang menahan buah zakar (skrotum). Varikokel mirip dengan varises yang mungkin biasa kamu lihat di kaki ataupun betismu.
Varikokel pada pria adalah penyebab umum produksi sperma rendah dan penurunan kualitas sperma yang dapat menyebabkan infertilitas. Namun, tidak semua varikokel memengaruhi produksi sperma. Varikokel juga dapat menyebabkan testis gagal berkembang normal atau menyusut.
Kebanyakan varikokel pada pria berkembang seiring waktu. Untungnya, kebanyakan varikokel mudah didiagnosis dan banyak yang tidak memerlukan perawatan. Jika varikokel menyebabkan gejala yang sering dapat diperbaiki dengan pembedahan.
Varikokel sering tidak menghasilkan tanda atau gejala. Jarang juga menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit yang amat sangat dengan beberapa reaksinya, seperti:
-
Bervariasi dari ketidaknyamanan yang tajam hingga membosankan
-
Tingkatkan dengan berdiri atau aktivitas fisik, terutama dalam jangka waktu lama
-
Memburuk selama satu hari
-
Berkurang ketika kamu berbaring telentang
-
Kesuburan terganggu
Selain dari sensasi sakit, ada berbagai penampakan yang menunjukkan kalau kamu kemungkinan mengalami varikokel, di antaranya:
-
Benjolan di salah satu buah zakar
-
Pembengkakan di skrotum
-
Vena yang terlihat membesar atau terpelintir di skrotum yang sering digambarkan sebagai tampak, seperti sekantong cacing
-
Nyeri tumpul dan berulang di skrotum
Seiring waktu, varikokel mungkin membesar dan menjadi lebih terlihat. Varikokel telah digambarkan sebagai tampak seperti "kantong cacing." Kondisi ini bisa menyebabkan testis bengkak dan hampir selalu di sisi kiri.
Apa Penyebabnya?
Gangguan pada sistem reproduksi bisa menyebabkan terjadinya varikokel pada pria. Kabel spermata kamu seharusnya membawa darah ke dan dari buah zakar. Namun pada sebuah situasi, varikokel terbentuk ketika katup di dalam pembuluh darah di tali pusat mencegah darah mengalir dengan baik.
Kondisi ini menyebabkan vena melebar, sehingga membawa kerusakan pada testis dan kesuburan jadi memburuk. Varikokel sering terbentuk saat pubertas. Varikokel biasanya terjadi di sisi kiri, kemungkinan besar karena posisi vena testis kiri.
Tidak ada faktor risiko spesifik yang bisa mengembangkan varikokel. Hanya saja komplikasinya dapat menyebabkan penyusutan testis yang terkena (atrofi). Sebagian besar testis terdiri dari tubulus yang memproduksi sperma. Ketika rusak karena varikokel, maka testis jadi menyusut dan melunak.
Tidak begitu jelas apa yang menyebabkan testis mengecil, tetapi katup yang tidak berfungsi memungkinkan darah mengalir di pembuluh darah. Hal itu dapat meningkatkan tekanan di pembuluh darah dan paparan racun dalam darah yang dapat menyebabkan kerusakan testis. Varikokel bisa membuat suhu normal di dalam atau di sekitar testis terlalu tinggi, sehingga memengaruhi pembentukan sperma, pergerakan (motilitas), dan fungsinya.
Semakin dini kamu memulai perawatan, semakin baik peluangmu untuk meningkatkan produksi sperma. Mengenakan celana dalam yang ketat kadang-kadang bisa memberi bantuan untuk meringankan rasa sakit atau ketidaknyamanan. Perawatan tambahan, seperti varicocelectomy (pembedahan varikokel) dan embolisasi (memuaskan kateter atau selang kecil ke dalam pembuluh darah) varikokel, mungkin diperlukan jika gejala memburuk.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai varikokel serta bagaimana penanganannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Baca juga: