Advertisement

Weight Faltering: Definisi, Dampak, dan Cara Mengatasi

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   27 Mei 2025

Weight faltering adalah kondisi pertumbuhan anak yang melambat.

Weight Faltering: Definisi, Dampak, dan Cara MengatasiWeight Faltering: Definisi, Dampak, dan Cara Mengatasi

DAFTAR ISI

  1. Ciri-Ciri Weight Faltering yang Perlu Diperhatikan
  2. Penyebab Weight Faltering pada Anak
  3. Dampak Weight Faltering pada Anak
  4. Cara Mengatasi Weight Faltering
  5. Kapan Harus ke Dokter?
  6. Pencegahan Weight Faltering

Weight faltering adalah istilah medis yang menggambarkan kondisi ketika laju pertumbuhan berat badan anak melambat dibandingkan dengan standar pertumbuhan yang diharapkan untuk usianya.

Istilah lain untuk kondisi ini adalah failure to thrive atau gagal tumbuh. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak-anak usia 0-5 tahun, terutama di bawah usia 2 tahun.

Ciri-Ciri Weight Faltering yang Perlu Diperhatikan

Beberapa ciri-ciri weight faltering yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Berat badan tidak naik atau bahkan turun dalam periode waktu tertentu.
  • Perlambatan atau penurunan pada kurva pertumbuhan berat badan di grafik pertumbuhan.
  • Anak tampak lebih kecil atau kurus dibandingkan dengan anak seusianya.
  • Penurunan nafsu makan atau kesulitan makan.
  • Keterlambatan perkembangan motorik atau kemampuan sosial.

Nah, 11 Tanda Fisik yang Menjadi Gejala Malnutrisi Anak.

Penyebab Weight Faltering pada Anak

Weight faltering dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

  • Asupan Gizi yang Tidak Cukup: Kurangnya asupan kalori atau nutrisi penting lainnya. Pemberian MPASI yang tidak tepat juga bisa menjadi penyebabnya.
  • Masalah Pencernaan: Kondisi medis seperti intoleransi makanan, penyakit celiac, atau gangguan penyerapan nutrisi.
  • Infeksi: Infeksi kronis atau berulang dapat mengganggu nafsu makan dan penyerapan nutrisi.
  • Kondisi Medis Lainnya: Penyakit jantung bawaan, penyakit paru-paru kronis, atau masalah hormonal.
  • Faktor Sosial dan Ekonomi: Kemiskinan, kurangnya akses ke makanan bergizi, atau kurangnya pengetahuan tentang pemberian makan yang benar.

Dampak Weight Faltering pada Anak

Jika tidak ditangani dengan baik, weight faltering dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang, termasuk:

  • Stunting: Pertumbuhan tinggi badan yang terhambat. Jurnal Jaringan Pangan dan Gizi Indonesia menyebutkan weight faltering adalah awal kejadian stunting. Kenali juga kondisi Stunting – Penyebab, Gejala, Pencegahan & Pengobatan.
  • Gangguan Perkembangan: Keterlambatan perkembangan kognitif dan motorik.
  • Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Meningkatkan risiko infeksi.
  • Masalah Kesehatan Kronis: Meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya di kemudian hari.

Cara Mengatasi Weight Faltering

Penanganan weight faltering tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:

  • Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi: Untuk mengetahui penyebab weight faltering dan mendapatkan rencana perawatan yang tepat.
  • Perbaikan Gizi: Meningkatkan asupan kalori dan nutrisi penting melalui makanan atau suplemen. Pencegahan weight faltering bisa dilakukan dengan pemberdayaan ibu balita untuk membuat MPASI berkualitas.
  • Pengobatan Kondisi Medis yang Mendasari: Jika weight faltering disebabkan oleh kondisi medis tertentu, pengobatan yang tepat diperlukan.
  • Pemantauan Pertumbuhan: Memantau berat badan dan tinggi badan anak secara teratur untuk memastikan pertumbuhan yang optimal.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika anak menunjukkan tanda-tanda weight faltering, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti:

  • Demam
  • Diare atau muntah
  • Batuk atau pilek yang tidak sembuh-sembuh
  • Rewel berlebihan atau tampak lesu

Catat, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa kamu hubungi jika anak mengalami gangguan penyakit.

Pencegahan Weight Faltering

Beberapa langkah pencegahan weight faltering meliputi:

  • Pemberian ASI Eksklusif: Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
  • Pemberian MPASI yang Tepat: Perkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi seimbang pada usia 6 bulan.
  • Pemantauan Pertumbuhan: Pantau berat badan dan tinggi badan anak secara teratur.
  • Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi: Dapatkan informasi dan saran tentang pemberian makan yang benar dan pemantauan pertumbuhan anak.

Konsultasi dengan Dokter di Halodoc

Jika ibu khawatir tentang pertumbuhan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

Penanganan dini dapat membantu mencegah dampak jangka panjang weight faltering.

Kamu bisa dengan mudah berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau ahli gizi melalui aplikasi Halodoc.

Dapatkan saran medis yang tepat dan solusi terbaik untuk kesehatan buah hatimu.

Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2025. Stunting in a nutshell.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2025. Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi.
Pakistan Journal of Medical Sciences. Diakses pada 2025. Risk Factors of Stunting in Children Aged 1-5 Years at Wire Primary Health Care, Tuban Regency, East Java yang dipublikasikan di Journal of Maternal and Child Health.
Springer Nature. Diakses pada 2025. Wasting, underweight and stunting among children with congenital heart disease presenting at Mulago hospital, Uganda.
MSD Manual. Diakses pada 2025. Growth and Weight Faltering in Children – Pediatrics.
National Institute of Health. Diakses pada 2025. Failure to Thrive.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Failure To Thrive (Growth Faltering) Signs & Treatment.