Begini Cara Pengobatan Bagi Pengidap Pectus Excavatum

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   12 Mei 2019
Begini Cara Pengobatan Bagi Pengidap Pectus ExcavatumBegini Cara Pengobatan Bagi Pengidap Pectus Excavatum

Halodoc, Jakarta – Pectus excavatum adalah kondisi ketika tulang dada seseorang masuk dan terlihat seperti melesak ke dalam dada. Pada kasus yang parah, kelainan ini bisa terlihat seperti bagian dada telah hilang, hanya menyisakan lekukan seperti penyok yang dalam. Tulang dada yang cekung sering kali terlihat tidak lama setelah kelahiran, tetapi tingkat keparahannya baru terlihat selama masa remaja.

Kelainan yang juga disebut penyakit corong dada ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan. Pada kondisi yang akut, kelainan ini bisa mengganggu kinerja dan fungsi dari jantung dan paru-paru. Meski begitu, pectus excavatum yang sifatnya ringan bisa mengurangi tingkat kepercayaan diri anak. Biasanya, cara pengobatan pectus excavatum ini dilakukan dengan pembedahan.

Sayangnya, penyebab pasti terjadinya kelainan ini masih belum diketahui hingga kini. beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicunya adalah kondisi bawaan atau genetika. Namun, kelainan ini lebih berisiko terjadi pada anak yang memiliki kelainan lain seperti Sindrom Marfan, Sindrom Turner, atau osteogenesis imperfecta.

Baca juga: Mengapa Pengidap Sindrom Marfan Rentan Terkena Pectus Excavatum?

Bagi mereka yang memiliki kelainan ini, satu-satunya tanda dan gejala yang terlihat adanya cekungan atau lekukan pada bagian dada. Pada beberapa anak, kedalaman lekukan semakin memburuk pada masa remaja awal dan terus memburuk hingga ia beranjak dewasa.

Pada kasus yang sudah sangat parah, tulang dada dapat menekan paru-paru dan jantung, sehingga menimbulkan munculnya gejala lainnya, seperti jantung yang berdetak lebih cepat, infeksi saluran pernapasan yang terjadi secara berulang, mengi, rasa sakit pada dada, murmur jantung, dan kelelahan.

Bagaimana Cara Pengobatan Pectus Excavatum?

Cara pengobatan pectus excavatum adalah dengan pembedahan. Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki kelainan bentuk dada sekaligus meningkatkan pernapasan dan fungsi jantung, memosisikan kembali tulang pada agar tekanan pada jantung dan paru-paru bisa lebih dikurangi.

Baca juga:  Nyeri Dada dan Gejala Lain dari Pectus Excavatum

Umumnya, ada 2 (dua) teknik pembedahan yang dilakukan untuk mengobati kelainan ini, yaitu:

  • Prosedur Nuss. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kamera berukuran kecil ke dalam dada untuk pemandu pembedahan. Lalu, dua buah sayatan akan dibuat di kedua sisi dada, dan batang baja akan dimasukkan di bawah tulang dada. Batang baja melengkung ini digunakan untuk membentuk kembali tulang dada, biasanya dibiarkan hingga 3 (tiga) tahun sebelum diangkat kembali.

  • Prosedur Ravitch. Prosedur ini juga dikenal sebagai pengobatan pectus excavatum secara tradisional atau terbuka. Prosedur ini melibatkan sayatan di bagian depan dada dengan pengangkatan bagian tulang rusuk yang tumbuh terlalu besar, sehingga membuat tulang dada terdorong ke belakang. Tulang dada ditahan dengan piringan dan sekrup kecil atau batang logam kecil dan dibiarkan hingga 6 sampai 12 bulan sebelum diangkat.

Baca juga: Perlu Tahu, Perawatan Rumahan Bagi Pengidap Sindrom Marfan

Sebagian besar pasien yang menjalani pembedahan pengobatan pectus excavatum merasakan adanya perubahan positif pada fisik tubuh mereka, tak peduli mana prosedur yang dilakukan. Namun, hasil terbaik terlihat saat operasi dilakukan di sekitar usia ketika terjadi lonjakan pertumbuhan saat pubertas, meski pada usia dewasa pun tidak menjadi masalah serius.

Jadi, pahami dengan baik semua gejala dan perubahan pada tubuh kamu, karena bisa saja itu mengindikasikan bahwa tubuh kamu sedang mengalami atau terserang suatu penyakit. Jika kamu kurang yakin dengan apa yang kamu alami, kamu bisa langsung bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc, yang bisa download langsung di ponsel Android maupun iOS milikmu. Kapan saja kamu memiliki masalah kesehatan, langsung klik saja aplikasi Halodoc.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan