Waspadai Kerusakan Organ Akibat Gagal Napas

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Juni 2019
Waspadai Kerusakan Organ Akibat Gagal NapasWaspadai Kerusakan Organ Akibat Gagal Napas

Halodoc, Jakarta – Gagal napas adalah kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani. Kondisi ini terjadi karena adanya kegagalan pada proses pertukaran gas sistem pernapasan yaitu oksigenasi atau eliminasi karbondioksida atau keduanya, sehingga menyebabkan kadar oksigen dalam darah rendah dan karbon dioksida tidak dapat tersingkir dari darah. 

Rendahnya kadar oksigen yang masuk ke dalam darah melalui paru-paru menjadi penyebab terjadinya gagal napas. Padahal, organ tubuh seperti jantung dan otak membutuhkan darah yang kaya akan kandungan oksigen untuk dapat bekerja dengan baik. Selain kurang muatan oksigen, karbon dioksida yang tidak bisa lepas dari darah juga harus diwaspadai. Kondisi tersebut menyebabkan kadar karbon dioksida dalam darah lebih tinggi dari oksigen. 

Jika itu yang terjadi, risiko gagal napas akan semakin tinggi, karena ada kegagalan dalam proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam tubuh. Dalam keadaan normal, paru-paru berguna untuk mengatur proses pertukaran gas, yaitu proses mengirim oksigen dari udara yang dihirup ke dalam darah. 

Dalam proses itu juga, karbon dioksida akan disingkirkan dari darah melalui hembusan napas. Gagal napas juga bisa terjadi karena ada gangguan pada pusat pernapasan di otak. Kegagalan otot-ototo pernapasan untuk mengembangka paru-paru juga bisa menjadi penyebab penyakit ini.

Baca juga: Sesak Napas Tiba-Tiba? Ini 5 Cara Mengatasinya

Asupan oksigen sangat dibutuhkan tubuh manusia, terutama dalam sistem pencernaan. Oksigen berperan untuk “menggerakkan” sistem dan menjaga fungsi tubuh agar tetap normal. Dari proses yang terjadi dalam sistem pernapasan, terdapat karbon monoksida yang bersifat limbah. Dengan kata lain, karbon monoksida harus disingkirkan dari darah agar sistem pernapasan bisa berjalan normal. 

Ketidakmampuan tubuh dalam mengeluarkan karbon dioksida menjadi pemicu terjadinya gagal napas. Bahkan dalam kondisi yang lebih parah, hal ini juga bisa menyebabkan terjadinya kerusakan pada sejumlah organ tubuh. Apa saja kerusakan organ yang bisa terjadi akibat gagal napas? 

  • Kerusakan Paru-Paru 

Salah satu organ yang hampir pasti akan mengalami kerusakan akibat gagal napas adalah paru-paru. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan pada organ tersebut, misalnya muncul emboli maupun fibrosis paru, penyumbatan pembuluh paru, hingga penebalan jaringan.

  • Kerusakan Jantung 

Selain paru-paru, organ jantung juga rentan mengalami kerusakan saat seseorang mengalami gagal napas. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya gangguan pada irama jantung. Dalam kondisi yang lebih parah, gagal napas juga bisa menyebabkan serangan jantung serta penyakit gagal jantung

Baca juga: Ini Bedanya Gagal Jantung dan Serangan Jantung

  • Kerusakan Ginjal 

Gagal napas bisa berkembang dan menyebabkan kerusakan pada ginjal. Kondisi ini bisa memicu terjadinya penyakit gagal ginjal akut. Kalau ini yang terjadi, fungsi ginjal akan mengalami gangguan terutama pada keseimbangan elektrolit dan keseimbangan asam-basa

  • Masalah Pencernaan 

Masalah pada pencernaan juga bisa dialami pengidap gagal napas. Kondisi ini menyebabkan terjadinya pendarahan serta gangguan pada usus dan lambung. 

  • Kerusakan Otak 

Oksigen sangat dibutuhkan oleh sel-sel otak. Saat seseorang mengalami gagal napas akibat kekurangan asupan oksigen, maka akan berdampak pula pada otak. Kurangnya asupan oksigen pada otak bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan neurologis hingga kematian. 

Baca juga: Ketahui 6 Penyebab Sakit Paru-Paru Sebelah Kiri

Cari tahu lebih lanjut seputar gagal napas dan kerusakan yang bisa terjadi dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan