Waspadai Penyebab Naiknya Angka Infeksi COVID-19

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 Juli 2021
Waspadai Penyebab Naiknya Angka Infeksi COVID-19Waspadai Penyebab Naiknya Angka Infeksi COVID-19

“Angka infeksi penyakit COVID-19 di Indonesia semakin tinggi. Bisa dikatakan, inilah gelombang kedua COVID-19 di Tanah Air. Berbagai cara terus dilakukan, salah satunya menggalakkan vaksin corona bertarget setiap harinya.”

Halodoc, Jakarta – Terhitung sejak hari Rabu kemarin, angka penambahan kasus baru COVID-19 di Indonesia telah mencapai rekor terbaru dengan jumlah mencapai lebih dari 54 ribu kasus. Jika diakumulasikan, total angka infeksi virus ini di Indonesia telah mencapai lebih dari dua juta.

Sementara itu, angka kematian tercatat telah bertambah sebanyak 991 jiwa sehingga angka totalnya mencapai 69.210 jiwa. Rekor bertambahnya kasus positif masalah kesehatan ini sebenarnya terjadi karena bertambahnya jumlah sampel yang diuji sekaligus telah dilakukan perbaikan sistem pelaporan. 

Inilah mengapa jumlah kasus positif baru virus corona berikut angka kematian akibat penyakit tersebut menjadi lebih jelas terdeteksi dan terbaca. Setidaknya, begitulah informasi yang disampaikan oleh dr. Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Seberapa Akurat Melakukan Tes COVID-19 secara Mandiri?

Jadi, meningkatnya angka konfirmasi positif dan kematian yang ditunjukkan disebabkan karena sistem verifikasi yang telah dilakukan secara otomatis terhadap laboratorium pemeriksaan. Proses otomatisasi tersebut secara langsung akan menggantikan proses verifikasi sebelumnya yang dilakukan secara bertahap. 

Alhasil, proses pelaporan pun dikatakan menjadi lebih akurat dan transparan. Tidak hanya itu, meningkatnya jumlah sampel yang diuji pun berpengaruh terhadap stabilitas rasio angka positif. Meski begitu, tercapainya jumlah pemeriksaan COVID-19 yang sesuai dengan target disebut baru terjadi di wilayah DKI Jakarta. 

Angka rasio positif yang cenderung stabil ini selaras dengan upaya yang dilakukan dalam meningkatkan testing. Target yang wajib dipenuhi mencapai 324 ribu yang harus dites setiap harinya. Meningkatkan kasus yang hingga kini masih terus terjadi disebabkan karena tingginya penularan dalam masyarakat. 

Baca juga: Ini Alasan Tidak Boleh Langsung Pulang Setelah Vaksin Corona

Diharapkan, peningkatan jumlah uji sampel ini akan merata di wilayah lain seluruh Indonesia sehingga diperoleh data yang benar-benar akurat. 

Mengupayakan Vaksin

Demi menahan laju kenaikan angka positif di Indonesia yang semakin tinggi dari hari ke hari, pemerintah melakukan upaya memberikan vaksin secara tertarget untuk seluruh lapisan masyarakat di Tanah Air. Tidak hanya dua kali, kabarnya, tenaga medis akan mendapatkan suntikan ketiga untuk booster dengan jenis vaksin besutan Moderna.

Penyuntikan ketiga vaksin untuk para tenaga medis tentu diharapkan dapat membantu menguatkan imunitas tubuh, sehingga mampu terus berjuang di lini terdepan untuk merawat dan menangani pengidap COVID-19 yang terus berdatangan.

Baca juga: Studi Ungkap COVID-19 Tingkatkan Risiko Disfungsi Ereksi

Tetap Patuhi 5M

Meski begitu, masyarakat pun dianjurkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 5M. Selalu memakai masker, lebih baik lagi jika pakai masker dobel. Rajinlah mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak diperlukan. Jangan lupa, dapatkan vaksinasi sesuai dengan arahan pemerintah. 

Tidak boleh lupa, konsumsi vitamin jika memang dibutuhkan untuk membantu meningkatkan imunitas. Penuhi asupan gizi dengan mengonsumsi makanan bergizi dan ubah pola hidup menjadi lebih sehat. Kurangi stres, minum beralkohol dan begadang, serta perbanyak konsumsi air putih.

Jika mengalami gejala yang mirip dengan COVID-19, segera tanyakan penanganannya pada dokter. Kamu bisa download aplikasi Halodoc supaya tanya jawab dengan dokter jadi lebih mudah. Lakukan penanganan mandiri sesuai dengan arahan tenaga kesehatan.

Referensi:
Detik.com. Diakses pada 2021. COVID-19 Tembus 54 Ribu Kasus Sehari, Inikah Penyebabnya?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan