Waspada Risiko Terjadinya Heatstroke Saat Cuaca Panas Ekstrem
Dengan tindakan pencegahan yang tepat, kamu dapat menurunkan potensi bahaya heatstroke.

DAFTAR ISI
- Apa itu Heatstroke?
- Gejala Heatstroke yang Mesti Diwaspadai
- Langkah Pencegahan Heatstroke Saat Cuaca Panas Ekstrem
- Bahaya Mengalami Heatstroke
- Pertolongan Pertama Ketika Terjadi Heatstroke
- FAQ
Panas ekstrem adalah fenomena yang semakin umum terjadi di seluruh dunia akibat perubahan iklim global. Temperatur yang sangat tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk heatstroke.
Heatstroke adalah kondisi serius dan dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan baik. Karenanya, sangat penting untuk mewaspadai risiko paparan suhu tinggi pada cuaca yang sangat panas.
Apa itu Heatstroke?
Heatstroke terjadi ketika suhu tubuh terjadi peningkatan secara drastis, sehingga mengakibatkan sistem pengaturan suhu tubuh tidak bekerja dengan baik. Ini terjadi ketika suhu sekitar sangat tinggi atau ketika tubuh terpapar suhu yang sangat tinggi dalam waktu yang lama.
Heatstroke terbagi menjadi dua jenis yakni heatstroke klasik dan heatstroke terkontrol. Serangan panas yang klasik terjadi pada orang yang tidak dapat beradaptasi dengan suhu panas, sedangkan serangan panas adaptif terjadi pada orang yang terpapar suhu panas secara terus menerus dalam waktu yang lama dan tubuh berusaha untuk beradaptasi.
Gejala Heatstroke yang Mesti Diwaspadai
Ketika badan terasa panas secara ekstrem setelah terpapar suhu tinggi terlalu lama, itu bisa menjadi tanda awal heatstroke yang perlu kamu waspadai.
Pada fase ini, badan terasa panas seperti tidak bisa turun meski sudah beristirahat atau minum, karena mekanisme pendinginan tubuh mulai gagal.
Gejalanya sangat bervariasi, tetapi beberapa gejala umum yang perlu kamu waspadai.
- Suhu tubuh yang sangat tinggi (di atas 40 derajat Celsius).
- Kulit kemerahan, panas, dan kering.
- Kepala terasa pusing, bahkan bisa menyebabkan pingsan.
- Denyut nadi cepat dan lemah.
- Pernapasan yang cepat dan dangkal.
- Mual dan muntah.
- Kehilangan kesadaran atau kebingungan mental.
Jika badan terasa panas disertai pusing, kebingungan, atau denyut nadi cepat, segera cari pertolongan medis karena heatstroke termasuk kondisi darurat yang bisa berakibat fatal.
Langkah Pencegahan Heatstroke Saat Cuaca Panas Ekstrem
Berikut langkah pencegahan heatstroke yang bisa kamu lakukan:
1. Minum banyak air
Penting untuk minum air dengan cukup terutama saat cuaca panas. Air membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu mengatur suhu tubuh agar tetap normal. Hindari minuman beralkohol atau berkafein karena dapat menyebabkan dehidrasi.
Simak informasi seputar Dehidrasi: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya agar bisa mencegah kondisi ini.
2. Hindari kegiatan fisik berlebihan
Dalam cuaca yang sangat panas, hindari aktivitas fisik yang berlebihan atau berat. Jika hendak berolahraga, lakukanlah pada pagi atau sore hari saat suhu lebih rendah.
3. Gunakan pakaian yang tepat
Gunakan pakaian yang longgar, ringan, dan berwarna terang. Hindari pakaian yang terbuat dari bahan sintetis karena bisa lebih mudah berkeringat.
4. Lindungi diri dengan tabir surya
Gunakan tabir surya dengan SPF yang tinggi untuk melindungi kulit kamu dari paparan sinar matahari yang berlebih. Untuk mengetahui terkait dengan gelombang panas bagi tubuh dan kulit, bisa juga membaca artikel mengenai Waspada, Ini Bahaya Gelombang Panas bagi Tubuh dan Kulit.
Bahaya Mengalami Heatstroke
Heatstroke bukan sekadar “kepanasan” biasa, kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Ketika suhu tubuh meningkat di atas 40 derajat Celsius dan mekanisme pendinginan gagal, organ-organ penting mulai mengalami kerusakan.
Beberapa bahaya serius yang dapat terjadi akibat heatstroke antara lain:
- Kerusakan otak dan sistem saraf.
Suhu tubuh yang terlalu tinggi dapat merusak sel-sel otak, menyebabkan kebingungan, kejang, atau kehilangan kesadaran. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menimbulkan gangguan kognitif jangka panjang bahkan koma. - Kegagalan organ vital.
Panas ekstrem dapat mengganggu fungsi hati, ginjal, dan jantung. Ginjal yang terlalu panas bisa gagal menyaring racun, sementara jantung harus bekerja lebih keras untuk menstabilkan suhu tubuh. - Gangguan pembekuan darah.
Dalam kasus berat, heatstroke bisa menyebabkan pembekuan darah abnormal (disseminated intravascular coagulation), yang memicu perdarahan internal dan kerusakan jaringan. - Kematian mendadak.
Jika tidak segera ditangani, heatstroke dapat menyebabkan henti napas dan jantung dalam hitungan menit. Tingkat kematian akibat heatstroke sangat tinggi bila suhu tubuh tidak segera diturunkan di bawah 39 derajat Celsius.
Pertolongan Pertama Ketika Terjadi Heatstroke
Jika kamu atau melihat seseorang mengalami gejala heatstroke, segera lakukan langkah-langkah berikut:
- Pindah ke tempat yang teduh dan sejuk.
- Lepaskan pakaian yang tidak perlu.
- Dinginkan tubuh dengan menggunakan air dingin atau kompres es di area leher, ketiak, dan selangkangan.
- Segera cari bantuan medis.
Cuaca yang sangat ekstrem bisa meningkatkan risiko heatstroke. Penting untuk menyadari gejala dan tindakan pencegahan saat terjadi cuaca panas. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengurangi risiko serangan panas dan menjaga kesehatan kita di cuaca yang sangat panas.
Jika kamu mengalami gejala-gejalanya, segera konsultasikan dengan dokter melalui Halodoc. Dengan Halodoc, kamu bisa membuat janji temu tanpa repot mengantri di rumah sakit terdekat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Heatstroke.
Healthline. Diakses pada 2025. Everything You Should Know About Heatstroke.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Heatstroke.
FAQ
1. Apakah seseorang bisa mengalami heatstroke meskipun berada di dalam ruangan?
Ya, bisa. Heatstroke dapat terjadi di ruangan tanpa ventilasi atau pendingin yang baik, terutama jika suhu di dalam ruangan mencapai lebih dari 40 derajat Celsius dan tubuh tidak mendapat cukup cairan untuk mendinginkan diri.
2. Mengapa orang yang sering minum alkohol lebih rentan terkena heatstroke?
Alkohol mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan menyebabkan dehidrasi lebih cepat. Selain itu, alkohol dapat menekan sinyal haus, sehingga tubuh kekurangan cairan tanpa disadari.
3. Benarkah warna urine bisa jadi tanda awal heatstroke?
Benar. Urine berwarna gelap seperti teh menandakan dehidrasi berat. Kondisi ini bisa menjadi sinyal tubuh bahwa sistem pendingin internal (melalui keringat) mulai gagal, yang berpotensi berkembang menjadi heatstroke.
4. Apakah heatstroke bisa menyebabkan kerusakan otak permanen?
Ya. Ketika suhu tubuh melebihi 40 derajat Celsius, enzim dan sel saraf mulai rusak. Dalam kasus parah, hal ini dapat menyebabkan gangguan kognitif jangka panjang, kejang, atau bahkan koma jika tidak segera ditangani.
5. Mengapa pengidap heatstroke sering tidak berkeringat meski tubuhnya sangat panas?
Karena pada tahap heatstroke, mekanisme pengeluaran panas melalui keringat sudah gagal. Tubuh terlalu panas hingga kelenjar keringat berhenti bekerja, sehingga kulit terasa kering namun suhunya ekstrem tinggi.


