Aturan Pola Makan untuk Pengidap Hepatitis C

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   01 Januari 2019
Aturan Pola Makan untuk Pengidap Hepatitis CAturan Pola Makan untuk Pengidap Hepatitis C

Halodoc, Jakarta - Gangguan hepatitis C dapat memengaruhi cara tubuh memproses nutrisi. Itulah mengapa pengidapnya perlu cermat memilih dan merancang menu makanan untuk pengidap hepatitis, sehingga tidak boleh sembarangan. Asupan makanan yang tepat akan membantu hati kamu bekerja lebih baik, sehingga menurunkan risiko hepatitis C berkembang menjadi kerusakan hati lainnya yang lebih parah.

Hepatitis C dapat secara langsung memengaruhi pola makan pengidapnya, baik dari gejala penyakitnya itu sendiri atau dari efek obat yang digunakan. Obat Hepatitis C dapat menyebabkan rasa mual, sehingga akan menurunkan nafsu makan, misalnya. Rasa nyeri di mulut dan tenggorokan akibat infeksi juga dapat menyebabkan kamu jadi malas makan. Infeksi ini juga akan mengganggu kinerja hati untuk mengolah nutrisi.

Walaupun gangguan ini menghambat tubuh untuk mendapatkan cukup asupan nutrisi, kamu tetap perlu menjalani pola makan yang sehat untuk memulihkan daya tahan tubuh dan melawan infeksi. Pola makan yang tepat juga diperlukan untuk mencegah sirosis pada pengidap hepatitis C.

Sirosis hati yang berkembang dari hepatitis dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, sehingga tubuh lemas kekurangan energi, atau sebaliknya, tubuh merasa lemas akibat sirosis, yang membuat kamu malas makan. Itulah sebabnya Hepatitis dapat menyebabkan kamu mengalami penurunan berat badan tanpa disadari, yang berisiko memperburuk kondisi kamu.

Makanan yang Baik bagi Pengidap Hepatitis C

Sebenarnya, tidak ada panduan diet khusus untuk mengatasi gejala hepatitis C. Namun, kamu dapat mengatur pola makan sehari-hari supaya lebih sehat dan seimbang. Berikut Rekomendasi makanan untuk pengidap hepatitis C.

  1. Sayur dan Buah

Buah dan sayuran harus ada dalam menu makanan untuk pengidap hepatitis C setiap hari. Buah dan sayuran segar tinggi akan serat dan mineral untuk meningkatkan metabolisme tubuh untuk mendukung organ hati tetap berfungsi baik, sekaligus mengurangi penumpukan lemak di hati. Orang yang mengalami hepatitis C, sangat disarankan untuk makan sayur dan buah segar minimal 5 porsi dalam sehari. Misalnya, satu porsi sayur dan buah saat sarapan, satu piring rujak setelah makan siang, saat ngemil sore, saat makan malam, dan camilan sebelum tidur.

Semakin beragam pilihan sayur dan buah dengan warna yang berbeda-beda, semakin baik. Meski begitu, kamu perlu membatasi porsi sayuran berdaun hijau, karena tinggi kandungan zat besi yang dapat berbahaya bagi pengidap hepatitis C.

  1. Protein Rendah Lemak

Makanan tinggi protein penting dimasukan ke dalam menu makanan kamu yang mengidap hepatitis C. Makanan tinggi protein membantu memperbaiki dan mengganti sel hati yang rusak karena peradangan akibat serangan virus hepatitis C. Namun, jangan sembarangan memilih sumber protein. Makanan protein yang tinggi lemak (seperti daging merah dan susu murni serta produk turunannya) dapat menyebabkan penggumpalan amonia dalam tubuh.

Utamakan asupan protein dari daging ayam tanpa lemak, telur, dan ikan, serta protein nabati. Hindari asupan protein dengan gula tambahan dan pilihlah susu yang rendah lemak jika ingin mengonsumsi produk olahan susu.

  1. Gandum Utuh

Gandum dan biji-biji utuh, seperti beras merah atau beras coklat, kaya akan karbohidrat kompleks untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Selain itu, karbohidrat kompleks juga lebih lambat dicerna tubuh, sehingga membuat kamu kenyang lebih lama dan memiliki cadangan energi yang lebih awet untuk beraktivitas. Sumber makanan ini juga kaya akan vitamin B, magnesium, dan zinc. Namun, jika kamu memiliki alergi gluten, gandum, dan biji-bijian utuh dapat diganti dengan quinoa.

Itulah makanan yang sejumlah jenis makanan yang dapat dimakan bagi pengidap hepatitis C. Kamu juga dapat berdiskusi lebih lanjut mengenai makanan gizi seimbang pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!

Baca juga:

 

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan