Waspada, Partikel Polusi PM2.5 Bisa Picu Gangguan Kesehatan Kulit

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Oktober 2023

"Partikel polusi PM2.5 bukan hanya mengganggu pernapasan, tetapi juga kesehatan kulit. Mikro partikel ini mampu menembus epidermis dan menyebabkan iritasi, memicu jerawat bahkan mempercepat proses penuaan."

Waspada, Partikel Polusi PM2.5 Bisa Picu Gangguan Kesehatan KulitWaspada, Partikel Polusi PM2.5 Bisa Picu Gangguan Kesehatan Kulit

Halodoc, Jakarta – Belakangan ini, isu polusi udara semakin menyeruak, terutama di Jakarta dan sekitarnya. Buruknya kualitas udara di Jakarta ini tercermin dalam berbagai indikator, salah satunya melalui pengukuran konsentrasi Particulate Matter (PM). 

Particulate Matter (PM) merupakan jenis polutan yang bisa mengancam kesehatan. Nah, PM2.5 merupakan salah satu jenis partikel mikro yang mudah masuk ke dalam jaringan manusia. 

Bukan hanya memasuki pernapasan dan menyebabkan ISPA, PM2.5 ternyata juga bisa menyusup ke sela-sela kulit dan menimbulkan masalah. Lantas, apa dampak dari PM.25 untuk kesehatan kulit? Simak penjelasan berikut ini!

Efek PM2.5 pada Kesehatan Kulit

Berdasarkan Riset yang dilakukan oleh Nafas dan Halodoc selama Juni-Agustus 2023, konsultasi masalah kulit di Jabodetabek mengalami peningkatan hingga 55 persen selama periode ini. Lantas, mengapa bisa demikian?

Hasil pantauan selama periode tersebut, kualitas udara di Jabodetabek terpantau tidak sehat untuk kelompok sensitif. Partikel PM2.5 merupakan salah satu faktor pemicunya.

Mikro partikel ini bukan hanya menempel pada kulit tetapi bisa menembus sampai bagian epidermis.

Saat berhasil menembus epidermis, tubuh bereaksi dengan mengeluarkan protein yang berperan dalam merangsang, mengatur, dan mengoordinasikan respon inflamasi.

Setelah itu, terjadi proses infiltrasi yang membuat sel-sel inflamasi masuk ke dalam jaringan tubuh.

Masuknya sel ini lantas memicu memicu peradangan pada kulit. Nah, berikut masalah kulit yang bisa muncul akibat paparan PM2.5:

1. Iritasi kulit

Ketika PM2.5 terperangkap dalam pori-pori kulit, mikro partikel ini dapat menyebabkan iritasi.

Akibatnya, kamu bisa mengalami gejala iritasi, seperti kemerahan, kering dan gatal-gatal.

Gejala tersebut tentu saja memicu ketidaknyamanan bahkan membuat kulit menjadi lebih sensitif.

Apabila tidak tertangani, kulit yang teriritasi rentan berkembang menjadi eksim. 

2. Muncul jerawat

Apabila menempel pada wajah dan masuk ke pori-pori, partikel ini mampu memicu jerawat. Sebab, banyaknya partikel yang masuk bisa menyumbat pori-pori.

Akibatnya, minyak dan kotoran yang terperangkap di pori-pori memicu pertumbuhan bakteri jerawat.

Selain itu, paparan PM2.5 juga bisa menyebabkan masalah kulit lain seperti hiperpigmentasi, yang mana kulit mengalami perubahan warna atau bintik-bintik gelap.

3. Kulit kusam

Kulit yang terpapar polusi cenderung terlihat lebih kusam dan tidak sehat.

Sebab, partikel-partikel yang menempel pada kulit bisa menghalangi cahaya matahari mencapai lapisan kulit yang lebih dalam.

Akibatnya, kulit kehilangan kilau alami dan tampak kurang segar.

4. Mempercepat penuaan

Paparan PM2.5 dalam jangka panjang juga bisa merusak kolagen dan elastin kulit. Kolagen dan elastin adalah protein yang membuat kulit elastis. 

Rusaknya kedua protein ini membuat kulit menjadi kendur dan berkerut. Dengan kata lain, paparan PM2.5 dapat menyebabkan penuaan dini kulit.

Sebagai informasi tambahan, beberapa studi lain juga menemukan bahwa setiap kenaikan 10 µg/m3 dapat memicu:

  • Peningkatan kunjungan medis kasus dermatitis atopik hingga 5.1 persen pada anak setiap peningkatan PM2.5 per minggu.
  • Meningkatnya kunjungan pasien eksim sampai 2.71 persen  untuk setiap bulannya
  • Peningkatan kunjungan rawat jalan untuk acne vulgaris (jerawat) dari 120.842 pasien di Tiongkok 1.71%.

Jika kamu ingin membaca hasil laporan lengkap yang dilakukan Nafas dan Halodoc, kamu bisa baca di sini: Udara Buruk Jabodetabek Berpotensi Tingkatkan Kasus Penyakit Pernapasan hingga 34%.

Cara Mencegah Kerusakan Kulit Akibat PM2.5

Melihat data penelitian di atas, sudah saatnya kamu lebih waspada terhadap efek buruk dari PM2.5.

Beberapa langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan, yaitu:

1. Gunakan pelindung dan bersihkan wajah

Saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat kualitas udara sedang tidak baik, gunakan pelindung seperti masker dan kacamata.

Perlindungan ini dapat membantu mengurangi paparan langsung kulit terhadap PM2.5.

Setelah berada di luar ruangan, pastikan untuk mencuci wajah dengan lembut untuk menghilangkan partikel PM2.5 yang mungkin menempel pada kulit.

Gunakan pembersih wajah yang lembut agar tidak merusak lapisan pelindung kulit.

2. Pakai tabir surya dan pelembap

Tabir surya sangat penting untuk melindungi kulit dari sinar UV yang bersifat merusak.

Meskipun PM2.5 adalah ancaman, sinar matahari juga dapat mempercepat penuaan kulit dan menyebabkan kerusakan yang lebih signifikan.

Gunakan tabir surya minimal yang mengandung SPF 50, bahkan saat cuaca mendung. 

Selain tabir surya, kamu juga wajib memakai pelembap yang sesuai dengan tipe kulit. 

Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung lebih tahan terhadap iritasi dan kerusakan.

3. Konsumsi makanan dan minuman yang sehat

Menerapkan pola makan sehat juga dapat membantu kulit melawan kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh PM2.5.

Usahakan untuk memilih makanan yang kaya akan antioksidan, seperti vitamin C dan vitamin E. 

Makan buah-buahan dan sayuran segar dapat memberikan nutrisi penting untuk kulit.

Selain itu, kamu juga perlu minum cukup air untuk menjaga kulit tetap lembap. Kulit yang terhidrasi dengan baik mampu melawan proses kerusakan. 

4. Rawat kulit dengan baik

Pilih produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit. Namun, Bolehkah Langsung Cuci Muka Setelah Seharian Kena Debu & Polusi?

Kamu sebaiknya segera membersihkan wajah dengan produk perawatan kulit. Pilih produk dengan kandungan antioksidan, seperti vitamin C, dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat PM2.5. 

Itulah informasi terkait dampak PM2.5 untuk kesehatan kulit. Jika kamu mengalami gejala kesehatan terkait dengan kulit, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapatkan solusi perawatan terbaik.

Klik gambar di bawah untuk mulai konsultasi dengan biaya yang terjangkau.

chat dokter halodoc
Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2023. Ambient (outdoor) air quality and health. 
Nafas X Halodoc. Diakses pada 2023. Udara Buruk Jabodetabek Berpotensi Tingkatkan Kasus Penyakit Pernapasan hingga 34%.
BMKG. Diakses pada 2023. Informasi Konsentrasi Partikulat (PM2.5).
American Academy of Dermatology. Diakses pada 2023. Air pollution may cause skin aging.