Begini Cara Mengenali dan Menghindari Makanan yang Terkontaminasi E. Coli

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 November 2018
Begini Cara Mengenali dan Menghindari Makanan yang Terkontaminasi E. ColiBegini Cara Mengenali dan Menghindari Makanan yang Terkontaminasi E. Coli

Halodoc, Jakarta – Bakteri E.Coli biasanya hidup di usus manusia dan hewan. Kebanyakan varietas E. Coli tidak berbahaya atau menyebabkan diare yang relatif singkat. Namun, beberapa yang sangat jahat seperti E.Coli O157: H7, dapat menyebabkan kram perut yang parah, diare berdarah, dan muntah.

Kamu sangat mungkin terpapar E.Coli dari air atau makanan yang terkontaminasi, terutama sayuran mentah dan daging sapi setengah matang. Orang dewasa yang sehat biasanya sembuh dari infeksi E.Coli O157: H7 dalam seminggu, tetapi anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua memiliki risiko lebih besar mengembangkan bentuk yang mengancam jiwa dari gagal ginjal yang disebut sindrom uremik hemolitik.

Tanda dan gejala infeksi E. Coli O157: H7 biasanya dimulai tiga atau empat hari setelah terpapar bakteri, meskipun kamu mungkin menjadi sakit sesegera sehari setelah lebih dari seminggu kemudian. Tanda dan gejala termasuk:

  1. Diare, yang bisa berkisar dari ringan dan berair hingga berat dan berdarah

  2. Perut nyeri

  3. Mual dan muntah

Cara paling umum untuk mengidap infeksi E. coli adalah dengan mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, seperti:

Daging Giling

Ketika ternak disembelih dan diolah, bakteri E.Coli di usus mereka bisa masuk ke daging. Daging giling yang menggabungkan daging dari banyak hewan yang berbeda dapa meningkatkan risiko terkontaminasi.

Susu yang Tidak Dipasteurisasi

Bakteri E. coli pada ambing sapi atau pada peralatan pemerahan bisa masuk ke susu mentah.

Produk segar

Ampas dari peternakan sapi dapat mencemari ladang di mana produk segar ditanam. Sayuran tertentu seperti bayam dan selada, sangat rentan terhadap jenis kontaminasi ini.

Makanan Berisiko

Memasak hamburger sampai benar-benar matang adalah salah satu cara menghindari makanan yang mengandung E.Coli. Penandanya adalah tanpa warna merah jambu di bagian daging. Namun, warna bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan apakah daging dimasak atau tidak. Daging, terutama jika dipanggang bisa berwarna cokelat sebelum benar-benar matang. Itulah mengapa penting untuk menggunakan termometer daging untuk memastikan bahwa daging dipanaskan setidaknya, yaitu 71 derajat Celsius pada titik yang paling tebal

Mencuci makanan mentah tidak akan selalu menyingkirkan semua E.Coli, terutama dalam sayuran hijau, yang menyediakan banyak tempat bagi bakteri untuk menempel. Pembilasan yang hati-hati dapat menghilangkan kotoran dan mengurangi jumlah bakteri yang mungkin menempel pada produk.

Air yang Terkontaminasi

Kotoran manusia dan hewan dapat mencemari tanah dan air permukaan, termasuk sungai, danau, dan air yang digunakan untuk mengairi tanaman. Meskipun sistem air publik menggunakan klorin, tapi sinar ultraviolet atau ozon untuk membunuh E. Coli, beberapa wabah telah dikaitkan dengan pasokan air kota yang terkontaminasi.

Kontak Personal

Bakteri E.Coli dapat dengan mudah melakukan perjalanan dari orang ke orang, terutama ketika orang dewasa dan anak-anak yang terinfeksi tidak mencuci tangan mereka dengan benar. Anggota keluarga dari anak-anak kecil dengan infeksi E.coli sangat mungkin untuk mengidapnya sendiri. Selain itu, Wabah juga terjadi di antara anak-anak yang mengunjungi kebun binatang dan di lumbung hewan di pekan raya.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai cara mengenali makanan yang terkontaminasi E.Coli serta pencegahan dan penanganannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan