Bagaimana Cara Mendiagnosis ISPA pada Orang Dewasa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Mei 2019
Bagaimana Cara Mendiagnosis ISPA pada Orang Dewasa?Bagaimana Cara Mendiagnosis ISPA pada Orang Dewasa?

Halodoc, Jakarta - Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA menjadi salah satu jenis infeksi yang kerap terjadi. Gangguan pernapasan ini menyerang saluran napas bagian atas, yang dimulai pada sinus dan berakhir pada bagian pita suara. Infeksi ini berbahaya bagi anak, lansia, dan mereka yang memiliki sistem imunitas tubuh yang rendah.

Gejala umum yang terjadi adalah batuk, terasa tidak nyaman pada saluran hidung, demam ringan yang sering menyerang anak, lendir berlebih, hidung tersumbat, terasa tekanan menyakitkan pada wajah bagian belakang, sakit tenggorokan, pilek, dan sering bersin. Pada beberapa kasus, terlihat gejala lain, seperti mata gatal, hilangnya kemampuan indera penciuman, pegal, sakit kepala, dan bau mulut.

Virus dan bakteri penyebab terjadinya ISPA hampir tidak mungkin dihindari, karena penularannya yang terjadi pada berbagai kondisi. Namun, ada sejumlah hal yang membuat seseorang lebih berisiko mengalaminya, seperti:

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terinfeksi virus.

  • Anak-anak yang melakukan kontak langsung dengan pengidap lainnya, seperti saat bermain bersama.

  • Tidak mencuci tangan selepas beraktivitas di luar rumah dan setelah menggunakan toilet.

  • Seseorang yang memiliki riwayat kelainan jantung atau masalah paru-paru lainnya. Perokok juga berisiko terinfeksi dan cukup sulit untuk dipulihkan.

Baca juga: Ini 7 Orang yang Berpotensi Terkena ISPA

Bagaimana Cara Diagnosis ISPA pada Orang Dewasa?

Ketika memeriksa pernapasan, dokter berfokus pada pemeriksaan cairan dan peradangan pada paru-paru dengan mendengarkan adanya suara abnormal ketika kamu bernapas.

Pemeriksaan dilakukan pada hidung dan telinga serta tenggorokan. Jika terindikasi adanya infeksi, pemeriksaan lanjutan akan dilakukan, yang melibatkan sinar-x dan CT Scan untuk memeriksa paru-paru.

Tes fungsi paru juga bermanfaat untuk metode diagnosis ISPA. Pulse oximetry atau pulse ox dapat memeriksa seberapa banyak oksigen yang masuk ke paru. Jika diperlukan, dokter melakukan pengambilan sampel dahak untuk memeriksa jenis virus atau bakteri yang menjadi penyebab penyakit.

Baca juga: Alasan Anak Lebih Rentan Kena Infeksi Saluran Pernapasan

Komplikasi ISPA bersifat serius dan dapat menyebabkan kerusakan permanen, bahkan hingga kematian. Komplikasi ini termasuk:

  • Napas berhenti, terjadi ketika paru-paru berhenti berfungsi.

  • Gagal napas, kenaikan gas karbon dioksida dalam darah yang disebabkan oleh paru-paru tidak berfungsi dengan benar.

  • Gagal jantung kongestif.

Pencegahan dan tindakan perlindungan terbaik yang bisa dilakukan agar terhindar dari penyakit ISPA adalah sering mencuci tangan dengan sabun, karena dapat mengurangi paparan sekresi yang menularkan infeksi. Hindari kontak langsung dengan pengidap, pastikan rumah dan lingkungan selalu dalam keadaan bersih, terlebih pada benda-benda yang sering disentuh.

Baca juga: Berakibat Fatal, Bagaimana Proses Terjadinya Gagal Jantung Kongestif?

Jika kamu beraktivitas di lingkungan yang berisiko menularkan gangguan napas ini, gunakan selalu masker untuk melindungi kamu dari bahaya paparan. Namun, jika ternyata kamu terinfeksi, istirahatlah di rumah dan hindari aktivitas di luar ruangan. Minum obat seperti yang dianjurkan dokter, yang bisa kamu dapatkan dengan mudah melalui aplikasi Halodoc.

Pastinya, kamu pun menghindari membeli obat di apotek sendiri ketika sedang mengalami ISPA. Dengan bantuan aplikasi Halodoc, membeli obat tidak lagi menjadi susah, karena kamu hanya perlu mengetik obat yang kamu inginkan dan alamat tujuan di laman yang disediakan. Tak sampai satu jam, obat yang kamu butuhkan telah sampai. Jadi, download segera aplikasinya ya!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan